Implementasi Strategi Pembinaan Akhlak Muslimah

Setiap manusia pasti memiliki cita-cita begitu juga muslimah yang mempunyai cita-cita seperti menjadi polwan ataupun miss Indonesia, tetapi disini menjadi polwan ataupun miss Indonesia tidak diperkenankan memakai jilbab. BMOIWI mendakwahkan untuk para muslimah agar tetap mempertahankan memakai jilbab, jangan karena cita-cita yang diingi rela untuk melepaskan jilbab. Bagi musimah memakai jilbab itu wajib karena memakai jilbab adalah salah satu cara menutup aurat, dan kewajiban muslimah itu menutup aurat agar tidak terlihat oleh seseorang yang bukan muhrim. Kemudian menjaga akhlak muslimah, disini juga banyak muslimah yang sudah berjilbab tetapi memiliki akhlak yang tidak baik. Seperti membicarakan keburukan orang lain, menghujat dan sebagainya. BMOIWI menerapkan selain pentingnya menggunakan jilbab juga menerapkan pentingnya menjaga akhlak sebagai muslimah. BMOIWI memiliki tujuan agar muslimah yang sudah memakai jilbab tidak dikotori dengan perbuatan yang tidak baik. Sebagai muslimah harus bisa menjaga sikap, dari bertutur kata yang baik, ramah dan sopan kepada semua orang. Dan bertingkah laku yang baik menuruti ajaran agama Islam. Kemudian yang kedua strategi memperjuangkan ketahanan keluarga yaitu menjadi istri yang solehah dan sebagai istri harus bisa mempertahankan keutuhan keluarga. Dilaksanakannya strategi ini selama 1 bulan yaitu 4 kali pertemuan yang membahas tentang menjadi istri yang solehah dan sebagai istri harus bisa mempertahankan keutuhan keluarga dalam dakwahnya. Impian semua orang yang sudah berumah tangga memiliki keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah. Disini BMOIWI mendakwahkan bahwa istri yang baik yaitu istri yang solehah, harus mematuhi perintah suami, melayani suami dengan baik dan menutup aurat setiap keluar rumah atau ada tamu yang datang kerumah, hanya suami saja yang boleh diperlihatkan auratnya dari ujung rambut sampai ujung kaki sang istri. Kemudian seorang istri pun harus bisa mempertahankan keutuhan keluarganya, seperti ketika bertengkar jika suami emosi jangan dibalas dengan emosi juga, seperti pepatah mengatakan dimana ada api disitu harus ada air. Sebagai istri harus bisa mempertahankan keutuhan keluarganya agar tidak terpecah-belah atau tercerai-berai. BMOIWI ini bertujuan selain menjadi wadah dari 32 organisasi tetapi juga memiliki program kerja yang lebih terarah, terukur, dan concern terhadap masalah ketahanan keluarga dan pembelaan kepentingan kaum muslimat. 9 Jadi peneliti dapat menyimpulkan bahwa BMOIWI dengan semangat gerakannya sebagai organisasi muslimah mengusung visi besar terwujudnya ukhuwah Islamiyah serta mampu menjawab tantangan dan permasalahan muslimah di tingkat nasional , regional, maupun internasional.

C. Evaluasi Strategi Pembinaan Akhlak Muslimah

Evaluasi strategi menurut Fred R David. Setiap organisasi tentu menginginkan hasil yang baik, sempurna dan sesuai dengan apa yang 9 Wawancara pribadi dengan Ibu Sudaryani Sekjen BMOIWI, Jakarta, 04 November 2013 diinginkan oleh sebuah organisasi. Dalam organisasi tidak akan lepas dari sebuah startegi, oleh karena itu dalam strategi antara perumusannya dengan pelaksanaannya harus berkesinambungan. Strategi yang tidak baik jika dalam penerapannya tidak sesuai dengan strategi yang telah dirumuskan. Maka hasil yang dicapai tidak akan terarah dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh sebuah organisasi. Untuk menjaga keseimbangan diantara keduanya maka diperlukan evaluasi. Karena manfaat adanya evaluasi dapat mengetahui kekurangan- kekurangan yang ada, selain itu juga memberikan penilaian terhadap apa yang telah dilakukan. Evaluasi yang dilakukan Pengurus BMOIWI dengan cara rapat antar pengurus setelah itu di musyawarahkan pada organisasi anggota. Dalam hal ini BMOIWI mengadakan sebuah evaluasi tentang strategi pembinaan akhlak muslimah diantaranya: a. Mensinergikan Gerakan Untuk Memperjuangkan Kepentingan Perempuan Dalam pentingnya mempertahankan mamakai jilbab dan menjaga akhlak sebagai muslimah. BMOIWI memang sudah terarah dalam dakwahnya, dengan menerapkan dari diri da’iyahnya sendiri kemudian di dakwahkan kepada para muslimah. Dari mad’u ada yang mengikuti apa yang didakwahkan BMOIWI, ada pula yang rela melepaskan jilbab demi cita-cita yang diinginkannya. BMOIWI hanya melakukan tugasnya sebagai umat Islam untuk menyadarkan para muslimah untuk mengikuti aturan ajaran Islam, tetapi semua tergantung pada kemauan individu masing-masing. Dari berbagai langkah strategi yang telah dilakukan oleh BMOIWI, maka dapat dilihat apakah strategi tersebut sudah tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Diantaranya evaluasi tentang materi dakwah yang disampaikan tentang pentingnya mempertahankan memakai jilbab dan menjaga akhlak sebagai musimah. Adapun BMOIWI dalam membentuk pribadi muslim yang berakhlakul karimah, menjalin ukuwah Islamiyah antar muslimah dan masyarakat, meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang mempunyai nilai-nilai keagamaan dan berbudi pekerti yang luhur, serta menciptakan muslimah yang mempunyai kemampuan seimbang antara Iman dan Taqwa. Strategi dakwah bisa disebut efisien jika dilihat dari kuantitas dan kualitasnya. Kuantitas yaitu banyaknya jam a’ah, sedangkan kualitas yaitu cara da’iyah menyampaikan materi-materi secara bervariasi, sehingga menambah pengetahuan bagi para mad’unya. 10 b. Mensinergikan Gerakan Untuk Memperjuangkan Ketahanan Keluarga. Dalam mensinergikan gerakan untuk memperjuangkan ketahanan keluarga yaitu dengan berdakwah tentang menjadi istri yang solehah dan sebagai istri harus bisa mempertahankan keutuhan keluarga. 10 Wawancara pribadi dengan Ibu Sudaryani Sekjen BMOIWI, Jakarta, 04 November 2013