Koleksi Buku Langka Perpustakaan Nasional RI Sistem dan Layanan Perpustakaan Nasional RI Lokasi Perpustakaan Nasional RI

49 7. Koleksi Audio Visual Koleksi audio visual disebut juga koleksi pandang dengar. Terdiri atas mikrofilm, mikrofis, foto, video, dan kaset yang berisi tentang film dokumenter seni dan berbagai koleksi PNRI dalam format mikrofilm, mikrofis, maupun digital. 8. Koleksi Manuskrip Naskah Nusantara Koleksi-koleksi yang tersedia sebagian besar diantaranya hasil pengumpulan kolektor seperti Pigeaud, Brandes, Coben Stuart, Von de Wall, Van der Tuuk dan Artati Soedirjo, serta Gusdur. Jumlah koleksi naskah sekitar ± 10.000 judul dan koleksi ini berusia ± 100 tahun, dan yang sudah dialih media ke bentuk mikrofilm sekitar ± 80 dari jumlah koleksi. Dan yang dialih media dalam bentuk layanan digital baru sekitar 300-an judul naskah.

F. Koleksi Buku Langka Perpustakaan Nasional RI

Tabel 1. Data koleksi buku langka di PNRI No. Koleksi Jumlah 1. Buku Langka Monograf 80.000 judul 120.000 eksemplar 2. Varia 2.854 entri 3. Ster 1.000 entri 4. Braile 300 entri 5. Deposit dibawah th. 1990 68.940 eksemplar 50 1. Koleksi Buku Langka berjumlah 80.000 judul atau 120.000 eksemplar. Pada awalnya merupakan koleksi perpustakaan Museum Nasional. Buku- buku ini mencakup terbitan zaman kolonial sejak tahun 1556-1985. 2. Koleksi varia lembaran berjumlah 2.854 entri, berupa ilustrasi yang terdapat pada lembaran-lembaran lepas yang terkumpul dalam portopel dan kotak karton, terdiri dari surat kabar, gambar, peta, piagam, lukisan asli dan naskah. 3. Koleksi ster yang berjumlah 1.000 entri, koleksi ini berupa majalah yang memuat tentang sejarah Indonesia. 4. Koleksi braile berjumlah 300 entri. 5. Koleksi Deposit tahun 1924-1989 yang berjumlah 68.9`40 eksemplar, terdiri atas terbitan Indonesia pada masa itu

G. Sistem dan Layanan Perpustakaan Nasional RI

Sistem layanan yang diterapkan di PNRI menggunakan sistem tertutup, yaitu pemustaka tidak diperbolehkan mengambil koleksi sendiri, tetapi melalui petugas perpustakaan, sehingga petugas sangat berperan aktif dalam melayani pemustaka. Untuk mengetahui judul-judul buku, pengarang atau subyek dari buku yang diinginkan dapat ditelusur melalui sarana system temu kembali informasi baik secara manual yaitu menggunakan katalog kartu maupun secara elektronik menggunakan OPAC Online Public Access Cataloguing. Jika pemustaka ingin memiliki informasi yang dikehendaki disediakan layanan fotokopi. 51

H. Peraturan Perpustakaan Nasional RI

1. Jam Buka Layanan Perpustakaan

Layanan perpustakaan dibuka pada setiap hari, kecuali pada hari libur dan minggu, dengan rincian jam buka sebagai berikut: Senin-Jumat : 09.00 WIB - 18.00 WIB Sabtu : 09.00 WIB - 16.00 WIB Istirahat : 12.00 WIB – 13.00 WIB

2. Keanggotaan Perpustakaan

Untuk dapat memanfaatkan layanan dan fasilitas yang disediakan PNRI maka pemustaka diwajibkankan untuk memiliki kartu anggota terlebih dahulu dengan cara mendaftarkan diri pada bagian keanggotaan. Kartu anggota PNRI berlaku selama 1 tahun dan seumur hidup untuk yang berusia 60 tahun. Setiap anggota berhak mendapatkan dan memanfaatkan fasilitas layanan jasa perpustakaan. Selain mempunyai hak setiap anggota mempunyai kewajiban yang harus ditaati dan dipatuhi sesuai dengan ketentuan, tata tertib dan peraturan yang berlaku.

