Media sosialisasi Media atau agen sosialisasi agen of socializitiom Agen sosialisasi

22 penggunaan pancaindera yang diperoleh berdasarkan fakta yang diterima dengan melihat dan mendengar sendiri, kemudian apa yang dilihat dan didengar itu diterima dengan pancaindera lalu diterima dan diolah oleh otak. Pengetahuan dapat diperoleh dari pengelaman-pengalaman dari keluarga atau hasil sosialisasi dari luar rumah.

2.2.3. Media sosialisasi Media atau agen sosialisasi agen of socializitiom Agen sosialisasi

memiliki peran yang sangat signifikan dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Agen sosialisasi ini terdiri atas empat kelompok yaitu : a Keluarga, yaitu lingkungan pertama yang dikenal oleh individu adalah keluarga, keluarga disebut juga agen sosialisasi primer. Makna penting keluarga sebagai agen sosialisasi primer bagi anak terletak pada pentingnya kemampuan yang diajarkan pada tahap ini, diantaranya mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan meletakkan dasar-dasar bagi pengembangan kepribadian sesuai harapan kelompoknya. Beberapa hal yang diharapkan dari keluarga dalam menunjang proses sosialisasi adalah pertama mengusahakan agar anak selalu berdekatan dengan orang tuanya. Kedua memberikan pengawasan dan pengendalian yang wajar sehingga anak tidak tertekan, tetapi tidak juga merasa diabaiakan. Ketiga membantu anak untuk dapat menilai kepantasan sikap dan perilakunya sendiri. Keempet memperlakukan anak dengan baik, oleh karena itu tindak kekerasan fisik, psikologis, maupun sosial harus dihindari. Kelima memberikan teguran dan nasihat kepada anak jika anak melakukan kesalahan atau kekeliruan, serta menunjukkan dan mengarahkan mereka agar menjadi anggota masyarakat yang 23 baik. b Kelompok Teman Sebaya Peer Group, pada usia remaja, individu biasanya mulai menarik diri dari lingkungan keluarga dan mengembangkan kedekatan yang lebih intens dengan kelompok taman sebaya. Demikian penting pengaruhnya kelompok sebaya sehingga sering remaja lebih memedulikan hal yang dikatakan maupun yang diperbuat kawan sebayanya, daripada nasihat maupun bimbingan orangtua. Dalam hal ini, nyaris semua hal akan dilakukan oleh remaja agar bisa diterima dalam lingkungan pergaulan kelompok sebayanya. Peranan positif kelompok teman sebaya bagi perkembangan kepribadian remaja sebagai berikut pertama rasa aman dan rasa dianggap penting dalam kelompok akan sangat berguna bagi perkembangan jiwa anak. Kedua perkembangan kemandirian remaja tumbuh dengan baik dalam kelompok persahabatan. Ketiga remaja mendapatkan tempat yang baik bagi penyaluran rasa kecewa, takut, khawatir, dan gembira yang sulit diungkapkan dalam lingkungan keluarga, keempat melalui interaksi dan kelompok remaja dapat mengembangkan berbagai ketrampilan sosial sosial skills yang sangat dibutuhkan kelak, Kelima pada umumnya persahabatan mampu mendorong remaja bersikap lebih dewasa. Di sisi lain, kelompok sebaya dapat menyebabkan remaja menjadi sangat rentan terhadap pengaruh negatif. Jika kelompok sebaya adalah geng yang gemar melakukan tindak kekerasan, remaja akan berperilaku serupa. Di dalam masyarakat, kelompok teman sebaya dapat berbentuk chums, cliquer, crowds, dan kelompok terorganisasi. Chums adalah kelompok yang terdiri atas dua atau tiga sahabat karib. Pada umumnya anggota kelompok ini mempunyai kesamaan dalam hal jenis kelamin, bakat, minat, dan kemampuan. Cliquers adalah kelompok yang terdiri atas empat sampai lima orang sahabat karib yang mempunyai kesamaan 24 dalam hal jenis kelamin, minat, kemauan, dan kemampuan. Merupakan kelompok gabungan dari beberapa sahabat karib. Crowds adalah kelompok teman sebaya yang terdiri atas banyak remaja yang memiliki minat sama. Pada umumnya mereka juga anggota clums dan cliquers oleh karena jumlah anggotanya banyak sering terjadi ketegangan emosional diantara mereka yaitu kelompok terorganisasi yakni kelompok yang sengaja dibentuk dan direncanakan oleh orang dewasa. Misal kelompok pecinta alam, kelompok belajar, pramuka, dan seterusnya. Kelompok tersebut dikelola melalui lembaga formal dengan aturan-aturan sistematis dan dipatuhi anggotanya. c Sekolah, sejatinya berperan melaksanakan pembelajaran dan proses sosialisasi dengan mengacu pada empat pilar pendidikan universal, yaitu belajar mengetahui learning to know, belajar melakukan learning to do, belajar menjadi diri sendiri learning to be, dan belajar hidup dalam kebersamaan learning to live together. Dengan demikian, sekolah diharapkan mampu melahirkan manusia Indonesia seutuhnya yang memiliki kecerdasan intelektual IQ, emosional EQ, dan spiritual SQ. sekolah dituntut menggunakan pendekatan metode pembelajaran berbasis pengenalan kepribadian sejati, kecakapan mendidik, kemampuan membuka, menata serta memanfaatkan kebeningan hati nurani. Tujuannya tidak lain agar sekolah menjadi tempat menyenangkan yang akan selalu dinantikan. Hal ini karena peserta didik dapat berinteraksi dan berbagi rasa dengan guru maupun kawan sebaya tanpa merasa takut akan memperoleh celaan atau perlakuan kasar. d Media Masa, yang terdiri dari media cetak dan media elektronik. Besarnya pengaruh media tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan. Namun demikian, dewasa ini 25 media massa mempunyai potensi mempengaruhi, mengubah, bahkan membentuk ulang berbagai aspek dari kehidupan masyarakat. Sedangkan tujuan dan karakteristik sosialisasi mempunyai empat tujuan pokok antara lain : a Memberikan keterampilan yang dibutuhkan seseorang dalam kehidupannya ditengah-tengah masyarakat. b Menanamkan nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada masyarakat. c Mengembangkan kemampuan seseorang untuk berbicara atau berkomunikasi dengan baik. d Mengembangkan kemampuan seseorang mengendalikan dirinya sesuai dengan fungsinya sebagai bagian dari masyarakat. Adapun karasteristik umum proses sosialisasi sebagai berikut : a Sosialisasi merupakan suatu proses yang bersifat aktif, b Merupakan proses belajar dan penyesuaian diri. d Berlangsung secara bertahap, perlahan namun pasti, dan berkesinambungan. e Melalui sosialisasi, individu akan dapat menyesuaikan perilaku yang diharapkan dan dianggap baik oleh masyarakat.

2.2.4. Fungsi Keluarga