23
besar dengan gigi yang kuat. Binatang ini menyerang permukaan kertas sehingga mengakibatkan huruf-huruf banyak yang hilang dan akibatnya
buku tersebut sulit dibaca.
14
b. Faktor Fisika
1 Debu
Debu dapat masuk secara mudah ke dalam ruang perpustakaan melalui pintu, jendela, atau lubang-lubang angin
perpustakaan. Apabila debu melekat pada kertas, maka akan terjadi reaksi kimia yang meninggikan tingkat keasaman pada kertas.
Akibatnya kertas menjadi rapuh dan cepat rusak. Disamping itu, keadan ruangan yang lembab, debu yang bercampur dengan air
lembab itu akan menimbulkan jamur pada buku. Debu dari jalan yang mengandung belerang atau debu dari knalpot kendaraan
memiliki daya rusak yang paling tinggi. Debu tersebut sangat mudah bersenyawa dengan kertas, apalagi pada ruangan yang
lembab.
2 Cahaya
Cahaya yang digunakan untuk menerangi ruangan perpustakaan dan arsip adalah bentuk energi elektromagnetik yang
berasal dari radiasi cahaya matahari dan lampu listrik. Sinar-sinar yang terdapat dalam cahaya dapat dibagi menjadi tiga kelompok
14
Sokhibul Ansor.
“Perawatan Bahan
Pustaka Perpustakaan
Sekolah ”.
http:library.um.ac.idindex.phpArtikel-Jurnal-Perpustakaan-Sekolah-ISSNperawatan-bahan- pustaka-perpustakaan-sekolah.html diakses pada tanggal 18 mei 2011 jam 09.18 WIB.
24
menurut panjang gelombangnya, yaitu sinar ultraviolet dengan panjang gelombang antara 300-400 milimikron, sinar-sinar dalam
cahaya tampak merah, hijau, kuning dengan panjang gelombang antara 400-760 miliikron dan sinar inframerah dengan panjang
gelombang lebih besar dari 760 milimikron. Makin kecil gelombang suatu sinar, makin besar energi yang
dihasilkan. Sinar yang panjang gelombangnya kecil seperti ultraviolet inilah yang berperan dalam merusak kertas. Kerusakan
yang terjadi karena pengaruh sinar ultraviolet adalah memudarnya tulisan, sampul buku, warna bahan cetakan, dan peta, juga
mengakibatkan kertas menjadi rapuh dan kehilangan kekuatan. Kerusakan ini disebabkan karena aksi dari energi, adanya bahan
tambahan dan residu bahan pemutih pada saat proses pembuatan kertas, adanya partikel-partikel logam dalam kertas serta adanya uap
air dan oksigen di sekitar kertas.
3 Suhu dan Kelembaban Udara
Faktor iklim seperti suhu dan kelembaban udara juga merupakan salah satu penyebab kerusakan bahan pustaka. Semakin
rendah suhu penyimpanan dan kelembaban udara, makin lama bahan kertas dapat mempertahankan kekuatan fisiknya. Sebaliknya
apabila suhu udara tinggi dapat mengakibatkan kertas menjadi rapuh dan warna kertas menajdi kuning. Apabila kelembaban juga
tinggi, maka dapat mengakibatkan buku menjadi lembab.
25
Udara yang lembab dibarengi dengan suhu udara yang cukup tinggi menyebabkan asam yang ada pada kertas terhidrolisa,
bereaksi dengan partikel logam dan memutuskan rantai ikatan kimia pada polimer selulosa. Perubahan suhu pada saat kertas
mengandung banyak air ini menyebabkan perubahan struktur kertas menjadi lemah. Jika suhu udara naik, kelembaban udara akan turun
dan air yang ada dalam kertas dilepas, sehingga kertas menjadi kering dan volumenya meyusut.
15
Hal ini dapat menyebabkan buku menjadi busuk, berbau apek, dan mudah diserang jamur, kecoa, rayap, kutu buku dan ikan
perak sehingga mengakibatkan buku menjadi rapuh dan mudah robek. Kelembaban dan suhu udara yang ideal bagi perpustakaan
dan arsip adalah 45-60 RH dan 20-40 C. Jadi suhu dan
kelembaban merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap bahan pustaka.
c. Faktor Kimia