28
f. Menyadarkan pustakawan atau pegawai yang bekerja di perpustakaan
bahwa bahan pustaka bersifat rawan kerusakan. g.
Mendidik para pemustaka untuk berhati-hati dalam menggunakan buku, serta ikut menjaga keselamatannya.
h. Menghimbau semua pihak baik petugas perpustakaan maupun pemustaka
untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan. ”
18
Usaha-usaha untuk melakukan pencegahan kerusakan bahan pustaka yang disebabkan oleh beberapa faktor dapat dilakukan dengan cara-cara
berikut:
a. Cara Pencegahan yang Disebabkan oleh Faktor Biologi
Unsur-unsur biologis seperti jamur, serangga, binatang pengerat dan sebagainya dapat menyebabkan kerusakan yang parah pada bahan
pustaka dan pada perlengkapan perpustakaan. Untuk mengatasi masalah ini perlu dilakukan usaha pencegahan serta pembasmian unsur-unsur
biologis tadi dengan berbagai bahan kimia. Penggunaan bahan kimia tersebut perlu dijaga dengan benar agar bahan kimia tersebut tidak
menyebabkan kerusakan pada buku itu sendiri dan cukup aman untuk digunakan serta tidak membahayakan manusia.
Lingkungan yang lembab, gelap, sirkulasi udara kurang, merupakan lingkungan yang ideal bagi serangga. Untuk itu maka suhu dan
kelembaban udara harus benar-benar dimonitor. Usaha-usaha lain untuk mengatasi masalah ini adalah dengan cara memilih rak-rak penyimpanan
yang terbuat dari bahan-bahan yang tidak disukai oleh serangga seperti kayu jati atau logam. Sedangkan untuk mencegah jamur perlu menjaga
18
Karmidi Martoatmodjo. Pelestarian Bahan Pustaka Jakarta: Universitas Terbuka, 1999, h. 68.
29
kebersihan tempat penyimpanan dan menjaga temperatur, menyusun koleksi tidak terlalu rapat satu sama lainnya dan fumigasi secara berkala
perlu dilakukan.
b. Cara Pencegahan yang Disebabkan oleh Faktor Fisika
Suhu udara yang tinggi dapat mempercepat proses perusakan kertas karena kertas menjadi kering, pecah-pecah dan rapuh. Kelembaban
yang tinggi dapat menyuburkan tumbuhnya jamur dan sebaiknya kelembaban yang rendah dapat menyebabkan kertas menjadi kering dan
cepat hancur. Selain itu sinar matahari yang langsung mengenai buku akan merusak buku. Debu juga bisa menjadi musuh buku karena selain
mengganggu kesehatan,
debu dapat
menimbulkan noda-noda,
mengaburkan tulisan dalam buku, menularkan jamur.
19
Oleh karena itu, diperlukan usaha-usaha pencegahan agar bahan pustaka tidak terlalu mengalami kerusakan dengan cara penggunaan AC
harus dilakukan dalam 24 jam yang ruangannya harus selalu tertutup.
20
Menggunakan metode penyekatan untuk mengurangi panas dan tirai untuk mencegah cahaya langsung matahari, karena cahaya matahari yang
mengeluarkan cahaya ultraviolet dengan gelombang tinggi bersifat merusak, sehingga harus dijaga serendah mungkin tingkat cahaya yang
masuk dalam ruangan. Pemeliharaan dengan menjaga kestabilan suhu
19
Ajick. ”Pelestarian, Macam Sifat Bahan Pustaka dan Latar Belakang Sejarahnya”.
http:pustaka.uns.ac.id?opt=1001menu=newsoption=detailnid=9 diakses pada tanggal 21 April 2011 jam 11.34 WIB.
20
Perpustakaan Nasional. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus Jakarta: Proyek Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan Nasional, 2002, h. 28-29.
30
udara dan kelembaban ruangan koleksi dilakukan dengan menggunakan alat dehumidifier yaitu alat untuk menyerap kelembaban.
Cara lain yang perlu dilakukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut bagi bahan pustaka yang sudah terkena debu bisa diadakan dengan
membersihkan buku dari debu. Cara pembersihannya bisa dengan kuas, vacuum cleaner, karet busa spon, atau bulu ayam. Serta merawat gedung
dan seluruh ruangannya dengan baik untuk mencegah uap air selama musim hujan. Dan untuk bangunan gedung perpustakaan seharusnya
dirancang sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratan pengawetan.
21
c. Cara Pencegahan yang Disebabkan oleh Faktor Kimia