Personal Hiegene Hubungan antara personal higiene dan karakteristik individu dengan keluhan gangguan kulit pada pemulung (Laskar Mandiri) di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Tahun 2013

27 tubuh, pancarannya mampu mensintesis menjadi vitamin D dan untuk kesehatan tulang serta pembentukan kalsium. Sinar matahari juga bermanfaat meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi tekanan jantung. Selain itu, dapat pula meningkatkan metabolisme tubuh. Racun dapat dibuang dari tubuh melalui metabolisme, akan tetapi berjemur di atas pukul 09.00 sinar matahari justru berbahaya bagi kulit. Hal ini dikarenakan sinar matahari mengandung sinar ultraviolet A UVA dan ultraviolet B UVB dapat merusak membran sel sehingga mengakibatkan kulit merah dan terbakar, serta merusak sel-sel kulit. Akibatnya, mekanisme regenerasi sel-sel akan rusak. Apabila kulit terpapar sinar matahari cukup lama dan dalam intensitas yang cukup tinggi akan mempercepat proses premature skin aging penuaan kulit dini disamping pengaruh faktor lain seperti polusi dan asap rokok.

2. Personal Hiegene

Personal higiene dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangandan higiene berarti sehat. Kebersihan perorangan adalah cara perawatan diri manusiauntuk memelihara kesehatan. Kebersihan perorangan sangat penting untukdiperhatikan. Pemeliharaan kebersihan perorangan diperlukan untuk kenyamananindividu, keamanan dan kesehatan Potter, 2005. Personal higiene menjadi penting karena personal hygieneyang baik akanmeminimalkan pintu masuk port de entry mikroorganisme yang ada 28 dimana-manadan pada akhirnya mencegah seseorang terkena penyakit. Personal higienemerupakan perawatan diri dimana seseorang merawat fungsi-fungsi tertentu sepertimandi, toileting dan kebersihan tubuh secara umum. Kebersihan diri diperlukan untukkenyamanan, keamanan dan kesehatan seseorang. Kebersihan diri merupakanlangkah awal mewujudkan kesehatan diri. Dengan tubuh yang bersih meminimalkanrisiko seseorang terhadap kemungkinan terjangkitnya suatu penyakit terutamapenyakit yang berhubungan dengan kebersihan diri yang tidak baik. Personal hygieneyang tidak baik akan mempermudah tubuh terserang berbagai penyakit sepertipenyakit kulit, penyakit infeksi, penyakit mulut dan penyakit saluran cernaSaryono dan Widianti, 2011 dalam Listautin, 2012. Hasil penelitian Listautin 2012, menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara personal higiene : kebersihan kulit, tangan dan kuku terhadap keluhan kesehatan salahsatunya yaitu keluhan gangguan kulit pada pemulung.

a. Kebersihan Kulit

Kulit merupakan organ terbesar manusia, kulit berfungsi untuk melindungi jaringan dibawahnya dari cidera, mengatur suhu, menghasilkan minyak, mentransmisikan sensasi melalui reseptor syaraf, menghasilkan dan mengabsorpsi vitamin D Saryono dan Widianti, 2011 dalam Listautin, 2012. Kulit merupakan pembungkus yang elastik yang melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan. Kulit sebagai organ 29 yang berfungsi sebagai proteksi, kulit memegang peranan penting dalam meminimalkan setiap gangguan dan ancaman yang masuk melewati kulit Isro’in dan Andarmoyo, 2012. Menurut Potter 2005, pemeliharaan kulit tidak terlepas dari kebersihan lingkungan, makanan yang dimakan serta kebiasaan hidup sehari-hari. Hal yang perlu dilakukan dalam pemeliharaan kulit adalah: 1 Mandi dilakukan oleh setiap orang setidaknya 2 kali dalam sehari. 2 Membersihkan tubuh dengan menggunakan air bersih. 3 Mandi dengan menggunakan sabun. 4 Menjaga kebersihan pakaian dengan mengganti pakaian setiap hari. 5 Makan-makanan yang bergizi terutama sayur dan buah. 6 Menjaga kebersihan lingkungan Sejalan dengan penelitian Listautin 2012, menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara kebersihan kulit terhadap keluhan kesehatan salah satunya keluhan gangguan kulit pada pemulung. Selain itu berdasarkan penelitian Sajida 2012 terdapat hubungan yang bermakna antara kebersihan kulit terhadap keluhan penyakit kulit di masyarakat Kelurahan Denai.

