17
2.1.2. Proses Sosialisasi Sosialisasi
adalah proses belajar individu untuk menghayati norma-norma serta nilai-nilai sosial sehingga terjadi pembentukan sikap untuk berperilaku
sesuai dengan tuntutan perilaku masyarakat. Dalam melakukan proses sosialisasi, setiap individu terlahir tanpa
mengetahui jati dirinya dan hanya dipenuhi dengan beragam kebutuhan fisik. Selanjutnya, melalui proses sosialisasi ia berkembang menjadi seorang dengan
seperangkat nilai, pemahaman normatif, kesukaan dan ketidaksukaan, tujuan dan
maksud, pola reaksi, serta konsep yang mendalam tentang dirinya sendiri. Melalui
proses sosilaisasi, individu menyerap pengetahuan, kepercayaan, nilai, sikap, dan ketrampilan dari kebudayaan masyarakatnya. Penyesuaian diri terjadi secara
berangsur-ansur seiring dengan perluasan dan pertumbuhan pengetahuan serta penerimaan individu terhadap nilai dan norma yang terdapat dalam lingkungan
masyarakat tempat ia berada. Menurut George Herbert Mead 1863-1931 Proses sosialisasi dapat
dibedakan menjadi dua bentuk yaitu : 1 Sosialisasi Primer yaitu proses sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil ketika ia belajar menjadi
anggota masyarakat sebagai anggota keluarga. Sosialisasi primer berlangsung pada saat individu berusia 1-5 tahun atau ketika ia belum mengenyam pendidikan
di sekolah. 2 Sosialisasi Sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan yang memperkenalkan individu pada kelompok tertentu dalam masyarakat, di luar
keluarga.
18
Sedangkan tipe Sosialisasi dapat dibagi atas dua hal yakni 1 Sosialisasi Formal sosialisasi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga resmi yang memiliki
kewenangan sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku dalam Negara. 2 Sosialisasi Informal yaitu sosialisasi yang terdapat di masyarakat atau dalam
pergaulan yang bersifat kekeluargaan ,misalnya kelompok kekerabatan dan kelompok sahabat karib.
Dan untuk pola sosialisasi terbagi atas sosialisasi represif dan partisipasi.
Sosialisasi Represif Represive Socialization ,ciri-cirinya sebagai berikut: a
Menghukum perilaku yang keliru. b Hukuman dan imbalan materiil. c Kepatuhan anak kepada orang tua. d Komunikasi sebagai perintah. e
Komunikasi non verbal. f Sosialisasi berpusat pada orang tua. g Anak memerhatikan harapan orang tua. Dan sosialisasi partisipasi Participatory
Socialization, ciri-cirinya sebagai berikut : a Memberi imbalan bagi perilaku yang baik. b Hukuman dan imbalan simbolis. c Otonomi bagi anak. d
Komunikasi sebagai interaksi. e Komunikasi verbal f Sosialisasi berpusat pada anak. g Orang tua memerhatikan keinginan anak.
2.2. Kajian Pustaka 2.2.1. Pemahaman nilai dan norma