71
kerja TPSTPA. Ini sangat berkaitan dengan kondisi air yang digunakan, kebersihan diri, dan lingkungan kerja serta rumah.
Kesehatan kulit sangat penting namun pemulung mengabaikannya, hal tersebut berdasarkan pernyataan yang diungkapkan oleh pemulung, yang
umumnya karena berbagai alasan seperti ekonomi, kurangnya pengetahuan betapa pentingnya menjaga kesehatan kulit, dan menganggap keluhan gangguan
kulit yang mereka rasakan adalah hal yang biasa.
C. Hubungan antara Karakteristik Individu dengan Keluhan Gangguan Kulit 1.
Hubungan Umur dengan Keluhan Gangguan Kulit
Umur merupakan salah satu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari karakteristik individu. Pada penelitian ini rata-rata umur reponden yang
mengalami keluhan gangguan kulit yaitu pada umur 42 tahun. Hasil penelitian tersebut dapat didukung dengan adanya teori menurut HSE
Industri 2000 kondisi kulit mengalami proses penuaan mulai dari usia 40 tahun. Pada usia tersebut, sel kulit lebih sulit menjaga kelembabannya
karena menipisnya lapisan basal. Selain itu produksi sebum juga menurun tajam, sehingga banyak sel mati yang menumpuk karena pergantian sel
menurun. Selain itu menurut Aisyah dkk 2012, terjadinya keluhan gangguan kulit pada umur yang telah berusia lanjut dikarenakan lebih rentan
terserang penyakit karena sistem kekebalan tubuh yang mulai menurun sehingga mudah terpapar penyakit.
72
Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-squaremenunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dengan keluhan
gangguan kulit, dengan Pvalue sebesar 0,215. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Lubis 2011 pada pemulung di TPA Terjun Medan yang
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dengan keluhan gangguan kulit.
Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aisyah, dkk 2012 pada pemulung di Kecamatan Medan
yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara umur pekerja dengan keluhan gangguan kulit.
Tidak adanya hubungan antara umur dengan keluhan gangguan kulit pada penelitian ini diduga karena sebagian besar responden dalam penelitian
ini memiliki umur 30 tahun. Sehingga data penelitian yang diperoleh kurang bervariasi.
Selain itu, hal lain yang diduga dapat menyebabkan tidak adanya hubungan antara umur dengan keluhan gangguan kulit pada penelitian ini
adalah berdasarkan hasil analisis statistik yang diketahui bahwa terdapatnya perbedaan proporsi keluhan gangguan kulit yang cukup jauh antara
pemulung yang memiliki umur 30 tahun dan pemulung yang memiliki umur 30 tahun. Pada umumnya proporsi keluhan gangguan kulit terbesar
dirasakan oleh pemulung yang memiliki umur 30 tahun.
73
Hal tersebut dimungkinkan karena umur yang semakin lama semakin tua dapat mempengaruhi elastisitas dan kekebalan kulit. Pada beberapa
literatur menyatakan bahwa kulit manusia mengalami degenerasi seiring bertambahnya usia, sehingga kulit kehilangan lapisan lemak diatasnya dan
menjadi lebih sensitif dan kering. Kekeringan pada kulit ini memudahkan berbagai bahan kimia maupun organik untuk menginfeksi kulit Cohen, 1999
dalam Aisyah, 2012. Hasil penelitian ini pun didukung oleh teori yang dikemukakan oleh
Erliana 2008, yang menyatakan bahwa dermatitis dapat menyerang semua kelompok umur, artinya umur bukan merupakan faktor risiko utama
terhadap paparan bahan-bahan penyebab dermatitis yang merupakan keluhan gangguan kulit.
2. Hubungan Jam Kerja dengan Keluhan Gangguan Kulit