Pengertian Dakwah Pengertian Dakwah

2 Dakwah dengan tulisan Dakwah dengan tulisan adalah penyampaian informasi atau pesan dakwah melalui tulisan, dapat berupa buku, majalah, surat kabar, spanduk, pamphlet, lukisan-lukisan, bulletin dakwah dan lain sebagainya. 3 Dakwah bi al-hal Dakwah bi al-hal adalah dakwah melalui perbuatan nyata seperti perilaku yang sopan sesuai dengan ajaran Islam, memelihara lingkungan, mencari nafkah dengan tekun, ulet, sabar, semangat, kerja keras serta menolong sesama manusia. Dakwah ini dapat berupa pendirian rumah sakit, pendirian panti dan memelihara anak yatim piatu pendirian lembaga pendidikan, pendirian pusat pencarian nafkah seperti pabrik, pusat perbelanjaan, kesenian dan lainnya. 11 Menurut Sayyid Quthub dakwah merupakan salah satu kewajiban bagi orang Islam, dakwah tidak dapat dilepaskan dari kehidupan kaum muslim baik individu maupun kelompok. Tentunya dengan memperhatikan tugas-tugas dakwah yang demikian berat dan tantangan yang demikian besar, maka dakwah tidak bisa tidak menghendaki adanya kelompok orang atau umat kelompok 11 Wardi Bachtiar. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logos, 1997, hal 34 professional yang secara sungguh-sungguh memikirkan masalah dakwah dan melakukan tugas dakwah dengan baik dan sempurna. 12 Dari pernyataan diatas peneliti mengambil kesimpulan bahwa, dakwah adalah mengadakan suatu perubahan dan pembenahan baik yang bersifat individu maupun sosial sesuai dengan ajaran Islam. Dakwah sendiri dapat disampaikan melalui lisan, tulisan dan juga dengan tingkah laku yang dilakukan secara sadar dan terencana dalam upaya mempengaruhi orang lain agar timbulnya keinsyafan dalam individu dengan menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya dalam keseharian.

b. Tujuan Dakwah

Tujuan dilaksanakannya dakwah adalah untuk mengajak manusia kejalan Tuhan yang besar, yaitu Islam. Dakwah adalah usaha atau kegiatan yang bertujuan, suatu kegiatan tidak akan bermakna jika tanpa arah tujuan yang jelas. Tujuan dakwah Islam antara lain adalah mengubah pandangan hidup seseorang, dari perubahan pandangan hidup ini akan berubah pula pola pikir dan pola sikap. 13 Menurut Sayyid Quthub pada dasarnya tujuan dakwah adalah untuk mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan rohani bagi umat manusia baik dalam kehidupan maupun dunia akhirat kelak. Akan tetapi 12 A. Ilyas Ismail. Paradigma Dakwah Sayyid Quthub Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Harakah, Jakarta: Penerbit Madani, 2006 hal. 20 13 Rafiudin dan Manan Abdul Djaliel. Prinsip dan Strategi Dakwah, Bandug: CV. Pustaka Setia, 2001 Cet Ke-2, hal 32 kebahagiaan tentu tidak dapat dicapai apabila terjadi berbagai kerusakan di tengah-tengah masyarakat, baik berupa kedzholiman, kemunkaran, dan berbagai tindak kejahatan lainnya. Kebahagiaan juga tidak dapat dicapai apabila sebagian anggota masyarakat merampas hak-hak anggota masyarakat lainnya dengan memperbudak orang lain. Maka dari itu tujuan dakwah yang sesungguhnya adalah hal-hal yang mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan umat manusia. 14

c. Subyek Dakwah

Subyek adalah unsur pelaksanaan atau orang yang berdakwah, yaitu da’i. sebagai subyek dakwah da’i ia harus terlebih dahulu instropeksi perilaku dirinya agar apa-apa yang akan dilakukannya bisa diikuti dan diteladani oleh orang lain. 15 Sebagai da’i yang tidak mau memperbaiki dan mendidik diri maka akan mendapatkan celaan dari orang lain dan dimurka oleh Allah SWT. Oleh karenanya dalam mengemban tugas amanah Allah SWT, para pelaku dakwah da’i yang bertugas menyampaikan pesan Ilahi dan mengajarkan ajaran agama Islam, maka seorang da’i harus memiliki bekal ilmu yang cukup, baik itu ilmu agama maupun ilmu pengetahuan lainnya. Dalam hal ini H amzah Ya’qub mengungkapkan, sebagai berikut: 14 A. Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Harakah, Jakarta: Penerbit Madani, 2006, hal 30 15 Nurullah Fauzi, Dakwah-Dakwah Yang Paling Mudah, Cet. II Gresik: Putra Pelajar, 1999, h. 35 1 Mengetahui al-Qur’an dan hadis sebagai pokok ajaran agama Islam. 2 Memiliki pengetahuan yang berinduk kepada al-Qur’an dan as- Sunnah seperti: tafsir, hadis, tauhid, dan fiqih. 3 Memiliki pengetahuan yang menjadi alat kelengkapan dakwah seperti: teknik dakwah, ilmu jiwa psikologi, antropologi, dan perbandingan agama. 4 Memahami bahasa umat dan menguasai ilmu retorika. 5 Penyantun dan lapang dada. 6 Berani kepada siapapun dalam menyatakan, membela, dan mempertahankan kebenaran. 7 Berakhlak baik sebagai seorang muslim. 8 Memiliki mental yang kuat, keras kemauan dan optimis walaupun menghadpai berbagai rintangan dan kesulitan. 9 Berdakwah karena Allah, mengikhlaskan amal dakwah semata- mata arena memohon keridaan Allah. 10 Mencintai tugas dan kewajiban sebagai da’i atau mubaligh dan tidak gampang meninggalkan tugas tersebut karena pengaruh- pengaruh keduniaan. 16 Di samping itu sebagai bekal tambahan sang da’i harus berkomunikasi dengan jama’ah khalayak yang dihadapi. 16 Hamzah Ya’qub, Publisistik Islam Teknik Dakwah Leadership, Bandung: CV Diponegoro, 1992, Cet. Ke-2 h. 36