Distribusi Personal Higiene Hubungan antara Karakteristik Individu dengan Keluhan Gangguan Kulit

59

d. Distribusi Riwayat Alergi

Tabel 5.7 Distribusi Karakteristik Individu Berdasarkan Riwayat Alergi di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Tahun 2013 Kategori Frekuensi Presentase Memiliki Riwayat Alergi 7 89,4 Tidak Memiliki Riwayat Alergi 59 10,6 Jumlah 66 100 Berdasarkan tabel 5.7 diperoleh hasil analisis bahwa dari 66 responden sebanyak 7 responden 89,4 memiliki riwayat alergi dan responden yang tidak memiliki riwayat alergi sebanyak 59 responden 10,6 .

2. Distribusi Personal Higiene

Personal Higiene dalam penelitian ini meliputi kebersihan kulit, dan kebersihan tangan dan kuku.

a. Distribusi Kebersihan Kulit

Tabel 5.8 Distribusi Personal Higiene Berdasarkan Kebersihan Kulit di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Tahun 2013 Kebersihan Kulit Frekuensi Presentase Baik poin 25 29 43,9 Tidak Baik poin 24 37 56,1 Jumlah 66 100 60 Berdasarkan tabel 5.8 diperoleh hasil analisis bahwa dari 66 responden sebanyak 37 responden 56,1 memiliki kebersihan kulit yang tidak baik.

b. Distribusi Kebersihan Kuku, Tangan, dan Kaki

Tabel 5.9 Distribusi Personal Higiene Berdasarkan Kebersihan Tangan, Kaki, dan Kuku di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Tahun 2013 Kebersihan Tangan, Kaki, dan Kuku Frekuensi Presentase Baik 18 poin 25 37,9 Tidak Baik 17 poin 41 62,1 Jumlah 66 100 Berdasarkan tabel 5.9 diperoleh hasil analisis bahwa sebagian besar responden 62,1 memiliki kebersihan tangan dan kuku yang tidak baik. Tabel 5.10 Distribusi Keluhan Gangguan Kulit pada Pemulung di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Tahun 2013 Kebersihan Kulit Frekuensi Presentase Mengalami Keluhan Gangguan Kulit 40 60,6 Tidak Mengalami Keluhan Gangguan Kulit 26 39,4 Jumlah 66 100 Hasil analisis pada tabel 5.10 menunjukkan sebagian besar responden 60,6 mengalami keluhan gangguan kulit. 61

C. Analisis Bivariat

1. Hubungan antara Karakteristik Individu dengan Keluhan Gangguan Kulit

Analisis bivariat merupakan analisis lanjutan dari analisis univariat yang bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Uji yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara karakteristik responden umur, jam kerja dan masa kerja dengan keluhan gangguan kulit adalah uji T-Independent dan uji yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara karakteristik responden riwayat alergi dengan keluhan gangguan kulit adalah uji Chi Square, yang hasilnya akan di jelaskan dibawah ini :

a. Hubungan Umur dengan Keluhan Gangguan Kulit

Hasil penelitian mengenai hubungan antara umur dengan keluhan gangguan kulit pada pemulung Laskar Mandiri di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.11 Hubungan Umur dengan Keluhan Gangguan Kulit pada Pemulung Laskar Mandiri di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Tahun 2013 Variabel Keluhan Gangguan Kulit N Mean SD P value Umur Ada 40 42,10 8,78 0,215 Tidak Ada 26 39,15 10,14 62 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa rata-rata umur pada pemulung yang mengalami keluhan gangguan kulit adalah 42 tahun dengan standar deviasi sebesar 8,78, sedangkan rata-rata umur pada pemulung yang tidak mengalami keluhan gangguan kulit adalah 39 tahun dengan standar deviasi 10,14. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai pvalue sebesar 0,215 , yang artinya pada α 5 tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dengan keluhan gangguan kulit pada pemulung di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang tahun 2013.

b. Hubungan Jam Kerja dengan Keluhan Gangguan Kulit

Hasil penelitian mengenai hubungan antara jam kerja dengan keluhan gangguan kulit pada pemulung Laskar Mandiri di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.12 Hubungan Jam Kerja dengan Keluhan Gangguan Kulit pada Pemulung Laskar Mandiri Di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Tahun 2013 Variabel Keluhan Gangguan Kulit N Mean SD P value Jam Kerja Ada 40 8,58 2.375 0,567 Tidak Ada 26 8,15 1.933 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa rata-rata jam kerja pada pemulung yang mengalami keluhan gangguan kulit adalah 9 jam dengan standar deviasi sebesar 2.37, sedangkan rata-rata jam kerja pada 63 pemulung yang tidak mengalami keluhan gangguan kulit adalah 8 jam dengan standar deviasi 1.93. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai p value sebesar 0.567 , yang artinya pada α 5 tidak ada hubungan yang signifikan antara jam kerja dengan keluhan gangguan kulit pada pemulung di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang tahun 2013.

