Dukungan Teman Seprofesi Dukungan Kapten Kapal

52

4.2.3 Faktor Pendorong

4.2.3.1 Dukungan Teman Seprofesi

Berdasarkan indikator dukungan teman sesama ABK menunjukkan bahwa 65,2 responden menyatakan teman sesama ABK belum pernah mengingatkan risiko keberadaan vektor di atas kapal, 41,3 responden menyatakan teman sesama ABK jarang membantu memasang rat guardmenaikkan tangga kapal 60 cm dari dermaga, 50,0 responden menyatakan ABK yang lain jarang membantu dalam memasang perangkap tikus, 58,7 responden menyatakan sesama ABK jarang membantu dalam penyemprotan kecoa dan 78,3 responden menyatakan teman yang lain jarang membantu dalam membersihkan ruangan-ruangan kapal. Secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Dukungan Teman Seprofesi ABK Dalam Pengendalian Vektor Penyakit Ya Tidak Indikator Teman Seprofesi n n Teman ABK lain sering mengingatkan risiko 16 34,8 30 65,2 keberadaan vektor Teman ABK lain membantu memasang rat guard 27 58,7 19 43,4 menaikkan tangga 60 cm dari dermaga Teman ABK lain membantu memasang perangkap 23 50,0 23 50,0 tikus Teman ABK lain membantu menyemprot kecoa 19 41,3 27 58,7 Teman ABK lain bergotong royong dalam 10 21,7 36 78,3 bersihkan ruangan kapal Secara kumulatif pengkategorian variabel dukungan teman seprofesi, diketahui berdasarkan skor yaitu 8-10 dikategorikan baik, 5-7 kategori kurang baik. Universitas Sumatera Utara 53 Hasil penelitian menunjukkan bahwa 69,6 dukungan teman seprofesi masih kurang baik dan 30,4 baik, seperti pada Tabel 4.9. Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan Teman Seprofesi Variabel Dukungan Teman Seprofesi Jumlah orang Persentase Baik 14 30,4 Kurang Baik 32 69,6 Jumlah 46 100,0

