Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Kewajiban inilah yang merupakan sebagian kewajiban yang disepakati para ulama. 5 Dalam pembentukan akhlak setiap muslimah, Allah SWT telah mengutus RasulNya dalam menyempurnakan akhlak manusia. Kesempurnaan ajaran Islam merupakan pedoman hidup dan rahmat bagi seluruh alam. Hal ini merupakan kehendak Allah bagi eksistensi manusia sebagai khalifah dimuka bumi. Berdasarkan keyakinan tersebut maka manusia dengan segala nilai fitrahnya diharapkan mampu menginternalisasikan dan merealisasikan ajaran Islam tersebut kedalam dan keluar dirinya. Pembinaan akhlak pada muslimah harus dilakukan sedini mungkin karena akan mempengaruhi seluruh dimensi kehidupannya kelak apabila sudah berinteraksi dalam dunia yang lebih luas dan dapat dimulai dari ranah domestik yang nantinya akan mempengaruhi setiap langkah dan tindakannya kedepan. 6 Di sinilah peran sebuah lembaga atau organisasi islam. Dengan adanya lembaga ini diharapkan mampu memberikan solusi umat terhadap berbagai masalah kehidupan. Strategi menjadi sebuah keharusan dalam memajukan sebuah organisasi, terutama strategi yang tepat dan lengkap akan mengarahkan kepada suatu pencapaian tujuan yang diinginkan. 5 Abdurrahman Abdul Khaliq, Strategi Dakwah Syar’iyah, Solo; CV. Pustaka Mantiq, 1996, cet. Ke-I, h. 113. 6 M. Said Imam Ghazali, Falsafah Akhlak, Bandung: Al- Ma’arif, 1987, h.24 Pada hakikatnya strategi merupakan serangkaian perencanaan atau suatu keputusan manajerial yang strategis untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan oleh suatu organisasi. Jika dikaitkan dengan proses dakwah, strategi mempunyai peranan yang sangat penting bagi pergerakan kegiatan dakwah, bila strategi yang diterapkan dalam berdakwah baik, maka aktivis dakwah akan tersusun secara sistematis dan teratur. Masyarakat kita sangat membutuhkan perempuan da’iyah yang meyakini bahwa agama ini adalah kehidupan, dan bahwa selain itu adalah palsu, batil dan rusak. Perempuan da’iyah bukanlah penceramah dalam berbagai acara atau pembicara dalam berbagai pertemuan, sebagaimana terbetik dalam benak kita, tapi dia adalah perempuan muslimah yang mengetahui hakikat Islam, mendalami permasalahan-permasalahan agamanya, meyakini apa yang diimaninya, mengetahui bagaimana menjalankan amanat yang besar dalam hidup dan tanggung jawab penting terhadap masyarakatnya. Oleh karena itu, dia mempersiapkan dirinya untuk menunaikan tanggung jawab ini dan menyingsingkan lengan bajunya demi terciptanya masa depan yang mulia bagi umat ini. 7 Berdakwah dapat dilakukan melalui media massa maupun melalui kumpulan individu kelompok yang biasa disebut sebagai organisasi. Organisasi merupakan wadahsarana kumpulan individu-individu yang berbeda yang kemudian disatukan dalam sebuah visi dan misi yang sama untuk mencapai 7 Muhammad Hasan Baryaghisy, Perempuan Da’iyyah.Jakarta: Mujahid Press. 2006. h.24 tujuan tertentu. Tak jarang bahwa dakwah dilakukan pada berbagai kegiatanaktivitas organisasi-organisasi Islam. Salah satu organisasi yang melakukan aktivitas dakwah adalah Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia BMOIWI. Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia BMOIWI adalah organisasi wanita yang beranggotakan 32 organisasi massa muslimah tingkat Nasional, seperti Muslimat NU, Wanita Islam, Wanita Syarikat Islam, Aisyiyah, dan beberapa organisasi massa muslimah lainnya. Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia BMOIWI bertujuan untuk memperkuat Ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan di antara sesama organisasi massa muslimah. 8 Walaupun organisasi Islam yang beranggotakan wanita memang banyak di Indonesia, tetapi Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia BMOIWI inilah sebagai kepala dari 32 organisasi massa muslimah, dan 32 organisasi massa muslimah setiap melakukan aktivitas dakwahnya harus melaporkan kepada BMOIWI ini. Tetapi BMOIWI ini pula memiliki aktivitas dakwah sendiri pada tujuannya untuk terwujudnya ukuwah Islamiyah serta mampu menjawab tatangan dan permasalahan muslimah di tingkat nasional, regional, dan internasional. BMOIWI ini dalam program-programnya dilakukan dengan cara melakukan pengajian rutin dan demo dilapangan. 8 Wawancara pribadi dengan Maryam, Wakil Sekjen BMOIWI, Jakarta, 30 Juli 2013 Strategi seperti apa yang diaplikasikan oleh Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia BMOIWI, sehingga tersusunnya organisasi Islam yang dikelola oleh para wanita-wanita Islam. Maka, peneliti terinspirasi untuk mengajukan judul skripsi “Strategi Dakwah Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia BMOIWI dalam Pembinaan Akhlak Muslimah di Masjid Istiqlal”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan fokus antara masalah yang dikemukakan dengan pembahasan dan analisis, maka perlu diberikan pembatasan masalah yang akan diteliti. Maka penelitian ini dibatasi pada strategi dakwah Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia BMOIWI pusat dalam pembinaan akhlak muslimah di Masjid Istiqlal. Adapun program yang difokuskan yaitu dibatasi pada pengajian rutin yang dilakukan BMOIWI.

