Faktor Predisposisi Analisis Univariat

45 regional dan internasional. Salah satu upaya yang ditempuh KKP dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya adalah dengan melakukan pengawasan dan pengendalian vektor serangga penular penyakit, tikus dan pinjal di lingkungan pelabuhan dan di atas kapal.

4.2. Analisis Univariat

Berdasarkan tujuan dan kerangka konsep penelitian, variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari tiga faktor, yaitu 1 faktor predisposisi meliputi umur, masa kerja, kebangsaan, pengetahuan dan sikap, 2 faktor pendukung terdiri dari ketersediaan sarana dan ketersediaan waktu, dan 3 faktor pendorong meliputi dukungan teman seprofesi, dukungan kapten kapal dan dukungan petugas KKP. Sedangkan variabel dependen yaitu tindakan pengendalian vektor penyakit.

4.2.1 Faktor Predisposisi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan variabel umur terdapat 82,6 responden berusia dewasa dini, 17,4 responden berusia dewasa madya. Berdasarkan variabel masa kerja diperoleh data sebanyak 60,9 responden bekerja ≤ 3 tahun dan 39,1 responden bekerja 3 tahun. Berdasarkan variabel kebangsaan diperoleh data sebanyak 65,2 WNI dan 34,8 WNA. Selanjutnya berdasarkan variabel pengetahuan, hasil penelitian menunjukkan bahwa 71,7 responden mengetahui peran kecoa sebagai pembawavektor penyakit menular, 93,5 responden mengetahui kecoa dapat menularkan penyakit diare, disentri dan typoid, 78,3 responden mengetahui kecoa merupakan vektor yang menyebabkan penyakit Universitas Sumatera Utara 46 diare, disentri dan typoid, 95,7 responden mengetahui tujuan mengendalikan vektor di atas kapal, 71,7 responden mengetahui jenis mediaperantara kecoa dalam penularan penyakit dan 97,8 responden mengetahui membersihkan ruangan dan penyemprotan insektisida merupakan tindakan rutin yang harus dilaksanakan dalam mengendalikan kecoa. Disamping itu ada 56,5 responden tidak mengetahui tempat perindukan yang disenangi kecoa, 56,5 responden tidak mengetahui cara kecoa naik ke atas kapal dan 58,7 responden tidak mengetahui cara yang paling efektif untuk mengendalikan kecoa di atas kapal. Selanjutnya hasil penelitian juga menunjukkan bahwa 82,6 responden mengetahui peran tikus sebagai pembawa penyakit menular, 87,0 responden mengetahui tikus dapat menularkan penyakit pes, 80,4 responden mengetahui pinjal tikus sebagai vektor penyakit pes, 95,7 responden mengetahui tempat perindukan yang di senangi tikus di atas kapal, 80,4 responden mengetahui cara tikus naik ke atas kapal, 78,3 responden mengetahui tujuan mengendalikan tikus di atas kapal, 71,7 responden mengetahui tindakan fumigasi sering dilakukan petugas KKP dalam mengendalikan tikus, 87,0 responden mengetahui cara mencegah agar tikus tidak dapat naik ke atas kapal, 54,3 responden mengetahui cara penularan penyakit pes kepada manusia 93,5 responden perlunya pengendalian kecoa dan tikus di atas kapal, namun ada 63,0 responden tidak mengetahui cara mencegah tikus ke atas kapal selain pemasangan rat guard. Data selengkapnya dapat terlihat pada tabel 4.1 berikut : Universitas Sumatera Utara 47 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Variabel Pengetahuan Responden Tentang Pengendalian Vektor Penyakit Benar Salah Variabel Pengetahuan n n Peran kecoa sebagai vektor penyakit 33 71,7 13 28,3 Jenis penyakit yang disebabkan kecoa 43 93,5 3 6,5 Jenis vektor yang menyebabkan penyakit diare, disentri dan typoid 37 80,4 9 19,6 Tempat perindukan yang disenangi kecoa 20 43,5 26 56,5 Cara kecoa dapat naik ke atas kapal 20 43,5 26 56,5 Tujuan mengendalikan vektor kecoa di atas kapal 44 95,7 2 4,3 Cara yang paling efektif dalam mengendalikan kecoa 19 41,3 27 58,7 Tindakan yang seharusnya dilakukan secara rutin dalam pengendalian kecoa 45 97,8 1 2,2 Mediaperantara kecoa menularkan penyakit 33 71,7 13 28,3 Peran tikus dalam menularkan penyakit 38 82,6 8 17,4 Jenis penyakit yang ditularkan tikus 40 87,0 6 13,0 Jenis vektor yang menularkan penyakit pes 37 87,4 9 19,6 Tempat perindukan yang disenangi tikus 44 95,7 2 4,3 Cara tikus dapat naik ke atas kapal 37 80,4 9 19,6 Tujuan mengendalikan tikus di atas kapal 36 78,3 10 21,7 Tindakan yang sering dilakukan KKP dalam mengendalikan tikus di atas kapal 33 71,7 13 28,3 Tindakan yang paling baik agar tikus tidak naik ke atas kapal 40 89,1 6 10,9 Cara penularan pes kepada manusia 25 54,3 21 45,7 Cara mencegah naiknya tikus ke kapal selain pemasangan rat guard 17 37,0 29 63,0 Perlu tidak mengendalikan tikus dan kecoa di atas kapal 43 93,5 3 6,5 Sedangkan berdasarkan variabel sikap terhadap program, hasil penelitian menunjukkan bahwa 84,8 responden menyatakan setuju dengan pemeriksaan vektor di atas kapal, 80,4 responden menyatakan setuju dengan pemberian dokumen kesehatan, 80,4 setuju tindakan pengendalian vektor di atas kapal, 78,3 Universitas Sumatera Utara 48 responden setuju bahwa kapal harus bebas vektor, 73,9 responden menyatakan setuju dengan pemberian sertifikat sanitasi kapal, 71,7 responden setuju dengan pemberian buku kesehatan kapal, 73,9 responden menyatakan setuju dengan prosedur pemeriksaan kapal dan sebesar 80,4 responden setuju dengan perlunya pemasangan rat guard dan menaikkan tangga 60 cm dari dermaga. Namun sebanyak 52,2 responden kurang setuju dengan tindakan fumigasi di atas kapal kapal dan 58,7 responden masih kurang setuju dengan adanya sanksi yang tegas jika dijumpai vektor di atas kapal, seperti terlihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Sikap Tentang Program Pengendalian Vektor Penyakit Setuju Kurang Tidak Indikator Sikap Setuju Setuju n n n Respon tentang pemeriksaan vektor di atas kapal 39 84,8 7 15,2 0 0.0 Respon tentang pemberian dokumen kesehatan- dalam pengawasan pengendalian vektor 37 80,4 6 13,0 3 6,5 Respon tentang tindakan pengendalian vektor 37 80,4 7 15,2 2 4,3 Respon tentang aturan kapal harus bebas vektor 36 78,3 8 17,4 2 4,3 Respon tentang tindakan fumigasi di atas kapal 15 32,6 24 52,2 7 15,2 Respon tentang pemberian sertifikat sanitasi kapal 34 73,9 7 15,2 5 10,9 Respon tentang pemberian buku kesehatan kapal 33 71,7 10 21,7 3 3.5 Respon tentang prosedur pemeriksaan kapal 34 73,9 8 17,4 4 8,7 Respon tentang perlunya pemasangan rat guard dan menaikkan tangga 60 cm dari dermaga 37 80,4 8 17,4 1 2,2 Respon tentang sanksi yang tegas jika dijumpai 7 15,2 27 58,7 12 26,1 Berdasarkan kategori variabel umur, masa kerja, kebangsaan, pengetahuan dan sikap responden dapat dilihat pada Tabel 4.3. Universitas Sumatera Utara 49 Tabel 4.3 Gambaran Karakteristik Responden Menurut Faktor Predisposisi Faktor Presdisposisi Jumlah orang Persentase Umur Dewasa Dini 18-40 thn 38 82,6 Dewasa Madya 41-60 thn 8 17,4 Jumlah 46 100,0 Masa kerja ≤ 3 tahun 28 60,9 3 tahun 18 39,1 Jumlah 46 100,0 Kebangsaan WNI 30 65,2 WNA 16 34,8 Jumlah 46 100,0 Pengetahuan Tinggi 33 71,7 Sedang ` 13 28,3 Rendah 0 0,0 Jumlah 46 100,0 Sikap Baik 35 76,1 Kurang baik 7 15,2 Tidak baik 4 8,7 Jumlah 46 100,0

