81
pekerjaan. Agen sebagai penyebab gangguan dan penyakit kulit tersebut antara lain berupa agen-agen fisik, kimia, maupun biologis. Respon kulit
terhadap agen-agen tersebut dapat dimungkinkan berhubungan dengan alergi.
D. Hubungan Personal Higiene dengan Keluhan Gangguan Kulit
1. Hubungan Kebersihan Kulit dengan Keluhan Gangguan Kulit
Kebersihan kulit yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keadaan kulit dan kegiatan yang dilakukan untuk melindungi bagian tubuh
daripengaruh akibat kerja dan lingkungan kerja pemulung. Berdasarkan tabel 5.8 didapatkan sebanyak 29 responden 43,9 memiliki kebersihan kulit
yang baik dan pemulung yang memiliki kebersihan kulit tidak baik sebanyak 37 responden 56,1 .
Hasil uji chi square, menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kebersihan kulit dengan keluhan gangguan kulit, dengan P
value sebesar 0.03. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Listautin 2011, dimana ada hubungan antara kebersihan kulit dengan keluhan
kesehatan : gangguan kulit dengan P value sebesar 0,018. Hasil penelitian lain yang sejalan adalah penelitian Sajida dkk 2012
dengan hasil terdapat hubungan yang bermakna antara kebersihan kulit dengan keluhan penyakit kulit dengan P value sebesar 0.009. Kebersihan
kulit pada penelitian ini juga dikategorikan menjadi baik dan tidak
82
baik.Kebesihan kulit yang paling banyak pada penelitian ini pun masuk ke dalam kategori tidak baik sebanyak 65 responden dari 88 responden.
Selain itu hasil penelitian lain, Silalahi 2010 yang menyatakan ada hubungan yang bermakna antara kebersihan kulit dengan keluhan gangguan
kulit pada petugas pengelola sampah dengan P value sebesar 0.006. Kebersihan kulit pada penelitian ini juga dikategorikan menjadi baik dan
tidak baik. Kebesihan kulit yang paling banyak pada penelitian ini pun masuk ke dalam kategori tidak baik sebanyak 37 responden dari 66
responden. Hasil penelitian selanjutnya yang sejalan yaitu,Listautin 2012 yang
menyatakan bahwa ada hubungan kebersihan kulit dengan keluhan kesehatan salah satunya keluhan gangguan kulitpada pemulung di
Kecamatan Medan Marelan dengan P value sebesar 0,018. Menurut Harahap 1998, salah satu penyebab gangguan kulit yaitu
pekerjaan dan kebersihan perorangan yang kurang baik. Untuk memelihara kebersihan kulit, kebiasaan-kebiasaan yang sehat harus selalu diperhatikan
seperti menjaga kebersihan pakaian, mandi secara teratur, mandi menggunakan air yang bersih dan sabun, menggunakan barang-barang
keperluan sehari-hari milik sendiri, makan yang bergizi terutama banyak sayur dan buah, dan menjaga kebersihan lingkungan.
Hidup sehat dimulai dari diri sendiri. Dapat dikatakan bahwa kesehatan yang kita miliki adalah karena upaya kita sendiri. Oleh sebab itu kesehatan
83
perorangan atau kesehatan pribadi memegang peranan penting. Kesehatan pribadi adalah kesehatan bagian-bagian tubuh kita masing-masing yaitu
meliputi kesehatan kulit, kesehatan mata, hidung, telinga mulut dan gigi, kesehatan kuku, tangan dan kaki, memakai pakaian yang bersih serta
melakukan olahraga dan istirahat yang cukup. Berbagai macam penyakit dapat dicegah dengan menjaga kebersihan. Oleh sebab itu, memelihara
kesehatan pribadi dimulai dengan memelihara kebersihan bagian-bagian tubuh kita.
Kemudian berdasarkan teori selanjutnya, selain faktor utama terserang penyakit kulit karena kurangnya memperhatikan kesehatan atau kebersihan
kulit, tetapi juga dipengaruhi oleh tingkat kekebalan tubuh, dan mengabaikan serta kurang memahami penyebab-penyebab terjadinya
penyakit tersebut Harahap, 2000. Maka dari itu pentingnya peranan pelayanan kesehatan setempat seperti Puskesmas untuk memberikan
penyuluhan dan pelatihan bagi pemulung dalam rangka meningkatkan pengetahuan mengenai prilaku hidup bersih dan sehat sehingga dapat
meningkatkan status kesehatan para pemulung. Dalam islam pun mengajarkan betapa wajibnya seorang untuk menjaga
kebersihan, sebagaimana firmanNya dalamQS. Al-Baqarah ayat 222 :
84
نْي رّطّمْلا ّحيو نْيب اّّلا ّحي ها ّا . . .
“.....sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang menyucikan diri
“ QS. Al-Baqarah ayat 222. Di dalam tafsir jalalain diterangkan bahwa dalam ayat ini, Allah
memerintahkan manusia untuk selalu bersih dan rapi. Kemudian yang dimaksud dengan orang-orang yang mensucikan diri itu adalah orang yang
mensucikan diri baik dhohir jasmani maupun batinnya. Dhohir jasmani merupakan anggota badan yang terdiri tangan, kaki, kepala, termasuk juga
kulit. Allah mewajibkan kita untuk mensucikan diri pada bagian dhohir jasmani seperti wajah, tangan, kaki, kepala, kulit, dan lain-lain dikarenakan
organ tubuh tersebut sering bersentuhan langsung dengan paparan matahari, kotoran, dan debu yang membawa bakteri serta kuman penyebab penyakit.
2. Hubungan Kebersihan Tangan, Kaki dan Kuku dengan Keluhan