Kemudian pemerintah mengeluarkan berbagai deregulasi seperti Paket Desember 1987. Paket Oktober 1988, Paket Desember 1988, dan Paket
September 1997, yang bertujuan untuk menggairahkan perdangangan di Bursa efek di Indonesia. Pada prinsipnya peraturan-peraturan tersebut merupakan
langkah-langkah penyesuaiaan terhadap peraturan-peraturan sebelumnya untuk mendorong pertumbuhan pasar modal yang sehat dan kuat. Beberapa
penyesuaian kebijaksanaan tersebut, antara lain: 1. Perlindungan
terhadap investor
dengan mewajibkan
persyaratan keterbukaan disclosure yang lebih baik kepada emiten.
2. Proses emisi sekuritas yang lebih cepat 3. Upaya pengembangan pasar yang lebih likuid
4. Peningkatan profesionalisme lembaga penunjang.
B. Sejarah Merger Dan Akuisisi
Merger dan Akuisisi merupakan suatu cara pengembangan dan pertumbuhan perusahaan. Keduanya bukan hanya suatu cara pertumbuhan
perusahaan, tetapi merupakan alternatif lain untuk melalui investasi modal pertumbuhan secara internal atau organisasi.
Merger perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah Uni Eropa sejak tahun 1990, tunduk kepada peraturan merger di tingkat Uni Eropa.
Peraturan ini diumumkan dengan tujuan memperoleh izin merger di satu tempat System One Stop Shop. Hasilnya adalah saat ini ada suatu hirarki
peraturan merger di Uni Eropa, dimana merger-merger yang sangat besar yang
pemiliki dampak yang luas di wilayah Uni Eropa di uji oleh komisi Eropa EC. Sementara merger yang lebih kecil yang dampaknya terutama dalam
lingkup sebuah negara anggota diteliti oleh pengawas antitrust dari negara itu sendiri Sudarsanam, Hal 69, 1999 dalam Siti Maryam, 2007.
Alasan dari sejumlah besar perusahaan melakukan merger dan akuisisi pada tahun 1997 sampai dengan 2005 diantaranya adalah untuk menurunkan
biaya produksi, menyederhanakan rantai penyediaan, terciptanya kegiatan usaha dan stuktur biaya yang sederhana, peningkatan efisiensi kegiatan usaha,
peningkatan efisiensi pengawasan, memperluas akses pemasaran, dan memperkokoh stuktur permodalan, banyak perusahaan yang melakukan
penggabungan usaha disebabkan mayoritas perusahaan mengalami kerugian terus-menerus sehingga mengakibatkan deficit yang semakin membesar.
C. Analisis Statistik Deskriptif
Tujuan dari penyajian statistik deskriptif adalah untuk memberikan gambaran tentang data yang akan digunakan dalam penelitian ini. Mean
menggambarkan rata-rata nilai tengah dari penjumlahan seluruh data dibagi jumlah data yang ada. Proses pemilihan sampel menghasilkan 56 data obserfasi
dari 28 perusahaan baik perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi dan juga perusahaan yang tidak melakukan merger dan akuisisi untuk periode
penelitian tahun 1999 sampai dengan tahun 2005. Pada tabel 4.1 dan tabel 4.2 dapat dilihat statistik deskriptif dari penulisan yang telah dilakukan.
