Jadi dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penerapan atau implementasi adalah suatu kegiatan atau rangkaian aktivitas yang dimaksudkan
untuk melaksanakan, menjalankan, menerapkan suatu keputusan kebijakan tertentu.
Implementasi merupakan penerapan sesuatu yang memberikan efek atau dampak. Dengan kata lain bahwa implementasi merupakan sebuah penempatan
ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan maupun
nilai dan sikap.
1.5.1.2. Pengertian Good Corporate Governance GCG
Terminologi GCG telah dikenal dari Amerika Serikat pasca krisis ekonomi sekitar tahun 1930-an. Istilah ini secara luas telah dikenal dalam dunia usaha.
Berikut ini adalah beberapa pengertian GCG. Menurut Pratolo pengertian “CG yaitu hubungan antara perusahaan
dengan pihak-pihak terkait yang terdiri atas pemegang saham, karyawan, kreditur, pesaing, pelanggan, dan lain-lain. GC merupakan mekanisme pengecekan dan
pemantauan perilaku manajemen”.
4
Salowe dalam Pratolo juga menambahkan bawa “GCG dapat diartikan sebagai interaksi antara struktur dan mekanisme yang menjamin adanya control
akuntabilitas dengan tetap mendorong efisiensi dan kinerja perusahaan”.
5
4
Pratolo, Suryo. 2007. GCG dan Kinerja BUMN di Indonesia : Aspek Audit Manajemen dan Pengendalian Intern Sebagai Variabel Eksogen serta Tinjauannya Pada Jenis Perusahaan,
Jurnal Simposium Nasional Akuntansi X Unhas Makassar 26-28 Juli 2007, hal 8.
5
Pratolo, ibid, hal 8.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Pratolo “GCG adalah suatu system yang ada pada suatu organisasi yang memiliki tujuan untuk mencapai kinerja organisasi semaksimal mungkin
dengan cara-cara yang tidak merugikan stakeholder organisasi tersebut”.
6
Tanri Abeng dalam Tjager menyatakan bahwa “CG merupakan pilar utama fondasi korporasi untuk tumbuh dan berkembang dalam era persaingan global,
sekaligus sebagai prasyarat berfungsinya corporate leadership yang efektif”.
7
Zaini dalam Tjager menambahkan bahwa “ GC sebagai salah satu governance system diharapkan dapat menumbuhkan keyakinan investor terhadap korporasi
melalui mekanisme control and balances antar berbagai organ dalam korporasi, terutama antara Dewan Komisiaris dan Dewan Direksi”.
8
1.5.1.3 Prinsip-prinsip Dasar GCG
Secara sederhananya, GC diartikan sebagai suatu sistem yang berfungsi untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi.
Prinsip-prinsip GCG merupakan kaedah, norma ataupun pedoman korporasi yang diperlukan dalam sistem pengelolaan BUMN yang sehat. Berikut
ini adalah prinsip-prinsip GCG yang dimaksudkan dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor: Kep-117M-MBU2002 tentang penerapan praktek GCG pada
BUMN
9
:
6
Pratolo, ibid, hal 8.
7
Tjager.2003. Good Corporate Governance: Tantangan dan Kesempatan Bagi Komunitas Bisnis Indonesia, Jakarta : PT. Prenhallindo, hal 3.
8
Tjager, ibid, hal 4.
9
Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep 117-M-MBU2002,Tanggal 1 Agustus 2002 Tentang Penerapan GCG, Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. Prinsip-Prinsip Dasar GCG
a. Transparansi, yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan
keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan. Contohnya: keterbukaan dalam hal
penentuan upahgaji karyawan, keterbukaan mengenai Pemutusan Hubungan Kerja PHK karyawan agar tidak sepihak, keterbukaan
mengenai laporan keuangan perusahaan dan keadaan keuangan perusahaan.
b. Kemandirian, yaitu suatu keadaan di mana perusahaan dikelola secara
professional tanpa benturan kepentingan dan pengaruhtekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Contohnya: dalam hal pengangkatan maupun mutasi karyawan harus benar-benar berdasarkan fit
and proper test dan pertimbangan tertentu, dan bukan karena adanya unsur
GCG
Universitas Sumatera Utara
intervensi pihak lain yang mempunyai kepentingan diluar kepentingan perusahaan dalam pengangkatan ataupun mutasi karyawan tersebut.
c. Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. Contohnya: Adanya kelengkapan laporan tugas dari setiap
karyawan. d.
Pertanggungjawaban, yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
korporasi yang sehat. Contohnya: kepatuhan karyawan terhadap peraturan- peraturan perusahan dan kode etik perusahaan.
e. Kewajaran, yaitu keadilan dan kesetaraan didalam memenuhi hak-hak
stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Contohnya: pemberian kesempatan promosi dan
berkarir kepada semua karyawan tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, golongan, gender, dan golongan fisik.
Prinsip-prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban dan kewajaran GCG dalam mengurus perusahaan, sebaiknya diimbangi dengan
good faith bertindak atas itikad baik dan kode etik perusahaan code of conduct agar visi dan misi perusahaan yang berwawasan internasional dapat terwujud.
Kode etik perusahaan yang dibuat oleh masing-masing perusahaan hendaknya dijadikan sebagai pedoman standar perilaku yang dapat diterima baik oleh
manajemen maupun karyawan perusahaan dan dalam pelaksanaanya harus disesuaikan dengan budaya dari perusahaan yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
1.5.1.4. Tujuan dan Manfaat GCG