4.2.3.2 Dukungan Kapten Kapal

Berdasarkan indikator dukungan kapten kapal menunjukkan bahwa 52,2 responden menyatakan kapten jarang memonitor kebersihan kapal, 60,9 responden menyatakan kapten jarang mengingatkan risiko jika vektor tidak dikendalikan, 69,6 responden menyatakan kapten jarang mengajak ABK lain untuk sama-sama bergotong royong membersihkan kapal, 67,4 responden menyatakan kapten jarang mengingatkan bahwa vektor di atas kapal harus dikendalikan, namun ada 58,7 responden menyatakan kapten selalu menyiapkan anggaran untuk pembelian sarana pengendalian vektor, seperti terlihat pada Tabel 4.10. Universitas Sumatera Utara 54 Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Dukungan Kapten Kapal dalam Pengendalian Vektor Penyakit Ya Tidak Indikator Dukungan Kapten Kapal n n Kapten kapal sering memonitor kebersihan kapal 22 47,8 24 52,2 Kapten kapal selalu menyiapkan anggaran pembelian- 27 58,7 19 41,3 sarana pengendalian vektor Kapten kapal sering mengingatkan risiko, jika vektor 18 39,1 28 60,9 tidak dikendalikan Kapten kapal sering mengajak ABK untuk menjaga 14 30,4 32 69,6 gotong royong membersihkan kapal Kapten kapal sering mengingatkan, vektor di atas 15 32,6 31 67,4 kapal harus dikendalikan Secara kumulatif pengkategorian variabel dukungan kapten kapal, diketahui berdasarkan skor yaitu 8-10 dikategorikan baik dan 5-7 dikategorikan kurang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 73,9 dukungan kapten kapal kurang baik, 26,1 dukungan kapten sudah baik, seperti pada Tabel 4.11. Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan Kapten Kapal Variabel Dukungan Kapten Kapal Jumlah orang Persentase Baik 12 26,1 Kurang Baik 34 73,9 Jumlah 46 100,0 4.2.3.3 Dukungan Petugas KKP Berdasarkan indikator dukungan petugas KKP menunjukkan bahwa 82,6 menyatakan petugas sering memberikan informasi cara pengendalian vektor, 69,6 Universitas Sumatera Utara 55 menyatakan petugas KKP melakukan pemeriksaan vektor secara rutin di atas kapal, 69,6 menyatakan petugas KKP selalu mengingatkan pentingnya pengendalian vektor di atas kapal, 63,0 menyatakan petugas KKP bersikap baik dan ramah sewaktu pemeriksaan kapal dan 45,7 responden menyatakan petugas KKP sering memberikan penjelasan tentang dampak penyakit yang timbul jika vektor tidak dikendalikan. Secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 4.12. Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Dukungan Petugas KKP dalam Pengendalian Vektor Penyakit Ya Tidak Indikator Dukungan Petugas KKP n n Petugas KKP sering memberikan informasi cara-cara pengendalian vektor 38 82,6 8 17,4 Petugas KKP melakukan pemeriksaan vektor secara rutin 32 69,6 14 30,4 Petugas KKP sering mengingatkan agar selalu mengendalikan vektor di atas kapal 32 69,6 14 30,4 Petugas KKP bersikap baik dan ramah sewaktu pemeriksaan kapal 29 63,0 17 37,0 Petugas KKP sering mengingatkan dampak penyakit yang timbul, jika vektor tidak dikendalikan 21 45,7 25 54,3 Secara kumulatif pengkategorian variabel dukungan petugas KKP, diketahui berdasarkan skor yaitu 8-10 dikategorikan baik, 5-7 kategori kurang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden sebesar 60,9 menyatakan dukungan petugas KKP sudah baik dan 39,1 kurang baik, seperti pada Tabel 4.13. Universitas Sumatera Utara 56 Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan Petugas KKP Variabel Dukungan Petugas KKP Jumlah orang Persentase Baik 28 60,9 Kurang Baik 18 39,1 Jumlah 46 100,0 4.2.4 Pengendalian Vektor Penyakit Hasil penelitian menunjukkan, dari beberapa indikator tindakan pengendalian vektor oleh ABK, berdasarkan pengamatan diketahui 65,2 responden tidak memasang perangkap tikus dengan baik, 69,6 responden tidak memasang rat guard dengan baik, 37,0 menghidari kapal gandeng dengan kapal lain, 58,7 responden tidak menaikkan tangga setinggi 60 cm, 60,9 membiarkan tikus hidup di atas kapal, 47,8 responden menyatakan ruang dapurruang makan dan tempat penyimpanan makanan belum bebas dari tikus, 84,8 responden menyatakan ruang dapur, ruang makan dan tempat penyimpanan bahan makanan belum bebas dari kecoa, 41,3 responden tidak menutup celah-celah dindingruangan, 76,1 responden melakukan penyemprotan secara rutin dan 58,7 responden menyatakan membiarkan kecoa jika dijumpai di atas kapal. Secara terperinci pada Tabel 4.14. Universitas Sumatera Utara 57 Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Pengendalian Vektor Penyakit Ya Tidak No. Indikator Pengendalian Vektor n n 1. Memasang perangkap tikus dengan baik 16 34,8 30 65,2 2. Memasang rat guard dengan baik 14 30,4 32 69,6 3. Menghindari kapal gandeng 29 63,0 17 37,0 4. Menaikkan tangga 60 cm dari dasar dermaga 19 41,3 27 58,7 5. Membiarkan tikus hidup di atas kapal, jika dijumpai 28 60,9 18 39,1 6. Ruang dapur, ruang makan dan gudang penyimpanan 24 52,5 22 47,8 bahan makanan bebas tikus 7. Ruang dapur, ruang makan dan gudang penyimpanan 7 15,2 39 84,8 bahan makanan bebas kecoa 8. Celah-celah dindingruangan ditutupberi insektisida 27 58,7 19 41,3 9. Melakukan penyemprotan secara rutin 35 76,1 11 23,9 10. Membiarkan kecoa di atas kapal, jika dijumpai 27 58,7 19 41,3 Secara kumulatif pengkategorian variabel tindakan pengendalian vektor penyakit diketahui berdasarkan skor yaitu 17-20 dikategorikan baik, 10-16 kategori tidak baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas 78,3 tindakan pengendalian vektor tidak baik dan 21,7 tindakan pengendalian vektor baik, seperti terlihat pada Tabel 4.15. Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Tindakan Pengendalian Vektor Penyakit Tindakan Pengendalian Vektor Jumlah orang Persentase Baik 10 21,7 Tidak Baik 36 78,3 Jumlah 46 100,0 Untuk mengetahui tindakan pengendalian vektor penyakit berdasarkan jenis kapal, diperoleh hasil penelitian bahwa 100 responden kapal jenis feri memiliki Universitas Sumatera Utara 58 tindakan dengan kategori tidak baik, 45,4 responden kapal jenis tanker memiliki tindakan pengendalian vektor dengan kategori tidak baik dan 87,8 responden kapal jenis kargo memiliki tindakan pengendalian vektor penyakit dengan kategori tidak baik, seperti terlihat pada Tabel 4.16. Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis kapal dan Tindakan Pengendalian Vektor Penyakit Tindakan Pengendalian Jenis Kapal Baik Tidak baik n n Feri - 0,0 2 100,0 Tanker 6 54,6 5 45,4 Kargo 4 12,3 29 87,8 4.3. Analisis Bivariat