2. Perumusan Masalah

Peneliti merumuskan masalah ke dalam pertanyaan-pertanyaan yang akan memudahkan peneliti dalam melakukan proses penelitian. Rumusan- rumusan pertanyaan itu adalah sebagai berikut: a. Bagaimana perumusan strategi dakwah yang dilakukan oleh BMOIWI dalam mensinergikan gerakan untuk memperjuangkan kepentingan perempuan dan ketahanan keluarga dengan ruh gerakan tidak lepas dari nilai-nilai Isam? b. Bagaimana implementasi strategi dakwah yang dilakukan oleh BMOIWI pusat dalam mensinergikan gerakan untuk memperjuangkan kepentingan perempuan dan ketahanan keluarga dengan ruh gerakan tidak lepas dari nilai-nilai Isam? c. Bagaimana Evaluasi strategi dakwah yang dilakukan oleh BMOIWI pusat dalam mensinergikan gerakan untuk memperjuangkan kepentingan perempuan dan ketahanan keluarga dengan ruh gerakan tidak lepas dari nilai-nilai Isam?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan dari Penelitian a. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana perumusan strategi dakwah yang diterapkan BMOIWI pusat dalam mensinergikan gerakan untuk memperjuangkan kepentingan perempuan dan ketahanan keluarga dengan ruh gerakan tidak lepas dari nilai-nilai Isam. b. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana implementasi strategi dakwah yang diterapkan BMOIWI pusat dalam mensinergikan gerakan untuk memperjuangkan kepentingan perempuan dan ketahanan keluarga dengan ruh gerakan tidak lepas dari nilai-nilai Isam. c. Untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana evaluasi strategi dakwah yang diterapkan BMOIWI pusat dalam mensinergikan gerakan untuk memperjuangkan kepentingan perempuan dan ketahanan keluarga dengan ruh gerakan tidak lepas dari nilai-nilai Isam. 2. Manfaat Penelitian a. Secara Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata dan positif dalam bidang studi ilmu akhlak dan khususnya ilmu dakwah. Serta dapat memberikan sumbangsih bagi khasanah keilmuwan komunikasi dan penyiaran Islam dalam bidang studi akhlak dan ilmu dakwah. b. Secara Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperluas wawasan keilmuan khususnya dalam kajian strategi dakwah dalam pembinaan akhlak.

D. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yaitu metode penelitian yang dihasilkan dari suatu data-data yang dikumpulkan berupa kata-kata, dan merupakan suatu penelitian ilmiah. Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Lexy J. Moleong mendefinisikan metodologi kualitatif