4.2.2 Faktor Pendukung

Dokumen yang terkait

Identifikasi Kebutuhan Pelatihan pada Jabatan Pandu dan Anak Buah Kapal (ABK) Divisi Pelayanan Kapal di PT X Cabang Belawan

1 50 118

Hubungan Komponen Health Belief Model (HBM) dengan Tindakan Penggunaan Kondom pada Anak Buah Kapal (ABK) di Pelabuhan Belawan Tahun 2012

3 62 165

PengaruhFaktor Risiko Terhadap keberadaan Vektor Penyakit di Kapal Pada Pelabuhan Tembilahan Tahun 2011

1 42 132

Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal Anak Buah Kapal (ABK) Terhadap Pemanfaatan Klinik Voluntary Conselling Testing Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan Tahun 2006 – 2008

2 51 106

Karakteristik Anak Buah Kapal ( ABK ) Yang Mengikuti Skrining HIV Di Klinik VCT Di Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan Medan

3 34 90

Pelaksanaan Hygiene Sanitasi Kapal dan Keberadaan Vektor Pembawa Penyakit (Larva Nyamuk, Musca Domestica, Periplaneta Americana dan Tikus) Pada Kapal Penumpang dan Kapal Barang di Pelabuhan Belawan Kota Medan Tahun 2016

50 253 142

PERAN INTERNATIONAL LABOUR ORGANIZATION (ILO) TERHADAP PELANGGARAN HAM BERUPA PERDAGANGAN ORANG YANG TERJADI PADA ANAK BUAH KAPAL (ABK).

0 5 9

SKRIPSI FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPADATAN KECOA PADA KAPAL MOTOR YANG SANDAR DI PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

1 1 15

1 BAB I PENDAHULUAN - SANITASI KAPAL, KUALITAS AIR BERSIH, DAN KEBERADAAN TIKUS DALAM KAITANNYA DENGAN STATUS KESEHATAN ANAK BUAH KAPAL ( Studi pada Kapal dengan Berat Antara 6 – 30 Grosston yang Sandar di Pelabuhan Tegal ) - Repository Universitas Muhamm

0 1 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - SANITASI KAPAL, KUALITAS AIR BERSIH, DAN KEBERADAAN TIKUS DALAM KAITANNYA DENGAN STATUS KESEHATAN ANAK BUAH KAPAL ( Studi pada Kapal dengan Berat Antara 6 – 30 Grosston yang Sandar di Pelabuhan Tegal ) - Repository Universitas Mu

0 2 19