4.3.1 Hubungan antara variabel faktor predisposisi dengan tindakan

Dokumen yang terkait

Identifikasi Kebutuhan Pelatihan pada Jabatan Pandu dan Anak Buah Kapal (ABK) Divisi Pelayanan Kapal di PT X Cabang Belawan

1 50 118

Hubungan Komponen Health Belief Model (HBM) dengan Tindakan Penggunaan Kondom pada Anak Buah Kapal (ABK) di Pelabuhan Belawan Tahun 2012

3 62 165

PengaruhFaktor Risiko Terhadap keberadaan Vektor Penyakit di Kapal Pada Pelabuhan Tembilahan Tahun 2011

1 42 132

Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Anak Buah Kapal (ABK) Terhadap Pemanfaatan Klinik Voluntary Conselling Testing Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan Tahun 2006 – 2008

2 51 106

Karakteristik Anak Buah Kapal ( ABK ) Yang Mengikuti Skrining HIV Di Klinik VCT Di Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan Medan

3 34 90

Pelaksanaan Hygiene Sanitasi Kapal dan Keberadaan Vektor Pembawa Penyakit (Larva Nyamuk, Musca Domestica, Periplaneta Americana dan Tikus) Pada Kapal Penumpang dan Kapal Barang di Pelabuhan Belawan Kota Medan Tahun 2016

50 253 142

PERAN INTERNATIONAL LABOUR ORGANIZATION (ILO) TERHADAP PELANGGARAN HAM BERUPA PERDAGANGAN ORANG YANG TERJADI PADA ANAK BUAH KAPAL (ABK).

0 5 9

SKRIPSI FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPADATAN KECOA PADA KAPAL MOTOR YANG SANDAR DI PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

1 1 15

1 BAB I PENDAHULUAN - SANITASI KAPAL, KUALITAS AIR BERSIH, DAN KEBERADAAN TIKUS DALAM KAITANNYA DENGAN STATUS KESEHATAN ANAK BUAH KAPAL ( Studi pada Kapal dengan Berat Antara 6 – 30 Grosston yang Sandar di Pelabuhan Tegal ) - Repository Universitas Muhamm

0 1 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - SANITASI KAPAL, KUALITAS AIR BERSIH, DAN KEBERADAAN TIKUS DALAM KAITANNYA DENGAN STATUS KESEHATAN ANAK BUAH KAPAL ( Studi pada Kapal dengan Berat Antara 6 – 30 Grosston yang Sandar di Pelabuhan Tegal ) - Repository Universitas Mu

0 2 19