Tabel 4.1 Deskripsi Data Sampel Penelitian
Sebelum dan Sesudah Perusahaan Melakukan Merger dan Akuisisi
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation CR Sebelum
28 0.05
4.56 1.7746
1.34158 CR Sesudah
28 0.12
2.82 1.3342
0.73208 QR Sebelum
28 -66.61
3.70 -1.4189
12.81176 QR Sesudah
28 -0.30
2.33 0.7664
0.58796 FATO Sebelum
28 0.18
11.50 3.5573
3.74451 FATO Sesudah
28 0.10
47.18 5.9055
8.97932 TATO Sebelum
28 0.04
33.17 2.0502
6.13520 TATO Sesudah
28 0.03
13.93 1.9860
3.30359 DTAR Sebelum
28 0.14
1.68 0.5902
0.36879 DTAR Sesudah
28 0.00
241.92 9.4308
45.56888 DTER Sebelum
28 -7.24
157.69 7.0322
29.67670 DTER Sesudah
28 -13.00
18.61 2.2655
5.50048 OPM Sebelum
28 -0.09
0.27 0.0947
0.09953 OPM Sesudah
28 -0.68
0.24 0.0317
0.18024 NPM Sebelum
28 -0.70
0.56 0.0169
0.22769 NPM Sesudah
28 -0.40
2.18 0.0820
0.43349 ROI Sebelum
28 -0.24
0.44 0.0364
0.11625 ROI Sesudah
28 -0.65
0.94 0.0671
0.27582 ROE Sebelum
28 -37.90
1.68 -1.2195
7.20222 ROE Sesudah
28 -289.81
2.17 -10.1577
54.80785 Valid N listwise
28
Sumber : Financial Report, data diolah dengan SPSS 15.0
Likuiditas dengan proxy rasio Current Ratio CRRL sebelum merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata 1.7746 sedangkan nilai minimum dan
maksimum adalah 0.05 dan 4.56. Likuiditas dengan proxy rasio Current Ratio CRRL sesudah merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata 1.3342
sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah 0.12 dan 2.82. Likuiditas dengan proxy rasio Quick Ratio QRRL sebelum melakukan merger dan
akuisisi menunjukkan nilai rata-rata -1.4189 sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah -66.61 dan 3.70. Likuiditas dengan proxy rasio Quick Ratio
QRRL sesudah melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata 0.7664 sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah -0.30 dan 2.33.
Aktivitas dengan proxy rasio Fixed Asset Turn Over FATORA sebelum melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata 3.5573 sedangkan
nilai minimum dan maksimum adalah 0.18 dan 11.50. Aktivitas dengan proxy rasio Fixed Asset Turn Over FATORA sesudah melakukan merger dan
akuisisi menunjukkan nilai rata-rata 5.9055 sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah 0.10 dan 47.18. Aktivitas dengan proxy rasio Total Asset
Turn Over TATORA sebelum melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata 2,0502 sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah 0.04
dan 33,17. Aktivitas dengan proxy rasio Total Asset Turn Over TATORA sesudah melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata 1.9860
sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah 0.03 dan 13.93. Leverge dengan proxy rasio Debt to Total Asset Ratio DTARRLV
sebelum melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata 0.5902 sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah 0.14 dan 1.68. Leverge
dengan proxy rasio Debt to Total Asset Ratio DTARRLV sesudah melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata 9.4308 sedangkan nilai
minimum dan maksimum adalah 0.00 dan 241.92. Leverage dengan proxy
rasio Debt to Total Equity Ratio DTERRLV sebelum melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata 7.0322 sedangkan nilai minimum dan
maksimum adalah -7.24 dan 157.69. Leverage dengan proxy rasio Debt to Total Equity Ratio DTERRLV sesudah melakukan merger dan akuisisi
menunjukkan nilai rata-rata 2.2655 sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah -13.00 dan 18.61.
Profitabilitas dengan proxy rasio Operating Profit Margin OPMRP sebelum melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata 0.0947
sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah -0.09 dan 0.27. Profitabilitas dengan proxy rasio Operating Profit Margin OPMRP sesudah melakukan
merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata 0.0317 sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah -0.68 dan 0.24. Profitabilitas dengan proxy
rasio Net Profit Margin NPM sebelum melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata 0.0169 sedangkan nilai minimum dan maksimum
adalah -0.70 dan 0.56. Profitabilitas dengan proxy rasio Net Profit Margin NPM sesudah melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata
0.0820 sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah -0.40 dan 2.18. Profitabilitas dengan proxy rasio Return On Invesmet ROIRP sebelum
melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata 0.0364 sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah -0.24 dan 0.44. Profitabilitas dengan
proxy rasio Return On Invesmet ROIRP sesudah melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata 0.0671 sedangkan nilai minimum dan
maksimum adalah -0.65 dan 0.94. Poftabilitas dengan proxy rasio Return On
Equity ROERP sebelum melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata -1.2195 sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah -37.90 dan
1.68. Poftabilitas dengan proxy rasio Return On Equity ROERP sesudah melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata -10.1577
sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah -289.81 dan 2.17.
