b. Bentuk – Bentuk Penggabungan Usaha
Menurut Beams 1998:3 dalam Siti Maryam 2007, penggabungan usaha dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Merger Merger adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan yang kemudian
hanya ada satu perusahaan yang tetap hidup sebagai badan hukum, sementara yang lainya menghentikan aktivitasnya atau bubar.
2. Akuisisi Akuisisi adalah pengambil-alihan kepemilikan atau pengendalian atas
saham atau aset perusahaan lain, dan dalam peristiwa ini baik perusahaan pengambil-alih atau yang diambil-alih tetap eksis sebagai badan hukum
yang terpisah. 3.
Konsolidasi Konsolidasi adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua perusahaan
atau lebih untuk meleburkan diri dengan cara membentuk satu perseroan baru dan masing-masing perseroan yang meleburkan diri menjadi bubar.
B. Merger
a. Pengertian Merger
Merger adalah penggabungan dari dua atau lebih perusahaan menjadi satu kesatuan yang terpadu. Perusahaan yang dominan dibanding dengan
perusahaan yang lain akan tetap mempertahankan identitasnya, sedangkan yang lemah akan mengaburkan identitas yang dimilikinya.
Menurut Zaki Baridwan 1992 dalam Siti Maryam 2007 mendefinisikan merger secara lebih terperinci, yaitu “terjadi bila suatu
perusahaan mengeluarkan saham untuk ditukarkan dengan seluruh saham biasa perusahaan lainya. Pemegang saham perusahaan yang mengambil-alih
dan perusahaan yang diambil-alih tidak lagi merupakan perusahaan yang berdiri sendiri, tetapi menjadi bagian dari perusahaan yang mengambil-alih”.
Menurut Payamta 2001:243 dalam Siti Maryam 2007 definisi merger adalah “merger merupakan penggabungan dua atau lebih perusahaan
dimana satu perusahaan tetap hidup sedangkan perusahaan yang lainya dilikuidasi. Harta dan kewajiban perusahaan yang dilikuidasi diambil-alih
oleh perusahaan yang masih berdiri dan meneruskan usahanya. Perusahaan yang terus hidup tersebut harus berbentuk perseroan terbatas.
Menurut Abdul Muin 2003:5 dalam Firman 2006 mengumumkan pengertian merger adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan yang
kemudian hanya ada satu perusahaan yang tetap hidup sebagai badan hukum, sementara yang lainya menghentikan aktivitasnya atau bubar.
Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 1998 tentang Penggabungan, Peleburan dan Pengambil-alihan
Perseroan Terbatas mendefinisikan merger adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu perseroan atau lebih untuk menggabngkan diri dengan
perseroan lain yang telah ada dan selanjutnya perseroan yang menggabungkan diri menjadi bubar.
b. Jenis-jenis Merger
1. Merger Vertikal
Perusahaan masih dalam satu industri tetapi beda level atau tingkat operasional atau kombinasi suatu perusahaan dengan retailer maupun
supliernya. Tujuan perusahaan untuk memiliki sebagian atau seluruh saham perusahaan retailer dan suplier adalah untuk mengamankan posisi
perusahaan. Contoh : Restoran cepat saji menggabungkan diri dengan perusahaan peternakan ayam
2. Merger Horizontal
Perusahaan dalam satu industri membeli perusahaan di level operasi atau bisnis yang sama. Contoh : pabrik komputer gabung dengan pabrik
komputer atau bank merger dengan bank. 3.
Merger Konglomerasi Merger antara perusahaan-perusahaan yang bisnisnya tidak berhubungan
atau tidak ada hubungan. Bertujuan untuk meningkatkan profit perusahaan dari berbagai sumber atau unit bisnis. Contoh : perusahaan
pengobatan alternatif bergabung dengan perusahaan operator telepon seluler nirkabel atau perusahan rokok mengakuisisi perusahan susu. Dari
segi divesifikasi, merger konglomerasi ini yang paling memberikan keuntungan pengurangan risiko bisnis.
C. Akuisisi