pilihan respon untuk menyikapi setiap pernyataan yang ada. Peneliti menggunakan jumlah respon genap dengan pertimbangan bahwa jumlah
responden yang ganjil akan menimbulkan kecenderungan jawaban ragu-ragu atau netral. Adapun kategori dari skala tersebut yaitu:
a. Sangat setuju b. Setuju
c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju
4. Skala Intensi Untuk mengukur intensi, peneliti menggunakan model skala semantic
differensial yang mengukur setiap variabel penelitian berdasarkan format alat yang disarankan oleh Fishbein dan Ajzen. Skala yang digunakan yaitu dengan
menggunakan empat pilihan respon untuk menyikapi setiap pernyataan yang ada.
3.5 Uji Alat Ukur
Data yang diperoleh dari pelaksanaan uji coba kemudian diolah secara statistik dengan menggunakan program SPSS 12 untuk mengetahui reliabilitas dan
validitas pada masing-masing alat ukur. Pengukuran uji validitas ini menggunakan rumus Pearson Product Moment dan pengukuran reliabilitas menggunakan tehnik
Cronbach Alpha. Suatu penelitian yang reliabel, hasil yang diperoleh akan tetap sama apabila diukur pada waktu yang berbeda. Suatu konstruk variabel dikatakan
reliabel bila memiliki nilai Cronbach Alpha mendekati satu. 3.5.1 Uji Validitas
49
Suatu item dikatakan valid bila korelasi pearsonnya didapatkan 0,3. Berdasarkan uji validitas yang dilakukan dari 28 pada skala Behavioral Belief
yang diuji coba terdapat 21 item yang valid. Untuk skala Evaluation To Behavioral Belief dari 28 item yang diuji coba terdapat 26 item yang valid.
Namun dikarenakan jumlah kedua skala harus sama, maka peneliti hanya mengambil item-tem yang valid di kedua skala tersebut, sehigga hanya 19 item
yang dapat digunakan. Untuk skala Normative Belief dari 6 item yang diuji coba terdapat 6 item
yang valid. Untuk skala Motivation to Comply dari 6 item yang diuji coba terdapat 6 item yang valid. Untuk skala Perceived Behavioral Control dari 32 item yang
diuji terdapat 22 item yang valid. Dan untuk skala intensi dari 3 item yang diuji coba terdapat 3 item yang valid.
Tabel 3.7 Blue Print Skala Sikap Setelah Try Out
No. Aitem No Aspek
Indikator Favorable Unfavorable
Jumlah 1 Sikap
terhadap perilaku
berselingkuh • Keyakinan-keyakinan
terhadap konsekuensi- konsekuensi perilaku
berselingkuh. Behavioral Belief
• Evaluasi dari keyakinan terhadap
konsekuensi- konsekuensi perilaku
berselingkuh. Evaluation to
Behavioral Belief
3 , 6, 9,
12 , 15,
16 , 17,
21 , 24.
3, 6, 9, 12, 15
, 16,
17 , 21, 24.
1, 2, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 13, 14,
18, 19, 20, 22, 23, 25, 26, 27,
28. 1, 2, 4, 5, 7, 8,
10, 11, 13, 14, 18, 19, 20, 22,
23, 25, 26, 27, 28.
28
28
Jumlah 18
38 56
Keterangan: Tanda menunjukkan aitem yang tidak valid
50
Tabel 3.8 Blue Print Skala
Perceived Behavioral Control Setelah Try Out
No Aspek Indikator
Jumlah 1 Perceived
Behavioral Control
• Hal-hal yang mendorong niat seseorang untuk berselingkuh.
• Hal-hal yang menghambat atau menyulitkan niat seseorang
untuk berselingkuh. 19
13
Jumlah 32
3.5.2 Uji Reliabilitas Berdasarkan uji reliabilitas melalui SPSS 12 didapatkan nilai koefisien cronbach
alpha pada skala Behavior Belief sebesar 0,919, sehingga alat ukur ini dapat dikatakan reliabel untuk mengukur sikap behavior belief. Untuk skala
Evaluation to Behavior Belief didapat koefisien cronbach alpha sebesar 0,967, sehingga alat ukur ini dapat dikatakan reliabel untuk mengukur sikap evaluation
to behavioral belief. Untuk skala Normative Belief didapat koefisien cronbach alpha sebesar
0,902, sehingga alat ukur ini dapat dikatakan reliabel untuk mengukur normative belief. Untuk skala Motivation to Comply didapat koefisien cronbach alpha
sebesar 0.915, sehingga alat ukur ini dapat dikatakan reliabel untuk mengukur motivation to comply. Untuk skala Perceived Behavior Control didapat koefisien
cronbach alpha sebesar 0,843, sehingga alat ukur ini dapat dikatakan reliabel untuk mengukur perceived behavior control. Untuk skala Intensi berselingkuh di
dapat koefisien cronbach alpha sebesar 0,764, sehingga alat ukur ini reliabel untuk mengukur intensi berselingkuh.
51
3.6 Prosedur Penelitian