BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri 8 Jakarta yang beralamat di Komplek BTN Kresek Jakarta Barat. Pada penelitian ini peneliti mengambil
sample kelas VII yang tingkat kemampuannya heterogen. Penelitian dimulai dari bulan Maret
– Mei 2009.
B. Metode Penelitian dan Desain Intervensi Tindakan atau Rancangan Siklus Penelitian
Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan yang difokuskan pada siklus kelas, atau lazim dikenal dengan Classroom Action Research
Kemmis dan Tagart, 1982.
1
Metode yang dipilih didasarkan atas pertimbangan bahwa:
1. Analisis masalah dan tujuan penelitian yang menuntut sejumlah informasi dan tindak lanjut berdasarkan prinsip “ daur ulang”.
2. Menuntut kajian dan tindakan secara reflektif, kolaboratif, dan partisipatif berdasarkan situasi alamiah yang terjadi dalam pembelajaran.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa siklus, dimana tiap-tiap siklus terdiri dari empat tahapan, diantaranya:
1. Perencanaan Pada tahap ini, peneliti menyiapkan skenario pembelajaran dan
instrumen penelitian yang terdiri atas lembar kerja siswa baik LKS kelompok maupun LKS individu, lembar tes formatif, lembar observasi,
dan lembar wawancara. Hal ini dilakukan agar tujuan yang ingin dicapai yaitu peningkatan pemahaman konsep geometri dengan teori Van Hiele
dapat tercapai.
1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2006,revisi VI, hal.93
2. TindakanActing Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan
skenario pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya. 3. Observasi
Tahap ketiga dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan. Peneliti dibantu seorang kolabolator mengamati segala aktivitas
dan respon terhadap skenario pembelajaran yang telah di buat dengan menggunakan lembar observasi. Hasil observasi bertujuan sebagai
aktivitas siswa selama proses pembelajaran. 4. Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan ketika peneliti sudah selesai melakukan tindakan. Hasil yang diperoleh dari pengamatan dikumpulkan dan
dianalisis bersama peneliti dan kolabolator, sehinga dapat diketahui apakah kegiatan yang dilakukan mencapai tujuan yang diharapkan atau
masih perlu adanya perbaikan. Refleksi ini dilakukan guna memperoleh masukan untuk rencana tindakan siklus selanjutnya. Kegiatan refleksi
sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan.
Rancangan dasar penelitian tindakan kelas yang dimaksud secara ringkas disajikan secara sistematis pada gambar di bawah ini: