yang tidak melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata -0.1557 sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah -1.64 dan 0.49.
Profitabilitas dengan proxy rasio Return On Invesmet ROIRP pada perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata
0.0671 sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah -0.65 dan 0.94. Profitabilitas dengan proxy rasio Return On Invesmet ROIRP pada
perusahaan yang tidak melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata- rata -0.0006 sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah -0.32 dan 0.62.
Poftabilitas dengan proxy rasio Return On Equity ROERP pada perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata 0.0923
sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah -2.81 dan 2.17. Poftabilitas dengan proxy rasio Return On Equity ROERP pada perusahaan yang tidak
melakukan merger dan akuisisi menunjukkan nilai rata-rata 0.1166 sedangkan nilai minimum dan maksimum adalah -1.37 dan 1.22.
D. Analisis Hipotesis Pertama H1
Hipotesis pertama H1 diuji dengan menggunakan analisis Wilcoxon Signed Rank Test. Bagian ini akan membahas hasil penelitian mengenai
perbedaan kinerja keuangan untuk periode satu tahun sebelum dengan satu tahun sesudah, satu tahun sebelum dengan dua tahun sesudah, dua tahun
sebelum dengan satu tahun sesudah dan dua tahun sebelum dengan dua tahun sesudah pengumuman merger dan akuisisi.
Untuk uji Wilcoxon Signed Rank Test : Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah
merger dan akuisisi. H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah merger
dan akuisisi. Jika probabilitas 0,05, maka Ho diterima.
Jika probabilitas 0,05, maka Ho ditolak.
1. Perbandingan Kinerja Keuangan 1 Tahun Sebelum dan 1 Tahun Sesudah Merger dan Akuisisi.
Bagian ini akan membahas pengujian rasio keuangan 1 tahun sebelum dan 1 sesudah pengumuman merger dan akuisisi dengan Wilcoxon Sign
Test. Berdasarkan tabel 4.3 dapat dinyatakan bahwa dari 10 rasio keuangan yang diuji hanya 1 rasio yang berbeda secara signifikan untuk 1 tahun
sebelum dan 1 tahun sesudah merger dan akuisisi, yaitu rasio Debt to Total Asset Ratio. Hal ini berarti bahwa kinerja perusahaan yang diukur dari 10
rasio keuangan, kecuali Debt to Total Asset Ratio tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan untuk 1 tahun sebelum dan 1 tahun
sesudah merger dan akuisisi. Kesimpulan ini ditunjukkan dengan nilai Asym. Sig yang lebih besar daripada a = 5, kecuali 1 rasio di atas. Asym.
Sig untuk Debt to Total Asset Ratio sebesar 0,030 sehingga H1 diterima, atau Ho ditolak.
TABEL 4.3 Hasil
Wilcoxon Signed Ranks Test untuk 1 Tahun Sebelum dan 1 Tahun Sesudah Merger dan Akuisisi
Rasio Z Hitung
Asym. Sig
Kesimpulan H
Current Ratio CR
-0.282 0.778
Diterima
Quick Ratio QR
-0.596 0.551
Diterima
Fixed Asset Turn Over FATO
-1.350 0.177
Diterima
Total Asset Turn Over TATO
-1.036 0.300
Diterima
Debt to Total Asset Ratio DTAR
-2.166 0.030
Ditolak
Debt to Total Equity Ratio DTER
-1.099 0.272
Diterima
Operating Profit Margin OPM
-1.350 0.177
Diterima
Net Profit Margin NPM
-1.161 0.245
Diterima
Return On Invesment ROI
-0.157 0.875
Diterima
Return On Equity ROE
-0.031 0.975
Diterima
Sumber : Financial Report, data diolah dengan SPSS 15.0
Rasio keuangan yang berbeda Debt to Total Asset Ratio menunjukkan indikasi kinerja perusahaan justru mengalami penurunan sesudah merger
dan akuisisi. Temuan ini memberi indikasi bahwa tujuan ekonomis dari keputusan merger dan akuisisi belum tercapai sampai akhir tahun pertama
setelah kejadian tersebut. Hal ini mungkin disebabkan karena periode yang diamati masih terlalu pendek, sehingga pengaruh atas keputusan itu belum
kelihatan. Dalam kurun waktu itu, mungkin manajemen perusahaan masih belum dapat meneyesuaikan dengan lingkungan perusahaan yang baru,
mengingat adanya budaya perusahaan yang berbeda.