b. Kebersihan Tangan, Kaki, dan Kuku

Tangan adalah bagian tubuh manusia yang paling sering berhubungan dengan mulut dan hidung secara langsung. Sehingga tangan merupakan salah satu penghantar utama masuknya kuman 30 penyebab penyakit ke dalam tubuh manusia. Apabila tangan manusia menyentuh tinja atau feses akan terkontaminasi lebih dari 10 juta virus dan 1 juta bakteri yang dapat menimbulkan penyakit. Virus dan bakteri tidak dapat dilihat secara langsung sehingga sering diabaikan dan mudah masuk kedalam tubuh manusia. Sedangkan permasalaha kaki dan kuku disebabkan karena salah pemotongan kuku, menggunakan alas kaki yang terlalu sempit dan terpaparnya zat kimia yang tajam Zein, 2010 dalam Listautin 2012. Menurut Zein 2010 dalam Listautin 2012, cuci tangan memakai sabun, bagi sebagai besar masyarakat sudah menjadi kegiatan rutin sehari-hari. Tapi bagi sebagian masyarakat lainnya cuci tangan pakai sabun belum menjadi kegiatan rutin, terutama bagi anak-anak. Cuci tangan pakai sabun dapat menghilangkan sejumlah besar virus dan bakteri yang menjadi penyebab berbagai penyakit terutama penyakit yang menyerang saluran cerna seperti diare dan penyakit infeksi saluran pernafasan akut. Ada lima hal penting untuk melakukan cuci tangan pakai sabun, yaitu : 1 Sebelum makan dan sesudah makan. 2 Sesudah buang air besar dan buang air kecil. 3 Sebelum memegang bayi. 4 Sebelum menyiapkan makanan. 5 Setelah batuk atau bersin yang mencemari tangan. 31 Menurut Isro’in dan Andarmoyo 2012 dalam Listautin 2012, mengabaikan kebersihan tangan, kaki dan kuku akan berdampak pada berbagai macam penyakit yang menghampirinya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan kaki, tangan dan kuku adalah sebagai berikut: 1 Hindari penggunaan sepatu yang sempit karena merupakan sebab utama gangguan kaki dan bisa mengakibatkan katimumul kulit ari menjadi mengeras, menebal, bengkak pada ibu jari kaki dan akhirnya melepuh. 2 Hindari penggunaan kaos kaki yang sempit, sudah lama dan kotor, karena bisa menimbulkan bau pada kaki, alergi dan infeksi pada kulit kaki. 3 Memotong kuku jari tangan dan kaki secara teratur. Sejalan dengan penelitian Sajida 2012, terdapat hubungan yang bermakna antara kebersihan tangan, dan kuku terhadap keluhan penyakit kulit di Masyarakat Kelurahan Denai. Selain itu berdasarkan hasil penelitian dari Listautin 2012, terdapat hubungan yang bermakna antara kebersihan tangan, dan kuku terhadap keluhan kesehatan salah satunya keluhan gangguan kulit pada pemulung.

c. Kebersihan Rambut

Penampilan dan kesejahteraan seseorang seringkali tergantung dari cara penampilan dan perasaan mengenai rambutnya. Kurangnya 32 kebersihan rambut seseorang akan membuat penampilan rambut tampak kusut, kusam, tidak rapi dan tampak acak-acakan selain itu dapat menimbulkan permasalahan atau gangguan seperti gatal-gatal, adanya ketombe, adanya kutu rambut dan sebagainya Isro’in dan Andarmoyo, 2012 dalam Listautin, 2012. Menurut Potter 2005, indikator status kesehatan seseorang dapat dilihat berdasarkan pertumbuhan, distribusi dan pola rambut. Karekteristik rambut dapat dipengaruhi oleh stress, emosional, obat- obatan, infeksi atau penyakit tertentu. Hal-hal yang diperlukan dalam perawatan rambut dan kulit kepala agar tetap bersih dan sehat yaitu: 1 Mencuci rambut sekurang-kurangnya dua kali seminggu. 2 Mencuci rambut dengan menggunakan sampo. 3 Menggunakan alat-alat pemeliharaan rambut sendiri. Berdasarkan beberapa penelitian menyatakan bahwa, kebersihan rambut tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan keluhan gangguan kulit. Seperti yang dilakukan oleh Listautin 2012, Silalahi 2010, dan Sajida dkk 2012.

3. Karakteristik Individu

Dokumen yang terkait

Hubungan Perilaku Pengguna Air Sumur dengan Keluhan Kesehatan dan Pemeriksaan Kualitas Air Sumur Pada Pondok Pesantren di Kota Dumai Tahun 2011

23 85 126

Studi Tentang Kepedulian Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi

8 61 115

Analisis Kualitas Air Tanah Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang, Bekasi 2013

2 18 91

Pemenuhan Hak Anak Pemulung Melalui Program Pendidikan Dan Kesehatan Di Yayasan Tunas Mulia Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang Bekasi

4 47 114

Pola asuh makan, Perkembangan Bahasa dan Kognitif pada Anak Balita Stunted dan Normal di Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang Bekasi

1 8 150

Hubungan antara Karakteristik Keluarga dengan Umur Penyapihan Praktek Pemberian Makanan Pendamping ASI dan Status Gizi Balita di Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang Bekasi

0 4 150

Kebiasaan Makan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, dan Status Anemia pada Remaja Putri Keluarga Pemulung di Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang Bekasi

0 2 87

Pengembangan Masyarakat di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah (Kasus Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi)

0 4 125

POLA ASUH MAKAN, PERKEMBANGAN BAHASA, DAN KOGNITIF ANAK BALITA STUNTED DAN NORMAL DI KELURAHAN SUMUR BATU, BANTAR GEBANG BEKASI

0 0 8

REHABILITASI TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH DENGAN SISTEM CONTROLLED LANDFILL DI TPA SUMUR BATU, KELURAHAN SUMUR BATU, KECAMATAN BANTAR GEBANG, KOTA BEKASI, JAWA BARAT - Eprints UPN "Veteran" Yogyakarta

1 1 8