74
mengatur sanksi yang terkait dengan pengendalian vektor di atas kapal. Akibatnya para ABK kurang serius dan kurang fokus untuk mengendalikan vektor di atas
kapal.
5.3.2 Pengaruh Ketersediaan Waktu Terhadap Pengendalian Vektor Penyakit
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang cukup signifikan antara variabel ketersediaan waktu terhadap pengendalian vektor penyakit dengan
nilai p0,05 0,008. Data yang diperoleh sekitar 78,3 responden menyatakan waktu yang tersedia kurang cukup untuk mengendalikan vektor di atas kapal dan
hanya 21,7 menyatakan cukup. Artinya ada kondisi yang tidak memungkinkan ABK untuk mengendalikan vektor, namun masih ada sekitar 21,7 responden yang
menyatakan masih tersedia waktu yang cukup untuk mengendalikan vektor walaupun dalam keadaan sibuk mengerjakan tugas pokok. Hal ini sepertinya sangat lazim dan
sering dijumpai di dalam suatu komunitas. Tentunya tidak mungkin seseorang untuk melakukan sesuatu tanpa adanya waktu yang cukup baginya untuk berbuat, apalagi
tugas tersebut hanya merupakan tanggungjawab yang diberikan kapten kepada ABK yang bersangkutan di luar tugas pokoknya sebagai Chip cook.
Hasil penelitian ini senada dengan penelitian kualitatif Nugroho 2000, bahwa untuk melakukan tindakan diluar pekerjaan rutin memerlukan waktu luang.
Kondisi kegiatan yang kesehariannya sudah sangat padat, tentu tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan sesuatu. Apalagi jika masih ada kegiatan-kegiatan rutin
yang mereka jalani setiap hari. Kalaupun masih ada sisa waktu, mereka lebih
Universitas Sumatera Utara
75
memanfaatkan untuk bersantai dan melepas lelah. Sedangkan menurut Notoatmodjo yang mengutip pendapat Kar 2003 bahwa perilaku kesehatan ditentukan oleh situasi
yang memungkinkan ia bertindak atau tidak bertindak. Oleh sebab itu hal yang cukup praktis dilakukan agar tindakan pengendalian vektor tidak menjadi beban ganda
terhadap Chip cook, seyogyanya pemilik kapal sudah mulai memikirkan pentingnya penempatan seorang ABK yang bertugas khusus untuk mengendalikan vektor di atas
kapal dengan latar belakang pendidikan yang sesuai. Hal yang hampir sama sering dilakukan oleh para pemilik kapal berbendera Rusia dengan menempatkan seorang
Dokter di atas kapal. Oleh sebab itu dengan adanya petugas pengendalian vektor diatas kapal maka pengendalian vektor penyakit dapat dilakukan dengan optimal
yang pada gilirannya dapat bersinergi dengan petugas KKP yang hanya memiliki wewenang pemberantasan vektor pada waktu tertentu seperti pada saat dokumen
kesehatan telah habis masa berlakunya. Sedangkan di luar kebijakan itu KKP belum memiliki wewenang yang diatur oleh Undang-Undang untuk dapat melakukan
tindakan, jika sewaktu-waktu dijumpai vektor di atas kapal.
5.4. Pengaruh Faktor Pendorong