BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Intensi
2.1.1 Teori-Teori yang membahas tentang intensi
2.1.1.1 Teori Reason Action.
Dalam teori ini intensi dapat memprediksi perilaku, yang mana perilaku ini dibawah kontrol kemauan, teori reason action merupakan teori yang membahas
tentang anteseden penyebab dari perilaku yang dilakukan atas kemauan sendiri. Teori ini berdasarkan asumsi bahwa manusia biasanya berperilaku dengan cara
yang masuk akal, mempertimbangkan semua informasi yang ada dan secara eksplisit maupun implisit manusia mempertimbangkan implikasi dari tindakan
mereka. Dengan demikian, teori ini menyebutkan bahwa intensi seseorang untuk menampilkan perilaku atau tidak tergantung dari determinan faktor yang
menentukan tindakan tersebut Ajzen, 1991. Menurut teori ini, intensi merupakan fungsi dari dua determinan dasar,
yaitu faktor personal dan faktor pengaruh lingkungan. Faktor personal ini merupakan sikap dan faktor pengaruh lingkungan adalah norma subjektif.
Menurut Fishbein Ajzen 1975 secara simbolis, rumus utama teori dapat diwakili sebagai berikut:
2 1
~ w
SN w
A I
B
B
+ =
12
Pada rumus di atas, B behavior adalah perilaku, I adaah intensi untuk terwujudnya perilaku BI, A
B
attitude adalah sikap terhadap terwujudnya perilaku
B, SN Subjecive Norm norma subjektif, dan w
1
dan w
2
adalah pertimbangan yang menentukan secara empiris
Bagan 2.1 Teori
Reason Action
Norma Subjektif
Perilaku Intensi
Sikap terhadap
perilaku
2.1.1.2 Teori Planned Behavior.
Konsep dari teori planned behavior merupakan pengembangan dari teori reason action.
Ajzen 1991 menganggap bahwa teori reason action tidak menjelaskan mengenai perilaku yang tidak dapat dikendalikan sepenuhnya oleh individu,
melainkan juga dipengaruhi oleh faktor non motivational yang dianggap sebagai kesempatan yang dibutuhkan agar perilaku dapat dimunculkan. Faktor utama dari
teori ini adalah intensi seseorang untuk menampilkan perilaku. Teori ini menambahkan satu faktor penentu dari intensi, yaitu perceived behavioral control.
13
Sedangkan kedua faktor lainnya sama dengan teori reason action, yaitu sikap dan
norma subjektif. Bagan 2.2
Teori Planned Behavior
Norma Subjektif
Sikap terhadap
perilaku
Intensi Perilaku
Perceived Behavioral
Control
2.1.2 Definisi Intensi Pengertian intensi menurut Fishbein dan Ajzen 1975, yaitu:
“Intention defined as person’s location on a subjective probability dimension involving a relation between himself and some action. A
behavioral intention, therefore, refers to a person’s subjective probability that he will perform some behavior
”.
14
“Intensi didefinisikan sebagai lokasi seseorang pada sebuah dimensi probabilitas yang subjetif yang mencakup hubungan antara dirinya dan beberapa
tindakan. Sebuah intensi perilaku, oleh kerena itu, mengarah pada probabilitas subjektif seseorang yang akan membentuk suatu perilaku”.
Pengertian intensi menurut Ajzen 1991: “Intentions are assumed to capture the motivational factors that have an
impact on a behavior; they are indications of how hard people are willing to try, of how much of an effort they are planning to exert, in order to
perform the behavior. These intension remain behavioral dispositions until, at the appropriate time and opportunity, an attempt is made to
translate the intention into action
”. “Intensi-intensi diasumsikan untuk menangkap faktor-faktor motivational
yang memiliki dampak terhadap perilaku, merupakan indikasi seberapa keras seseorang berusaha, seberapa banyak usaha yang mereka persiapkan untuk
digunakan, agar menampilkan perilaku. Intensi tetap menjadi sebuah disposisi sampai pada waktu dan kesempatan yang tepat sebuah usaha dibuat untuk
mewujudkan intensi ke dalam perilaku”. Sehingga intensi dapat dikatakan sebagai kemungkinan subjektif
seseorang untuk memunculkan tingkah laku tertentu. Keputusan untuk menampilkan tingkah laku ini merupakan hasil dari proses rasional yang
diarahkan pada suatu tujuan tertentu dan mengikuti urutan-urutan berpikir. Pilihan tingkah laku dipertimbangkan, konsekuensi dan hasil dari setiap tingkah laku
dievaluasi dan dibuat sebuah keputusan apakah akan bertindak atau tidak.
15
2.1.3 Faktor-Faktor Pengontrol Intensi Menurut Ajzen 1991 ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat
kontrol seseorang terhadap perilaku, antara lain:
2.1.3.1 Faktor Internal.