membantu juru dakwah dalam menyampaikan dakwahnya secara efektif dan efisien.
28
3. Pengertian Startegi Dakwah
Menurut Asmuni Syukir, strategi dalam dakwah artinya sebagai metode, siasat, taktik atau maniuvers yang digunakan dan dipakai dalam
aktifitas kegiatan dakwah. Strategi dalam dakwah harus memperhatikan beberapa asas dakwah yaitu:
a. Asas filosofis : Asas ini membicarakan masalah yang erat hubungan
dengan tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam proses atau aktifitas dakwah Islam.
b. Asas keahlian dan kemampuan da’i
c. Asas sosiologis : Asas ini membahas masalah yang erat hubungannya
dengan situasi dan kondisi lingkungan sasaran dakwah. d.
Asas Psikologis : Asas ini yang hubungannya dengan kejiwaan manusia.
e. Asas efektifitas dan efesiensi : Asas ini maksudnya, dalam aktifitas
dakwah harus berusaha menyeimbangkan antara biaya, waktu, tenaga, yang harus dikeluarkan dengan pencapaian hasil, artinya antara ketiga
hal tersebut harus sesuai dengan hasil dakwah yang akan dicapai.
29
28
Abdul Karim Zaidan. Dasar-dasar Ilmu Dakwah, Jakarta: Media Dakwah, 1980 Cet Ke- 2, hal. 26
29
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah dalam Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1983, hal. 35
Memperhatikan pengertian strategi dan dakwah maka pengertian strategi dakwah adalah tata cara mencapai tujuan dakwah yang telah
disepakati bersama dengan memperhatikan kemampuan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang ada baik dari Sumber Daya Manusia SDM
dan Sumber Daya Alam SDA. Strategi digunakan dalam segala hal untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan planning dan management untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai
tujuan tersebut, strategi tidak hanya berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melaikan harus mnunjukkan bagaimana tekhnik
cara operasionalnya. Dengan demikian strategi dakwah merupakan perpaduan dari
perencanaan planning dan management dakwah untuk mencapai suatu tujuan. Di dalam mencapai tujuan tersebut strategi dakwah harus dapat
menunjukkan bagaimana operasionalnya secara teknik taktik harus dilakukan, dalam arti kiat bahwa pendekatan approach bisa berbeda
sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi. Untuk mantapnya strategi dakwah, maka segala sesuatunya harus dipersatukan dengan
komponen-komponen yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan dalam rumus Lasswell, yaitu:
1 Who? Siapa da’i atau penyampai pesan dakwahnya?
2 Says What? Pesan apa yang disampaikan?
3 In Which Channel? Media apa yang digunakan?
4 To Whom? Siapa mad’u nya atau pendengarnya?
5 With What Effect? Efek apa yang diharapkan?
Pertanyaan “efek apa yang diharapkan” secara empisit mengandung pertanyaan lain yang perlu dijawab dengan
seksama. Pertanyaan tersebut, yakni: a.
When Kapan dilaksanakannya? b.
How Bagaimana melaksanakannya? c.
Why Mengapa dilaksanakan demikian? Tambahan pertanyaan tersebut dalam strategi dakwah
sangat penting, karena pendekatan approach terhadap efek yang diharapkan dari suatu kegiatan dakwah bisa berjenis-jenis, yakni :
1 Menyebarkan Informasi
2 Melakukan Persuasi
3 Melaksanakan Instruksi
4. Unsur-unsur Strategi
Unsur-unsur srtategi merupakan bagian yang ada kaitannya dengan strategi oleh karenanya unsur ini tidak dapat dipisahkan dari strategi itu
sendiri. Adapun unsur strategi terdiri dari tiga, yaitu:
a. Perumusan Strategi
Dalam perumusan strategi termasuk didalamnya ialah pengembangan tujuan, mengenali peluang dan ancaman eksternal,