Secara keseluruhan 73 subyek penelitian berada pada rentangan usia 20- 40 tahun dan 27 pada rentangan usia 41-60 tahun. Jika dilihat berdasarkan jenis
kelamin, maka 64 subjek penelitian berjenis kelamin laki-laki berada pada rentangan usia 20-40 tahun dan 36 pada rentangan usia 41-60 tahun. Sedangkan
untuk subjek penelitian yang berjenis kelamin perempuan, 82 berada pada rentangan usia 20-40 tahun dan 18 pada rentangan usia 41-60 tahun.
4.2 Analisis Deskriptif
Tabel 4.8 Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation
N Intensi Berselingkuh
5,7500 2,62226
100 Behavioral Belief
38,1300 15,84499
100 Evaluation to Behavioral
Belief 31,9400
8,20054 100
Normative Belief 11,7100
3,36439 100
Motivation to Comply 12,9500
3,78827 100
Perceived Behavioral Control 53,2200
8,37454 100
4.2.1 Kategorisasi skor intensi berselingkuh Untuk mengetahui tinggi rendahnya skor intensi berselingkuh pada
responden, maka disajikan norma skor skala intensi berselingkuh setelah diketahui nilai mean dan SD nya. Berikut ini persebaran skor intensi berselingkuh
responden:
59
Tabel 4.9 Persebaran Skor Intensi Berselingkuh
Kategori Rumus Rentangan
Raw Score Jumlah
Subjek Persen
Tinggi X M
5,75 53
53 Rendah
X M 5,75
47 47
∑ 100
Dari persebaran skor di atas dapat diketahui bahwa dari 100 responden, 53 diantaranya memiliki skor intensi berselingkuh pada kategori tinggi dan 47
responden memiliki skor intensi berselingkuh pada kategori rendah. Untuk melihat persebaran skor secara lebih detil, maka disajikan berdasarkan jenis
kelamin, tingkat pendidikan, dan rentangan usia. Berikut tabel persebarannya:
Tabel 4.10 Persebaran Skor Intensi Berselingkuh Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Kategori Rumus Rentangan
Raw Score Jumlah
Subjek Persen
Tinggi X M
5,75 30
60 Rendah
X M 5,75
20 40
Laki-laki ∑
100 Tinggi
X M 5,75
23 54
Rendah X M
5,75 27
46 Perempuan
∑ 100
Dari persebaran skor intensi berselingkuh berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat bahwa untuk jenis kelamin laki-laki, 60 intensi berselingkuh pada
kategori tinggi dan 40 pada kategori rendah. Sedangkan untuk jenis kelamin perempuan, 54 pada kategori tinggi dan 46 pada kategori rendah.
60
Tabel 4.11 Persebaran Skor Intensi Berselingkuh
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingakat
Pendidikan Kategori Rumus
Rentangan Raw Score
Jumlah Subjek
Persen
SMA Tinggi
X M 5,75
20 62,5
Rendah X M
5,75 12
37,5 ∑
100 D3
Tinggi X M
5,75 13
40,62 Rendah
X M 5,75
19 59,37
∑ 100
S1S2 Tinggi
X M 5,75
20 55,56
Rendah X M
5,75 16
44,44 ∑
100 Kemudian peneliti ingin melihat kategori persebaran skor intensi
berselingkuh berdasarkan tingkat pendidikan. Dari tabel terlihat bahwa 62,5 responden pada tingkat pendidikan SMA pada kategori tinggi dan 37,5 pada
kategori rendah. Pada tingkat pendidikan D3, 40,62 pada kategori tinggi dan 59,37 pada ketegori rendah. Sedangkan pada tingkat pendidikan S1S2,
55,56 pada kategori tinggi dan 44,44 pada ketegori rendah.
Tabel 4.12 Persebaran Skala Intensi Berdasarkan Rentangan Usia
Rentangan Usia
Kategori Rumus Rentangan
Raw Score Jumlah
Subjek Persen
20-40 Tinggi
X M 5,75
35 47,94
Rendah X M
5,75 38
52,05 ∑ 100
41-60 Tinggi
X M 5,75
18 66,67
Rendah X M
5,75 9
33,33 ∑ 100
61
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 47,94 pada rentangan usia 20-40 pada ketegori tinggi dan 52,05 pada kategori rendah. Sedangkan pada
rentangan usia 41-60, 66,67 pada kategori tinggi dan 33,33 pada kategori rendah.
Dari skala intensi, di dapat alasan-alasan mengapa responden mau melakukan perselingkuhan, alasan-alasan tersebut antara lain:
¾ Banyak menghabiskan waktu di kantor sehingga sering bertemu dengan lawan jenis yang menarik.
¾ Keluarga tidak harmonis kurang perhatian, kurang komunikasi dengan pasangan, kebosanan dengan pernikahan, pasangan berselingkuh.
¾ Adanya kesempatan tehnologi yang mempermudah, tidak ada hukuman yang berat bagi pelaku.
¾ Ajakan rekan-rekan. Sedangkan alasan-alasan responden tidak mau melakukan perselingkuhan,
antara lain: ¾ Larangan agama
¾ Cinta kepada pasangan ¾ Kesetiaan
¾ Keluarga harmonis ¾ Ingat anak
62
4.3 Hasil Uji Hipotesis