2. Perbandingan Kinerja Keuangan 1 Tahun Sebelum dan 2 Tahun Sesudah Merger dan Akuisisi
Hasil pada tabel 4.4 menunjukkan ringkasan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test untuk membuktikan ada
atau tidak adanya perbedaan kinerja keungan 1 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah merger dan akuisisi. Berdasarkan tabel 4.4 dapat dinyatakan bahwa
dari 10 rasio keuangan yang diuji ternyata tidak ada satupun rasio yang berbeda secara signifikan untuk 1 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah
merger dan akuisisi. Hal ini juga berarti H1 untuk semua rasio ditolak dan menerina Ho, yang berari tidak terdapat perbedaan kinerja perusahaan yang
signifikan untuk 1 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah merger dan akuisisi.
TABEL 4.4 Hasil Wilcoxon Signed Ranks Test untuk 1 Tahun Sebelum
dan 2 Tahun Sesudah Merger dan Akuisisi
Rasio Z Hitung
Asym. Sig Kesimpulan
H
Current Ratio CR
-0.408 0.683
Diterima
Quick Ratio QR
-0.094 0.925
Diterima
Fixed Asset Turn Over FATO
-0.910 0.363
Diterima
Total Asset Turn Over TATO
-1.412 0.158
Diterima
Debt to Total Asset Ratio DTAR
-1.350 0.177
Diterima
Debt to Total Equity Ratio DTER
-0.596 0.551
Diterima
Operating Profit Margin OPM
-0.094 0.925
Diterima
Net Profit Margin NPM
-1.036 0.300
Diterima
Return On Invesment ROI
-0.220 0.826
Diterima
Return On Equity ROE
-0.157 0.875
Diterima
Sumber : Financial Report, data diolah dengan SPSS 15.0
Berdasarkan pengujian di atas, dapat dinyatakan bahwa merger dan akuisisi kinerja perusahaan tidak menjadi lebih baik untuk satu sampai dua
tahun setelah kejadian merger dan akuisisi. Temuan ini semakin memperjelas bahwa tujuan ekonomis dari keputusan merger dan akuisisi
tidak tercapai sampai akhir tahun kedua sesudah kejadian tersebut. Hal ini mungkin alasan ekonomis bukanlah alasan yang cukup kuat untuk
dilakukannya merger dan akuisisi. Dengan demikian, alasan non ekonomis seperti untuk menyelamatkan perusahaan lain dari ancaman kebangkrutan
dan alasan sifatnya pribadi mungkin labih banyak dipertimbangkan. Temuan ini konsisten dengan hasil penelitian Payamta 2004.
3. Perbandingan Kinerja Keuangan 2 Tahun Sebelum dan 1 Tahun Sesudah Merger dan Akuisisi
Pengujian hipotesis dilakukan dengan membuat perbandingan antara kinerja perusahaan untuk 2 tahun sebelum dan 1 tahun sesudah merger dan
akuisisi. Wilcoxon Signed Ranks Test digunakan untuk menguji hipotesis H1 untuk membuktikan adanya perbedaan rasio keuangan 2 tahun sebelum dan
1 tahun sesudah merger dan akuisisi. Ringkasan hasil dari Wilcoxon Signed Ranks Test disajikan pada tabel 4.5 berikut ini.