c. Hubungan Masa Kerja dengan Keluhan Gangguan Kulit

Hasil penelitian mengenai hubungan antara masa kerja dengan keluhan gangguan kulit pada pemulung di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.13 Hubungan Masa Kerja dengan Keluhan Gangguan Kulit pada Pemulung Laskar Mandiri Di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Tahun 2013 Variabel Keluhan Gangguan Kulit N Mean SD P value Masa Kerja Ada 40 9 4,48 0,013 Tidak Ada 26 14,62 10,27 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa rata-rata masa kerja pada pemulung yang mengalami keluhan gangguan kulit adalah 9 tahun dengan standar deviasi sebesar 4,48, sedangkan rata-rata masa kerja pada pemulung yang tidak mengalami keluhan gangguan kulit adalah 15 tahun dengan standar deviasi 10,27. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai pvalue sebesar 0,013 yang artinya pada α 5 ada hubungan yang 64 signifikan antara masa kerja dengan keluhan gangguan kulit pada pemulung di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang tahun 2013.

d. Hubungan Riwayat Alergi dengan Keluhan Gangguan Kulit

Hasil penelitian mengenai hubungan antara Riwayat Alergi dengan keluhan gangguan kulit pada pemulung di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.14 Hubungan Riwayat Alergi dengan Keluhan Gangguan Kulit pada Pemulung Laskar Mandiri Di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Tahun 2013 Riwayat Alergi Keluhan Gangguan Kulit Total Pvalue Tidak Ada Ada N N N Tidak Ada 25 42.4 34 57.6 59 100 Ada 1 14.3 6 85.7 7 100 0.304 Total 26 39.4 40 60.6 66 100 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa ada sebanyak sebanyak 25 dari 26 42.4 pemulung yang tidak memiliki riwayat alergi dan tidak mengalami keluhan gangguan kulit. Sedangkan diantara pemulung yang memiliki riwayat alergi ada sebanyak 6 dari 40 85.7 yang mengalami keluhan gangguan kulit. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai pvalue sebesar 0.304 yang artinya pada α 5 tidak ada hubungan yang signifikan antara riwayat alergi dengan keluhan gangguan kulit pada 65 pemulung di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang tahun

2013. 2. Hubungan antara Personal Higiene dengan Keluhan Gangguan Kulit

Dokumen yang terkait

Hubungan Perilaku Pengguna Air Sumur dengan Keluhan Kesehatan dan Pemeriksaan Kualitas Air Sumur Pada Pondok Pesantren di Kota Dumai Tahun 2011

23 85 126

Studi Tentang Kepedulian Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi

8 61 115

Analisis Kualitas Air Tanah Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang, Bekasi 2013

2 18 91

Pemenuhan Hak Anak Pemulung Melalui Program Pendidikan Dan Kesehatan Di Yayasan Tunas Mulia Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang Bekasi

4 47 114

Pola asuh makan, Perkembangan Bahasa dan Kognitif pada Anak Balita Stunted dan Normal di Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang Bekasi

1 8 150

Hubungan antara Karakteristik Keluarga dengan Umur Penyapihan Praktek Pemberian Makanan Pendamping ASI dan Status Gizi Balita di Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang Bekasi

0 4 150

Kebiasaan Makan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, dan Status Anemia pada Remaja Putri Keluarga Pemulung di Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang Bekasi

0 2 87

Pengembangan Masyarakat di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah (Kasus Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi)

0 4 125

POLA ASUH MAKAN, PERKEMBANGAN BAHASA, DAN KOGNITIF ANAK BALITA STUNTED DAN NORMAL DI KELURAHAN SUMUR BATU, BANTAR GEBANG BEKASI

0 0 8

REHABILITASI TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH DENGAN SISTEM CONTROLLED LANDFILL DI TPA SUMUR BATU, KELURAHAN SUMUR BATU, KECAMATAN BANTAR GEBANG, KOTA BEKASI, JAWA BARAT - Eprints UPN "Veteran" Yogyakarta

1 1 8