25
media massa mempunyai potensi mempengaruhi, mengubah, bahkan membentuk ulang berbagai aspek dari kehidupan masyarakat.
Sedangkan tujuan dan karakteristik sosialisasi mempunyai empat tujuan
pokok antara lain : a Memberikan keterampilan yang dibutuhkan seseorang dalam kehidupannya ditengah-tengah masyarakat. b Menanamkan nilai-nilai dan
kepercayaan pokok yang ada pada masyarakat. c Mengembangkan kemampuan seseorang untuk berbicara atau berkomunikasi dengan baik. d Mengembangkan
kemampuan seseorang mengendalikan dirinya sesuai dengan fungsinya sebagai
bagian dari masyarakat.
Adapun karasteristik umum proses sosialisasi sebagai berikut : a Sosialisasi merupakan suatu proses yang bersifat aktif, b Merupakan proses
belajar dan penyesuaian diri. d Berlangsung secara bertahap, perlahan namun pasti, dan berkesinambungan. e Melalui sosialisasi, individu akan dapat
menyesuaikan perilaku yang diharapkan dan dianggap baik oleh masyarakat.
2.2.4. Fungsi Keluarga
Keluarga adalah suatu lembaga yang terkecil dari masyarakat yang terdiri ayah, ibu dan anak. Keluarga mempunyai tanggung jawab yang besar dalam
mendidik anak-anaknya, Sehingga orang tua tidak boleh menganggap bahwa pendidikan anak hanyalah tanggung jawab sekolah. Orang tua sebagai lingkungan
pertama dan utama dimana anak berinteraksi sebagai lembaga pendidikan yang tertua, artinya disinilah dimulai suatu proses pendidikan. Sehingga orang tua
berperan sebagai pendidik bagi anak-anaknya. Lingkungan keluarga juga dikatakan lingkungan yang paling utama, karena sebagian besar kehidupan anak
26
di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima anak adalah dalam keluarga.
Menurut Hasbullah 1997, dalam tulisannya tentang dasar-dasar ilmu pendidikan, bahwa keluarga sebagai lembaga pendidikan memiliki beberapa
fungsi yaitu fungsi dalam perkembangan kepribadian anak dan mendidik anak di rumah serta fungsi keluargaorang tua dalam mendukung pendidikan di sekolah.
Fungsi keluarga dalam pembentukan kepribadian dan mendidik anak di rumah antara lain: a Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak b Menjamin
kehidupan emosional anak c Menanamkan dasar pendidikan moral anak d Memberikan dasar pendidikan sosial e Meletakan dasar-dasar pendidikan agama
f Bertanggung jawab dalam memotivasi dan mendorong keberhasilan anak. Adapun dalam pemberian pendidikan primer yakni pendidikan yang
diberikan oleh keluarga kepada anak-anak berupa pemberian nilai dan norma sosial yang nantinya oleh anak dipakai bekal dalam melakukan interaksi dan
sosialisasi dengan teman sebayanya ataupun di lingkungan masyarkat. Sedangkan dalam pemberian nilai dan norma sosial ini masing-masing keluarga memiliki
pola yang berbeda-beda, antar lain : a Otoriter authoritarian gaya penerapan anak model ini menerapkan aturan orang tua selalu benar. Anak harus selalu
mematuhi apapun yang dikatakan maupun yang disarankan oleh orang tuanya, semua urusan anak diatur oleh orang tua. b Egaliter authoritative gaya
pengasuhan dimana orang tua membuat peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh anak, tapi anak juga memiliki kesempatan untuk berpendapat. Orang tua
mendengarkan kemauan anak dan mencari solusi untuk disepakati bersama. c
27
Tidak terlibat neglect pada gaya pengasuhan ini, orang tua cenderung cuek, tidak begitu peduli dengan pengasuhan anak, orang tua seolah tidak mempunyai
waktu untuk mendidik anak atau sekedar memperhatikan hal-hal sepele anaknya. Segala sesuatu dipercayakan kepada orang lain begitu saja tanpa kendali darinya.
d Permisif, pola asuh cara ini benar-benar sangat longgar. Anak-anak diberi kebebasan untuk melakukan apa saja dan orang tua hampir tidak melakukan
pengawasan terhadap mereka. e Ekstra Paranoid, gaya pendidik anaknya yang berlebihan dengan keadaannya di luar rumah sehingga anak selalu diawasi dan
dikontrol secara ketat bahkan tidak boleh melakukan hal-hal yang dirasa oleh orang tua membahayakan secara fisik maupun psikologis. f Demokratis, pola
demokratis agak lebih longgar dari otoriter, dan ini sangat bagus untuk membentuk pribadi seorang anak agar tumbuh menjadi anak yang baik. Jenis pola
ini sangat memperhatikan kepentingan dan kebutuhan anak. Mereka diberi kebebasan dan tapi tidak bersifat mutlak. Peran orang tua masih tetap tinggi