Tabel 4.2 Deskripsi Data Sampel Penelitian
Perusahaan yang Melakukan Tidak Melakukan Merger dan Akusisi
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation CRMA
28 0.12
2.82 1.3342
0.73208 CRTMA
28 0.05
3.72 1.4330
0.95842 QRMA
28 -0.30
2.33 0.7664
0.58796 QRTMA
28 0.04
2.89 0.7840
0.77466 FATOMA
28 0.10
47.18 5.9055
8.97932 FATOTMA
28 0.38
21.33 3.9880
4.55177 TATOMA
28 0.03
13.93 1.9860
3.30359 TATOTMA
28 0.19
5.42 1.1822
1.08649 DTARMA
28 0.00
24.92 1.6808
4.60079 DTARTMA
28 0.22
2.65 0.7918
0.61944 DTERMA
28 -13.00
18.61 2.2655
5.50048 DTERTMA
28 -3.64
16.84 1.3517
4.05175 OPMMA
28 -0.68
0.24 0.0317
0.18024 OPMTMA
28 -0.28
0.38 0.0828
0.12357 NPMMA
28 -0.40
2.18 0.0820
0.43349 NPMTMA
28 -1.64
0.49 -0.1557
0.50664 ROIMA
28 -0.65
0.94 0.0671
0.27582 ROITMA
28 -0.32
0.62 -0.0006
0.18355 ROEMA
28 -2.81
2.17 0.0923
0.73125 ROETMA
28 -1.37
1.22 0.1166
0.40775 Valid N listwise
28 Sumber : Financial Report, data diolah dengan SPSS 15.0
Likuiditas dengan proxy rasio Current Ratio CRRL pada perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata 1.3342
sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah 0.12 dan 2.82. Likuiditas dengan proxy rasio Current Ratio CRRL pada perusahaan yang tidak
melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata 1.4330 sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah 0.05 dan 3.72. Likuiditas dengan proxy
rasio Quick Ratio QRRL pada perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata 0.7664 sedangkan nilai minimum dan
maksimum adalah -0.30 dan 2.33. Likuiditas dengan proxy rasio Quick Ratio QRRL pada perusahaan yang tidak melakukan merger dan akuisisi
menunjukkan nilai rata-rata 0.7840 sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah 0.04 dan 2.89.
Aktivitas dengan proxy rasio Fixed Asset Turn Over FATORA pada perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata
5.9055 sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah 0.10 dan 47.18. Aktivitas dengan proxy rasio Fixed Asset Turn Over FATORA pada
perusahaan yang tidak melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata- rata 3.9880 sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah 0.38 dan 21.33.
Aktivitas dengan proxy rasio Total Asset Turn Over TATORA pada perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata
1.9860 sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah 0.03 dan 13.93. Aktivitas dengan proxy rasio Total Asset Turn Over TATORA pada
perusahaan yang tidak melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-
rata 1.1822 sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah 0.19 dan 5.42. Leverge dengan proxy rasio Debt to Total Asset Ratio DTARRLV pada
perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata 1.6808 sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah 0.00 dan 24.92.
Leverge dengan proxy rasio Debt to Total Asset Ratio DTARRLV pada perusahaan yang tidak melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-
rata 0.7918 sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah 0.22 dan 2.65. Leverage dengan proxy rasio Debt to Total Equity Ratio DTERRLV pada
perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata 2.2655 sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah -13.00 dan 18.61.
Leverage dengan proxy rasio Debt to Total Equity Ratio DTERRLV pada perusahaan yang tidak melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-
rata 1.3517 sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah -3.64 dan 16.84. Profitabilitas dengan proxy rasio Operating Profit Margin OPMRP pada
perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata 0.0317 sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah -0.68 dan 0.24.
Profitabilitas dengan proxy rasio Operating Profit Margin OPMRP pada perusahaan yang tidak melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-
rata 0.0828 sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah -0.28 dan 0.38. Profitabilitas dengan proxy rasio Net Profit Margin NPM pada perusahaan
yang melekukan melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata 0.0820 sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah -0.40 dan 2.18.
Profitabilitas dengan proxy rasio Net Profit Margin NPM pada perusahaan
yang tidak melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata -0.1557 sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah -1.64 dan 0.49.
Profitabilitas dengan proxy rasio Return On Invesmet ROIRP pada perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata
0.0671 sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah -0.65 dan 0.94. Profitabilitas dengan proxy rasio Return On Invesmet ROIRP pada
perusahaan yang tidak melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata- rata -0.0006 sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah -0.32 dan 0.62.
Poftabilitas dengan proxy rasio Return On Equity ROERP pada perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata 0.0923
sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah -2.81 dan 2.17. Poftabilitas dengan proxy rasio Return On Equity ROERP pada perusahaan yang tidak
melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata 0.1166 sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah -1.37 dan 1.22.
D. Analisis Hipotesis Pertama H1