Kepuasan Kerja Kerangka Teori .1.

1.5.4. Indikator Kinerja Sumber Daya Manusia

Kinerja karyawan yang tinggi sangat diperlukan dalam dunia industri, dengan tujuan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Secara umum, individu yang menunjukkan hasil kerja yang bagus dapat dikatakan sebagai individu yang memiliki kinerja yang tinggi atau baik. Begitu pula sebaliknya, individu yang menunjukkan hasil kerja yang buruk dapat dikatakan bahwa orang tersebut memiliki kinerja yang rendah atau buruk. Dalam penelitian ini yang menjadi indikator kinerja karyawan adalah kepuasan kerja, keterlibatan kerja dan komitmen kerja.

1.5.4.1. Kepuasan Kerja

Menurut Robbin kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Seseorang dengan tingkat kepuasan tinggi mempunyai sikap positif terhadap pekerjaanya, jika tingkat kepuasan rendah maka pegawai akan bersikap negatif terhadap pekerjaanya. Hubungan kepuasan dan kinerja pada hakekatnya dapat diringkaskan dalam pernyataan “seorang pekerja yang bahagia adalah seorang pekerja yang produktif”. Pernyataan tersebut mengandung arti bahwa kepuasan kerja pegawai akan mempengaruhi kinerja pegawai. 24 24 Robbin, P, Stepen. 1996. Perilaku Organisasi, Alih Bahasa Hadyana Pujaatmika, Jakarta : Prenhallindo, hal : 91. Universitas Sumatera Utara Kepuasan kerja karyawan terbentuk karena ada faktor-faktor yang melatar belakanginya. Menurut Harianja faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja berkaitan dengan beberapa aspek, yatu: 25 1. Gajiupah 2. Pekerjaan itu sendiri 3. Rekan kerja 4. Atasan 5. Promosi 6. Lingkungan kerja Sementara itu, menurut Malayu faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan biasanya terdiri dari : 26 1. Balas jasa yang adil dan layak 2. Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian 3. Berat ringannya pekerjaan 4. Suasana dan lingkungan pekerjaan 5. Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan 6. Sikap pimpinan dalam kepemimpinanya 7. Sifat pekerjaan monoton atau tidak Faktor-faktor penentu kepuasan karyawan pada umumnya berbeda bagi setiap orang, hal ini karena setiap individu mempunyai kebutuhan yang berbeda- beda sesuai dengan nilai yang dianutnya. Dalam penelitian ini penulis mengambil 25 Harianja, Marihot. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Pengadaan Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Karyawan, Jakarta: PT. Grasindo, hal : 291. 26 Melayu Hasibuan. 2005. Manajemen Sumber Saya Manusia, Jakarta: PT. Bumi Aksara, hal : 202. Universitas Sumatera Utara pendapat Harianja dalam mengidentifikasikan indikator daripada kepuasan kerja karyawan.

1.5.4.2. Keterlibatan Kerja