M odel Belajar Sisw a

80 bahw a perat uran yang diberikan keluarga sebagai sarana unt uk menanamkan nilai-nilai kehidupan dan sebagai media komunikasi bagi keluarga agar hubungan anggot a keluarga semakin dekat . M isw anda Eka Prat iw i mengat akan sebagai sarana int eraksi ant ar anggot a keluarga yang di dalamnya t erdapat proses penanaman nilai dan norma kehidupan. M enurut Regar Adi Triant o, t anpa perat uran yang diberikan keluarga mungkin sampai sekarang, dia belum mengert i norma-norma agama apalagi penerapannya. Dan Anas Adriant o juga mengat akan sangat pent ing sekali bagi kehidupan saya. Karena sew akt u kit a dilahirkan kit a belum mengert i mana yang baik dan yang buruk, maka dengan adanya sosilaisasi keluarga lew at bimbingan ibu, saya menjadi orang sepert i sekarang ini. Berbeda dengan yang dikat akan M aulana Ahsan Fahmi perat uran yang diberikan oleh keluarga merupakan proses pembekalan diri dari keluarga, yang sangat berguna sekali unt uk kehidupan selanjut nya. Sert a Cicik Khoirun Nisa’ fungsi perat uran keluarga adalah sebagai proses pengenalan lingkungan paling aw al yang dilakukukan oleh suat u keluarga dan menjadi pondasi ket ika memasuki lingkungan yang baru. Wira Sakinat un. N, mengat akan dengan perat uran nyang diberiakn keluarga sarya. Kini saya menjadi mengert i t anggung jaw ab. Karena sejak kecil saya t elah dididik Ibu unt uk bisa t anggung jaw ab dengan apa yang saya perbuat .

