38
e. Alih Media Bentuk
Dalam mengatasi kekurangan tempat atau ruangan di perpustakaan dan juga melestarikan informasi dari buku-buku yang sudah lapuk, maka
diperlukan alih bentuk dokumen. Cara perawatan dengan alih bentuk yaitu pada buku-buku yang telah rapuh. Dan buku itu amat berharga, buku itu
hanya ada satu kopi, sedangkan di pasaran sudah tidak mungkin didapat seperti buku-buku langka, Undang-Undang Dasar Naskah asli, dan lain-
lain yang bernilai sejarah. Maka dengan menyelamatkannya dengan cara alih bentuk.
34
Pelestarian koleksi perpustakaan melalui pengalihan ke dalam bentuk mikrofilm ataupun CD bertujuan selain untuk penyelamatan,
pengamatan, juga ternyata dapat menghemat tempat, waktu dan tenaga, menghemat biaya pemeliharaan dan penyebaran, serta mempermudah
pencarian kembali.
35
Alih bentuk yang terkenal adalah bentuk mikro atau lazim disebuit mikrofilm. Mikrofilm ini merupakan bentuk lain dari bahan
tercetak seperti buku, majalah, atau surat kabar. Bentuk mikro dapat berupa gulungan mikrofilm, mikrofis, aperture card, ultrafis, dan
mikroopaque.
f. Penjilidan
Penjilidan adalah menghimpun atau menggabungkan lembaran- lembaran lepas menjadi satu, yang dilindungi dengan ban atau sampul.
36
Buku bukan merupakan tumpukan kertas yang berdiri sendiri, tapi
34
Muhamad Djuhro. Pelestarian Bahan Pustaka Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2002, h. 16.
35
Tjetjep S. Surialaga,dkk, “ Pelestarian Koleksi Perpustakaan”, Jurnal Perpustakaan Pertanian,Vol. II no. 2 2002: 56.
36
Muhammadin Razak. Pelestarian Bahan Pustaka Jakarta: Program Pelestarian Bahan Pustaka dan Arsip, 1992, h. 58.
39
merupakan struktur yang satu sama lain saling terikat. Struktur buku terdiri atas: segi, foredge, kertas hujungan, badan buku, papan jilidan,
ikatan timbul, groove, tulang pita kapital dan sebagainya. Agar struktur itu tidak lepas satu sama lainnya, maka buku perlu dijilid.
37
Adapun perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan penjilidan meliputi pisau, palu, pelubang, gunting, tulang pelipat, penggaris besi,
kuas, gergaji, jarum, benang, pengepres, pemidang jahit, mesin potong dan sebagainya. Sedangkan untuk bahan jilidannya yaitu kertas, kain linen,
perekat, benang dan kawat jahit. Sebelum dijilid, buku perlu dipersiapkan secara baik. Kekeliruan
atau kekurangan
dalam persiapan,
dapat berakibat
fatal dan
mengecewakan. Juga merupakan pemborosan jika harus dijilid ulang. “Persiapan penjilidan meliputi dua hal yaitu:
1 Penghimpunan kertas-kertas atau bahan pustaka, Penghimpunan harus dikerjakan secara teliti, jangan salah mengurutkan nomor halaman.
Kalau majalah, jangan salah mengurutkan nomor penerbitannya. Panjang-pendek, serta lebar kertas harus disamakan. Rapihkan sisi
sebelah kiri agar pemotongan dan perapihan dapat dikerjakan untuk ketiga sisi yang lain. Petunjuk penjilidan harus disertakan, agar
hasilnya sesuai dengan yang kita kehendaki
2 Penggabungan. Dalam melakukan penggabungan kita harus melihat jilidan macam apa yang dikendaki sesuai dengan slip petunjuk
penjilidan. ”
38
37
Sholiatalhanin. “Pelestarian Preservation Bahan Pustaka di Perpustakaan”.
http:testiani170885.wordpress.com20090511pelestarian-preservation-bahan-pustaka-di- perpustakaan. Diakses pada tanggal 14 Juni 2011 jam 14.36 WIB.
38
Daryono. “Pemeliharaan
Bahan Pustaka
di Perpustakaan
”. http:daryono.staff.uns.ac.id20090323pemeliharaan-bahan-pustaka-di-perpustakaan. Diakses
pada tanggal 9 Juni 2011 jam 14.03 WIB
.
40
4. Kendala-Kendala Dalam Pelestarian Bahan Pustaka