prinsip pelestarian bahan pustaka oleh IFLA, dan yang termuat dalam UU no.4 tahun 1990, dan untuk tanggung jawabnya yaitu UU no. 43 dan
Undang-undang tentang serah simpan karya cetak dan karya rekam. 4.
Sejauh ini apakah kebijakan tersebut sudah diterapkan di Perpustakaan ini?
Jawab: Karena Perpustakaan belum memiliki kebijakan mengenai
pelestarian bahan pustaka maka perpustakaan hanya berusaha menerapkan isi dari prinsip-prinsip pelestarian terutama UU No.43 tahun
2007 tentang Perpustakaan.
C. Pertanyaan Seputar Kegiatan Teknis Pelestarian :
5. Siapa yang melaksanakan kegiatan secara teknis dalam pelestarian buku
langka?
Jawab: Dalam usaha melestarikan bahan pustaka khususnya buku langka
dilakukan dua kegiatan yaitu menyelamatkan bentuk fisiknya dan informasinya. pelestarian bahan pustaka termasuk buku langka
dilaksanakan oleh Pusat Preservasi Bahan Pustaka Perpustakaan Nasional RI. Untuk bentuk fisik dilaksanakan di bagian konservasi,
sedangkan untuk informasi dilaksanakan oleh bidang digital dalam bentuk digital dan CD, dan bidang reprografi dalam bentuk film.
6. Bagaimana pelaksanaan kegiatan pelestarian buku langka di Perpustakaan
Nasional RI?
Jawab: Pelestarian dilakukan dengan cara memperbaiki buku-buku yang
sudah rusak, menyelamatkan fisik maupun informasinya, yaitu dengan
melakukan berbagai cara seperti fumigasi, laminasi, penjilidan, mengalih media koleksi, deasidifikasi dan enkapsulasi.
D. Pertanyaan Seputar Penyebab Kerusakan Buku Langka :
7. Faktor-faktor apa yang menyebabkan kerusakan pada buku langka?
Jawab: Faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan misalnya saja seperti
pencahayaan yang terlalu tinggi, kurangnya pemeliharaan terhadap bahan pustaka, kualitas kertas yang kurang baik, usia buku yang sudah
tua atau terlalu lama menyebabkan buku menjadi rapuh dan rusak, karena faktor binatang-binatang atau serangga yang memakan kertas sehingga
buku menjadi rusak, pemustaka yang kurang memperhatikan tata cara penggunaan buku dengan benar.
8. Jenis-jenis kerusakan apa saja yang disebabkan oleh faktor-faktor
tersebut?
Jawab: Jenis kerusakan yang disebabkan oleh faktor-faktor tersebut
misalnya buku menjadi rapuh, terdapat noda pada kertas, terdapat lipatan-lipatan karena penggunaan yang ceroboh, jilidan dan punggung
buku rusak, dan lain-lain.
E. Pertanyaan Seputar Tindakan Pencegahan :
9. Usaha-usaha pencegahan apa saja yang telah dilakukan guna mencegah
kerusakan buku langka?
Jawab: Usaha-usaha yang dilakukan diantaranya memasanng kamfer
agar binatang atau serangga agar buku awet, sirkulasi udara harus
bagus, melakukan fumigasi, pemasangan AC selama 24 jam, dan lain sebagainya.
10. Bagaimana cara membersihkan buku langka dari kotoran debu?
Jawab: Caranya dengan membersihkan ruangan penyimpanan yang
dilakukan oleh petugas cleaning service. ruangan dibersihkan dengan menggunakan vacuum cleaner, lap dan perlatan pembersih lainnya.
11. Apakah fumigasi pernah dilakukan? Berapa jangka waktu fumigasi yang
telah dilakukan selama ini?
Jawab: Ya pasti fumigasi sering dilakukan, fumigasi dilaksanakan setiap
setahun sekali. Namun untuk kegiatan fumigasi ini dilaksanakan tergantung anggaran mengingat mahalnya biaya dan bahan-bahan yang
digunakan. 12.
Selain buku langka, jenis bahan pustaka apa saja yang di fumigasikan?
Jawab: Selain buku langka yang difumigasikan yaitu majalah langka,
surat kabar, peta, naskah nusantara. 13.
Bahan-bahan apa saja yang diperlukan dalam tahap fumigasi ini?
Jawab: Bahan yang diperlukan untuk fumigasi adalah phospin atau
photoksin.
14. Apakah ada kerjasama dalam melakukan fumigasi dengan pihak lain?
Jawab:
Tidak ada kerjasama dalam melaksanakan kegiatan ini, fumigasi dilakukan dengan mengerjakan sendiri, dengan menggunakan tenaga atau
teknisi di Perpustakaan Nasional RI.
F. Pertanyaan Seputar Suhu dan Kelembaban Ruangan :