I. Fasilitas dan Pelayanan Perpustakaan Nasional RI

Perpustakaan Nasional menyediakan fasilitas untuk para pemustaka yaitu antara lain: 1. Layanan internet gratis dengan WIFI dan hotspot. 2. Perpustakaan Nasional menerima hibah bahan pustaka. 3. Layanan Perpustakaan Elektronik keliling PUSTELING, mobil PUSTELING mengunjungi SMP dan SMA di wilayah jabodetabek. 52 4. Bantuan bahan pustaka: bantuan bahan pustaka ini diberikan kepada perpustakaan-perpustakaan yang membutuhkan. 5. Membina dan mengembangkan berbagai jenis perpustakaan. Selain menyediakan fasilitas-fasilitas diatas, PNRI juga melayani : 1. Permintaan informasi tentang berbagai subjek. 2. Bimbingan penelusuran literatur dan penelitian ilmiah. 3. Menyalurkan permintaan informasi yang tidak tersedia di PNRI ke lembaga lain di dalam dan luar negeri. 4. Pembuatan kliping berita,artikel dari surat kabar serta majalah koleksi sendiri. 5. Permintaan alih media dan reproduksi bahan pustaka tercetak ke dalam format digital, fotokopi, mikrofilm,dan mikrofis dengan pertimbangan utama kondisi fisik bahan pustaka dan hak cipta. 6. Pembuatan indeks beranotasi dari artikel surat kabar dan majalah terbitan sebelum Perang Dunia II sampai terbitan terbaru dengan topik-topik yang diinginkan pengguna jasa. 7. Permintaan alih aksara naskah nusantara dan koleksi langka dari aksara daerah ke aksara latin dan alih bahasa dari bahasa daerah ke bahasa Indonesia. 53

J. Lokasi Perpustakaan Nasional RI

Gambar 1. Perpustakaan Nasional Jln. Salemba Raya No.28 A PNRI memiliki dua gedung yang berlainan lokasi. Gedung pertama yang merupakan gedung pusat terletak di Jalan Salemba Raya 28A Jakarta Pusat. Gedung ini digunakan selain untuk menyimpan berbagai bahan pustaka, juga digunakan sebagai tempat Sekertariat Utama dan Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi. Di PNRI yang terletak di Jalan Salemba Raya 28A, menggunakan sistem layanan tertutup close acces. Informasi-informasi yang dibutuhkan mengenai PNRI dapat ditanyakan melalui telepon di nomor 021-3922669, 3922749, 3922855, 3923116 operator atau faksimili 021-3103554, 3101472. Gedung kedua terletak di Jalan Merdeka Selatan 11 Jakarta Pusat. Gedung ini merupakan tempat Deputi Bidang Sumber Daya Perpustakaan dan tempat layanan terbuka PNRI. Perpustakaan ini mengadopsi sistem layanan terbuka open access. Informasi-informasi yang dibutuhkan mengenai Perpustakaan Nasional Republik Indonesia khususnya yang berada di Jalan 54 Merdeka Selatan 11 Jakarta Pusat atau pemustaka yang ingin memperpanjang masa peminjaman bahan pustaka, dapat melalui pesawat telepon di nomor 021-3448813, 3448812, 3455611, atau faksimili 3448812, 34833314 ext. 236. 55

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pada bab ini penulis akan memaparkan tentang hasil observasi dan wawancara terhadap kegiatan pelestarian buku langka di PNRI yang mencakup berbagai faktor penyebab kerusakan pada buku langka, usaha pencegahan agar buku tidak mengalami kerusakan dan cara-cara memperbaiki buku langka yang sudah rusak serta kendala-kendala yang dihadapi dalam melestarikan buku langka. Pelestarian pada bahan pustaka khususnya koleksi buku langka merupakan kegiatan dalam menjaga informasi agar tidak hilang. Usaha pelestarian koleksi buku langka mencakup dua aspek yaitu usaha pencegahan yang disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat menyebabkan kerusakan dan usaha perbaikan terhadap buku langka yang sudah rusak. Dalam kegiatan pelestarian dilakukan dua kegiatan yaitu penyelamatan dalam bentuk fisik dan penyelamatan informasinya. Secara teknis kegiatan pelestarian bahan pustaka yang termasuk didalamnya buku langka pada PNRI dilakukan oleh tiga bagian, untuk penyelamatan fisik dilaksanakan oleh bidang konservasi, sedangkan untuk penyelamatan informasi dilaksanakan oleh bidang transformasi digital dalam bentuk digital dan bidang reprografi dalam bentuk mikrofilm dan foto. Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dan observasi di PNRI selama kurang lebih satu bulan, wawancara dilakukan menggunakan lima