TABEL 4.5 Hasil Wilcoxon Signed Ranks Test untuk 2 Tahun Sebelum
dan 1 Tahun Sesudah Merger dan Akuisisi
Rasio Z Hitung
Asym. Sig Kesimpulan
H Current Ratio CR
-1.350 0.177
Diterima Quick Ratio QR
-0.471 0.638
Diterima Fixed Asset Turn Over FATO
-2.040 0.041
Ditolak Total Asset Turn Over TATO
-1.287 0.198
Diterima Debt to Total Asset Ratio DTAR
-1.664 0.096
Diterima Debt to Total Equity Ratio DTER
-0.722 0.470
Diterima Operating Profit Margin OPM
-2.291 0.022
Ditolak Net Profit Margin NPM
-0.471 0.638
Diterima Return On Invesment ROI
-0.910 0.363
Diterima Return On Equity ROE
-0.722 0.470
Diterima
Sumber : Financial Report, data diolah dengan SPSS 15.0
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dinyatakan bahwa dari 10 rasio keuangan yang diuji hanya 2 rasio yaitu Fixed Asset Turn Over dan Operating Profit
Margin yang berbeda secara signifikan untuk 2 tahun sebelum dan 1 tahun sesudah keputusan merger dan akuisisi dilakukan. Hal ini berarti bahwa
terdapat perbedaan Fixed Asset Turn Over dan Operating Profit Margin yang signifikan untuk 2 tahun sebelum dan 1 tahun sesudah keputusan
merger dan akuisisi dilakukan. Nilai Fixed Asset Turn Over dan Operating Profit Margin 2 tahun sebelum pengumuman merger dan akuisisi lebih
besar dibandingkan dengan nilai Fixed Asset Turn Over dan Operating Profit Margin 1 tahun sesudahnya. Jadi, kinerja perusahaan yang diukur
dengan rasio Fixed Asset Turn Over dan Operating Profit Margin mengalami penurunan setelah perusahaan melakukan merger dan akuisisi.
Temuan ini memberikan indikasi bahwa memang tujuan ekonomis yang diharapkan terjadi setelah merger tidak tercapai seperti telah dijelaskan pada
paragraph sebelumnya. Kemungkinan keputusan merger dan akuisisi dilandasi motivasi untuk menyelamatkan target company yang sudah
terpuruk dari ancaman kebangkrutan.
4. Perbandingan Kinerja Keuangan 2 Tahun Sebelum dan 2 Tahun Sesudah Merger dan Akuisisi
Pada tabel 4.6 disajikan ringkasan hasil pengujian data dengan menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test untuk membuktikan adanya
perbedaan rasio keuangan 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah merger dan akuisisi.
TABEL 4.6 Hasil Wilcoxon Signed Ranks Test untuk 2 Tahun Sebelum
dan 2 Tahun Sesudah Merger dan Akuisisi
Rasio Z Hitung Asym. Sig
Kesimpulan H
Current Ratio CR -1.852
0.064 Diterima
Quick Ratio QR -0.471
0.638 Diterima
Fixed Asset Turn Over FATO -1.789
0.074 Diterima
Total Asset Turn Over TATO -2.166
0.030 Ditolak
Debt to Total Asset Ratio DTAR -0.596
0.551 Diterima
Debt to Total Equity Ratio DTER -0.094
0.925 Diterima
Operating Profit Margin OPM -1.350
0.177 Diterima
Net Profit Margin NPM -0.534
0.594 Diterima
Return On Invesment ROI -0.154
0.875 Diterima
Return On Equity ROE -0.722
0.470 Diterima
Sumber : Financial Report, data diolah dengan SPSS 15.0
Tabel 4.6 tersebut menunjukkan dari 10 rasio keuangan yang diuji ada 1 rasio yaitu Total Asset Turn Over yang berbeda secara signifikan untuk 2
tahun sebelum dan 2 tahun sesudah keputusan merger dan akuisisi dilakukan. Nilai Total Asset Turn Over untuk dua tahun sesudah ternyata
lebih besar dibandingkan nilai rasio tersebut untuk dua tahun sebelum pengumuman merger dan akuisisi. Artinya, kinerja perusahaan yang
dicerminkan dari Total Asset Turn Over mengalami kenaikkan setelah pengumuman merger dan akuisisi. Sedangkan pengujian terhadap rasio
lainya menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah pengumuman merger dan akuisisi.
Temuan ini juga mengindifikasikan bahwa keputusan perusahaan untuk melakukan merger dan akuisisi tidak berdasarkan motif ekonomi. Namun
pada pengujian ini menunjukkan perbedaan yang signifikan untuk rasio keuangan Total Asset Turn Over. Nilai rasio keuangan tersebut justru
menujukkan nilai yang meningkat setelah pengumuman merger dan akuisisi.
E. Analisis Hipotesis Kedua H2