25
Udara yang lembab dibarengi dengan suhu udara yang cukup tinggi menyebabkan asam yang ada pada kertas terhidrolisa,
bereaksi dengan partikel logam dan memutuskan rantai ikatan kimia pada polimer selulosa. Perubahan suhu pada saat kertas
mengandung banyak air ini menyebabkan perubahan struktur kertas menjadi lemah. Jika suhu udara naik, kelembaban udara akan turun
dan air yang ada dalam kertas dilepas, sehingga kertas menjadi kering dan volumenya meyusut.
15
Hal ini dapat menyebabkan buku menjadi busuk, berbau apek, dan mudah diserang jamur, kecoa, rayap, kutu buku dan ikan
perak sehingga mengakibatkan buku menjadi rapuh dan mudah robek. Kelembaban dan suhu udara yang ideal bagi perpustakaan
dan arsip adalah 45-60 RH dan 20-40 C. Jadi suhu dan
kelembaban merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap bahan pustaka.
c. Faktor Kimia
Kertas tersusun dari senyawa-senyawa kimia, yang lambat laun akan terurai, dan akhirnya kertas menjadi rusak. Peruraian tersebut
disebabkan oleh reaksi-reaksi oksidasi dan hidrolisis, yang dipengaruhi pula oleh suhu dan cahaya.
16
Oksidasi pada kertas yang terjadi karena adanya oksigen dari udara menyebabkan jumlah gugusan karbonal dan
15
Kris Adri Styarto, “Kerusakan Pada bahan Pustaka dan Cara Pencegahannya”,
Media Pustakawan, no.1 2001, h. 24.
16
Muhammadin Razak, Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip Jakarta: Program Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip, 1992, h. 17.
26
korboksil bertambah dan diikuti dengan memudarnya warna kertas. Hidrolisis adalah reaksi yang terjadi karena adanya air H
2
O. Reaksi hidrolisis pada kertas mengakibatkan putusnya rantai polimer serat
selulosa sehingga mengurangi kekuatan serat. Akibatnya kekuatan kertas berkurang dan kertas menjadi rapuh.
Kandungan asam dalam kertas akan mempercepat kerusakan kertas karena asam akan mempercepat reaksi hidrolisis. Tinta merupakan salah
satu sumber terbentuknya asam pada kertas, karena tinta dibuat dengan mencampur asam tanat dan garam besi serta ditambah dengan asam sulfat
atau asam hidroklorida agar tetesan dapat melekat dengan baik. Oleh karena itu asam merupakan zat berbahaya bagi kertas yang harus
dihilangkan.
d. Faktor Manusia dan Faktor Lainnya
Manusia memegang peranan penting dalam penggunaan dan penanganan bahan pustaka. Apabila manusia melakukan kesalahan dalam
melakukan peran, maka manusia dapat tergolong sebagai perusak bahan pustaka. Bahan pustaka dapat rusak karena pemakaian yang berlebihan
dalam memegangnya. Menurut Dureau dan Clements, bahan pustaka di ruang baca dapat rusak karena kecerobohan pembaca. Bencana alam
seperti kebakaran, banjir, gempa bumi, pencurian dapat mengakibatkan
27
kerusakan koleksi bahan pustaka dalam jumlah besar dan dalam waktu yang relatif singkat.
17
2. Usaha Pencegahan Kerusakan Buku Langka