4.3.3.9. M odel Belajar Sisw a

Set iap individu mempunyai cara at au model belajar yang berbeda yang sesuai dengan biasaan individu yang dit anamkan oleh orang t ua mereka sejak kecil, at au model belajar yang sesuai dengan kenyaman m ereka at au kebut uhannya. Unt uk menget ahui model belajar yang dilakukan oleh siswa berprest asi di SM A Negeri 3 Jombangini maka dari empat responden yait u M isw anda, Anas, Sri w ahyu, dan Novi, mengat akan mereka belajar secra rut init as pada malam hari. Namun berbeda dengan Regar mengat akan bahw a belajarnya set iap hari selalu membaca buku pelajaran. Sedangkan responden yang lainnya yait u, fit ri, Evi, f radila, Diadigma, Elda, maulana Ahsan, Wira, Cicik, dan Ike, mereka mengat akan bahw a mereka belajarnya dengan cara rut init as malam dan saat ada w akt u senggang. Dari dat a emik yang diperoleh dari Informen maka oleh penelit i disimpulkan dengan menggunakan t abel, dengan harapan agar pembaca mudah unt uk mempelajarinya sepert i yang t erlampir dalam t abel 4.21 t ent ang model belajar t erlampir berikut ini. Tabel 4.21 81 M odel Belajar Sisw a NO M ODEL BELAJAR JUM LAH RESPONDEN 1 Rut init as pada malam hari 4 2 Apabila ada ulangan saja - 3 Disaat ada w akt u senggang - 4 Selalu membaca buku pelajaran 1 5 Apabila t idak ada t ugas - 6 Rut init as malam dan saat ada w akt u senggang 9 Sum ber : Hasil Pengolahan Dat a, 2013 M odel pembelajaran yang lakukan sisw a berprest asi di SM A Negeri 3 Jombang ini tidak berlebihan, namun sejak anak-anak sudah dit anamkan disiplin, t anggung jaw ab yang t inggi maka dalam hal belajar mereka sudah t erbiasa melakukannya secara rut init as t anpa t ekanan dari pihak manapun. Gaya belajar mereka t idak berlebihan namun ket ika anak-anak masih duduk di bangku sekolah dasar orang t ua selalu mendampinginya dalam art i menunggui sew akt u anak-anak melakukan rut init as belajar, dengan t ujuan apabila ada kesulit an mat eri pada anak mereka langsung bisa menanyakannya kepada orang t ua. Dengan demikian anak t idak menumpuk pert anyaan di dalam ot aknya. Kemudian ket ika anak sudah duduk di bangku sekolah menengah pert ama orang t ua sudah t idak menungguinya lagi sepenuhnya sepert i ket ika mereka duduk di sekolah dasar, t et api dengan cara menghormat i anaknya yang sedang belajar dengan t idak menyalakan t elevisi sehingga t ercipt a kondisi pembelajaran yang kondusif. Dalam hal ini orang t ua masih t et ap berperan yait u dengan sekali-sekali menanyakan apakah ada kesulit an. Dan ket ika anak-anak sudah menginjak usia remaja yait u sudah duduk di bangku sekolah lanjut an t ingkat at as, orang t ua t inggal memant aunya. Karena pada usia pada diri anak sudah t ert anam t anggung jaw ab, disiplin maka mereka sudah dew asa dalam berfikir dan mengert i t anggung jaw ab sert a kebut uhannya. Pada t abel 4.20. bisa kit a lihat bahw a Sembilan dari empat belas responden m empunyai kebiasaan belajar yang mereka lakukan secara rut in pada malam hari dan menembahnya dengan menf aat kannya w akt u-w akt u luang. Kebiasaan belajar ini dilakukan semat a-mat a karena kebut uhan m ereka sendiri yait u dengan melakukan model belajar yang rut init as dilakukan oleh responden sejak kecil, namun ket ika responden remaja mereka memanfaat kan w akt u senggang m ereka sehingga bisa t erw ujut kan keinginan m ereka unt uk menjadi anak yang berprest asi di sekolahnya. Alasan mereka melakukan belajar secara rut init as pada malam hari dan memanfaat kan w akt u senggang karena semakin tinggi t ingkat an kit a belajar semakin maka semakin sulit pula mat eri yang dipelajari, dengan demikian kalau kit a t idak menambahkan w akt u belajar kit a maka kit a akan mengalami kesulit an, t et api sebaliknya kalau kit a mau menambahkan w akt u belajar kit a, insyalloh bisa meraih prest asi sesuai dengan harapan. 82 Selain it u empat diant ara empat belas responden mereka mempunyai gaya belajar yang berbeda yait u belajar secara rut init as malam hari, dan mereka juga m empunyai alasan t ersendiri, menurut nya segala sesuat u yang dilakukan secara rut in dan ajeg maka hasilnya baik. Yang lebih hebat lagi ada sat u responden yang selalu membaca buku pelajaran dimana saja. Hasilnya memang sangat mem uaskan, mulai dari sekolah dasar sampai dengan sekolah lanjut an meraih prest asinya selalu pada posisi peringkat sat u pararel. Tet api masa remaja beliau t idak perna melakukan sosialisasi bersama t eman-t emannya, w akt unya t ersit a unt uk belajar dan belajar. Sehingga penelit i amat i dari sikapnya sedikit agak kurang pergaulan akhirnya kurang mengert i berit a-berit a baru yang ada disekelilingnya. Dari dat a yang penelit i peroleh dari lapangan, w alaupun rat a-rat a mereka berasal dari keluarga menengah ke baw ah, namun mereka yakin dengan m ot ivasi yang diberikan oleh orang t ua mereka, do’a adalah segala-galanya, dengan do’a yang t ak mungkin menjadi sangat mungkin dengan kehendak-Nya. Bisa kit a ambil kesimpulan kalau kit a melakukan sesuat u t anpa diikut i do’a maka hasilnya kurang memuaskan, namun do’ a t anpa usaha maka akan sia-sia, t et api sebaliknya bila kit a melakukan sesuat u dengan diiringi do’ a maka hasilnya sempurna. 4.3.4. Perilaku informen Dilihat Dari Penerapan Nilai dan Norma 4.3.4.1. Nilai M oral