40
4. Kendala-Kendala Dalam Pelestarian Bahan Pustaka
Dalam kegiatan pelestarian bahan pustaka khususnya di Indonesia ternyata juga mengalami banyak kendala, antara lain:
a. Kurangnya tenaga pelestarian di Indonesia. Hingga kini belum ada
lembaga pendidikan yang mengkhususkan diri pada pelestarian serta belum jelas apakah untuk tenaga pelestarian diperlukan pada tingkat
teknisi atau tingkat profesional. b.
Banyak pimpinan serta pemegang kebijakan belum memahami pentingnya pelestarian sehingga mengakibatkan kurangnya dana, perhatian, dan
fasilitas yang tersedia. c.
Praktek pelestarian yang dilakukan selama ini di Indonesia masih banyak yang salah.
d. Berbagai bahan pustaka yang disimpan di perpustakaan Indonesia tercetak
dalam kertas yang beraneka ragam mutunya. Justru banyak bahan pustaka dari periode perang kemerdekaan dicetak dalam kertas sejenis kertas
merang yang kurang baik mutunya, namun tinggi nilai historisnya. e.
Berbagai ruang perpustakaan tidak dirancang bangun sesuai dengan keperluan pelestarian dan pengawetan. Masih banyak ruang perpustakaan
menerima sinar matahari secara langsung sehingga mempercepat proses kerusakan bahan pustaka.
f. Pada tingkat nasional belum terdapat kebijakan pelestarian nasional.
Kebijakan ini merupakan hasil kerja bersama antara berbagai instansi terkait.
39
39
Sulistyo- Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993, h. 279.
41
Berdasarkan hasil pemantauan dan survei yang telah dilakukan oleh tim International Review Team pada bulan Juni dan Juli tahun 1989
menyatakan bahwa masalah-masalah yang dihadapi perpustakaan di Indonesia antara lain:
40
a. Masih kurangnya tenaga pelestarian di Indonesia.
b. Administrator belum memahami konsepsi pelestarian.
c. Praktek pelestarian yang sering salah.
d. Mutu kertas yang masih seadanya.
e. Dana yang terbatas untuk pelestarian.
f. Masih sedikitnya referensi untuk kegiatan ini.
g. Kondisi ruang koleksi pada umumnya kurang memadai.
h. Belum adanya kebijakan dalam pelestarian.
40
Blasius Sudarsono. Antologi Kepustakawanan Indonesia Jakarta: Sagung Seto, 2006, h. 320.
42
BAB III GAMBARAN UMUM
PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PNRI
A. Sejarah Perpustakaan Nasional RI
Perpustakaan nasional adalah perpustakaan
yang dikelola
oleh pemerintah pada tingkat nasional yang berfungsi sebagai perpustakaan
nasional. Penambahan penjelasan “yang berfungsi sebagai perpustakaan
nasional ” sengaja dilakukan, karena ada perpustakaan yang tidak dinyatakan
secara resmi sebagai perpustakaan nasional, namun berfungsi sebagai perpustakaan nasional. Contohnya, Library of Congres di Amerika Serikat dan
Koninklijk Bibliotheek di Belanda. Di Indonesia, PNRI baru didirikan pada tanggal 17 Mei 1980, melalui
Keputusan Menteri P dan K No. 016401980, dengan status sebagai salah satu UPT dari Ditjen Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Pendirian Perpustakaan Nasional merupakan gabungan dari empat perpustakaan yang telah ada sebelumnya. Yaitu Perpustakaan Museum
Nasional semula Bataviaasch Genootschap van Kunsten Wetenschapen pada tanggal 24 April 1778, Perpustakaan Sejarah Politik dan Sosial, semula
perpustakaan Sticusa, Kantor Bibliografi Nasional; dan Perpustakaan Wilayah Negara Jakarta.