Kerangka Konsep KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

40

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep pada penelitian ini mengacu pada kerangka teori yang ada, dimana pada variabel dependen yaitu keluhan gangguan kulit dan variabel independennya yaitu personal hiegiene kebersihan kulit, kebersihan tangan, kaki, dan kuku, dan karakteristik individu umur, jam kerja, masa kerja, dan riwayat alergi. Berdasarkan kerangka teori pada tinjauan pustaka, tidak semua masuk dalam kerangka teori, hal ini disebabkan bahwa faktor-faktor yang masuk dalam kerangka konsep merupakan faktor-faktor yang terpenting yang harus untuk diketahui dan diamati terlebih dahulu sebagai penyebab munculnya gejala-gejala keluhan gangguan kulit pada pemulung. Adapun variabel-variabel lain yang tidak diteliti yaitu : 1. Penyedian air tidak diteliti dikarenakan berdasarkan hasil studi pendahuluan, sumber air yang digunakan oleh pemulung seluruhnya berasal dari air tanah dengan satu sumber yang sama. 2. Suhu dan Kelembaban lingkungan kerja tidak diteliti, dikarenakan pemulung bekerja di tempat terbuka outdoordan tidak menetap. 3. Pendidikan tidak diteliti dikarenakan sebagian besar 93 pemulung tidak tamat sekolah dasar. 41 4. Kebersihan rambut tidak diteliti dikarenakan pada beberapa hasil penelitian sebelumnya yang menggunakan variabel kebersihan rambut menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kebersihan rambut dengan keluhan gangguan kulit. Seperti yang dilakukan oleh Listautin 2012, Silalahi 2010, Sajida dkk 2012, dan Purba 2013. 5. Penggunaan APD tidak diteliti dikarenakan dari hasil studi pendahuluan sebagian besar pemulung 98 tidak menggunakan APD yang sesuai standar, dikarenakan alasan ekonomi yang tidak mencukupi dan kurangnya pemahaman mengenai pentingnya penggunaan APD. Penggunaan APD yang sesuai standar yakni seperti sarung tangan, masker, penutup kepala topi, dan sepatu kerja. 6. Paparan sinar matahari tidak diteliti dikarenakan sudah terwakili dari variabel jam kerja. Dimana variabel jam kerja juga menunjukkan waktu pemulung terkena paparan sinar matahari. 42 Bagan 3.1 Kerangka Konsep Personal Higiene - Kebersihan Kulit - Kebersihan tangan, kaki, dan kuku Keluhan Gangguan Kulit Karakteristik Individu - Umur - Masa kerja - Jam Kerja - Riwayat Alergi 43

B. Definisi Operasional

Dokumen yang terkait

Hubungan Perilaku Pengguna Air Sumur dengan Keluhan Kesehatan dan Pemeriksaan Kualitas Air Sumur Pada Pondok Pesantren di Kota Dumai Tahun 2011

23 85 126

Studi Tentang Kepedulian Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi

8 61 115

Analisis Kualitas Air Tanah Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang, Bekasi 2013

2 18 91

Pemenuhan Hak Anak Pemulung Melalui Program Pendidikan Dan Kesehatan Di Yayasan Tunas Mulia Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang Bekasi

4 47 114

Pola asuh makan, Perkembangan Bahasa dan Kognitif pada Anak Balita Stunted dan Normal di Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang Bekasi

1 8 150

Hubungan antara Karakteristik Keluarga dengan Umur Penyapihan Praktek Pemberian Makanan Pendamping ASI dan Status Gizi Balita di Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang Bekasi

0 4 150

Kebiasaan Makan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, dan Status Anemia pada Remaja Putri Keluarga Pemulung di Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang Bekasi

0 2 87

Pengembangan Masyarakat di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah (Kasus Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi)

0 4 125

POLA ASUH MAKAN, PERKEMBANGAN BAHASA, DAN KOGNITIF ANAK BALITA STUNTED DAN NORMAL DI KELURAHAN SUMUR BATU, BANTAR GEBANG BEKASI

0 0 8

REHABILITASI TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH DENGAN SISTEM CONTROLLED LANDFILL DI TPA SUMUR BATU, KELURAHAN SUMUR BATU, KECAMATAN BANTAR GEBANG, KOTA BEKASI, JAWA BARAT - Eprints UPN "Veteran" Yogyakarta

1 1 8