Populasi Penelitian Gambaran Umum Kelurahan Sumur Batu

47

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua pemulung yang bekerja di Tempat Pembuangan Akhir sampah di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang. Jumlah pemulung di Kelurahan Sumur Batu ini tidak diketahui secara pasti karena sifat pekerja yang tidak tetap. Namun terdapat data dari Kelurahan Sumur Batu yang menyatakan ada sebanyak 350 pemulung di Kelurahan tersebut. Hanya saja data tersebut dapat berubah- ubah dikarenakan sifat pemulung yang tidak tetap. Mereka tinggal berkelompok dalam suatu lahan kosong yang disediakan oleh atasan, namun ada juga yang tinggal menyatu dengan kawasan pemukiman warga. Pada penelitian ini populasi peneliti menetapkan kriteria-kriteria tertentu untuk mengambil populasi studi. Adapun kriteria dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi agar responden dapat dijadikan sampel. Kriteria inklusi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1 Bersedia menjadi responden 2 Pemulung yang tinggal di Kelurahan Sumur Batu 3 Pemulung yang bekerja minimal 2 tahun Suwondo, dkk, 2010 4 Pemulung yang mengalami keluhan gangguan kulit bertahun-tahun 48

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah syarat-syarat yang tidak bisa dipenuhi oleh reponden agar tidak dapat menjadi sampel penelitian, yaitu: 1 Tidak bersedia menjadi responden 2 Pemulung yang tidaktinggal di Kelurahan Sumur Batu 3 Pemulung yang bekerja kurang dari 2 tahun 4 Pemulung sedang tidak mengalami kusta 5 Pemulung yang tidak mengalami keluhan gangguan kulit selama bertahun-tahun.

2. Sampel Penelitian

Pemilihan sampel tersebut diambil dengan menggunakan teknik accidental sampling, dimana pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil responden yang kebetulan ada di lokasi penelitian Notoatmodjo, 2010. Apabila n populasi tidak diketahui maka perhitungan jumlah minimal sampel yang diambil peneliti berdasarkan kategori pada satu populasi. Pengambilan sampel dilakukan secara uji beda dua proporsi dengan rumus berikut: √ ̅ ̅ √ 49 Keterangan : n : Jumlah sampel minimal yang diperlukan P1 : Proporsi pemulung yang mengalami keluhan gangguan kulit dengan kebersihan tangan, kaki, dan kuku = 0,51Sajida,dkk 2012 P2 :Proporsi pemulung yang tidak mengalami keluhan gangguan kulit dengan kebersihan tangan, kaki, dan kuku = 0,84Sajida,dkk 2012 P : Rata-rata proporsi P1+P22 Z1- α2 :Derajat kemaknaan 95 dengan α pada dua sisi two tail yaitu sebesar 5=1,96 Z1- β : Kekuatan uji 1- β yaitu sebesar 80=0,84 Perhitungan sampel dilakukan berdasarkan hasil penelitian sebelumnya diperoleh hasil, sebagai berikut: √ √ = 33 x 2 = 66 orang Berdasarkan perhitungan sampel secara uji beda dua proporsi maka didapatkan jumlah sampel yang diambil sebanyak 66 orang. 50

a. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari wawancara dan kuisioner, dan data sekunder yang diperoleh dari Puskesmas Kecamatan Bantar Gebang dan Pustu di Kelurahan Sumur Batu.

b. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dimana kualitas pengumpulan data sangat ditentukan oleh kualitas instrumen atau alat pengukuran yang digunakan peneliti. Sebelumnya peneliti telah melakukan studi pendahuluan terhadap 10 pemulung yang ada di Kelurahan Sumur Batu menggunakan kuisioner dan ditemukan 9 pemulung yang mengalami keluhan gangguan kulit. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, kuesioner data pemulung yang digunakan untuk mengetahui hiegyne perorangan Kebersihan Kulit, tangan, kaki, dan kuku, karakteristik individu umur, jam kerja, masa kerja, pendidikan dan riwayat alergi keluhan gangguan kulit pada pemulung secara subjektif di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang. Setiap jawaban pada setiap pertanyaan diberi nilai sesuai dengan jumlah jawaban pada pertanyaan. Misalnya jika sebuah pertanyaan memiliki pilihan lima jawaban, maka diberi nilai antara 1 s.d. 5. Selanjutnya nilai yang mewakili masing-masing variabel dijumlahkan. 51 Jika total nilai di atas nilai median maka hasilnya baik. Namun jika total nilai di bawah median maka hasilnya buruk. Variabel kebersihan kulit dinilai baik jika ≥25 poin dan buruk jika ≤24 poin. Variabel kebersihan tangan, kaki, dan kuku dinilai baik jika ≥18 poin dan buruk jika ≤17 poin.

c. Pengolahan Data

Menurut Hastanto 2001, ada empat tahapan dalam pengolahan data yang harus dilalui yaitu : 1 Menyunting data data editing Melakukan pengecekan isian kuisioner terhadap jawaban yang di kuisioner yaitu : a. Lengkap : Semua pertanyaan sudah terisi jawabannya b. Jelas : Jawaban dari pertanyaan tulisan dapat dibaca, konsistensi atas jawaban dan kesalahan jawaban. 2 Mengkode data data coding Dilakukan dengan memberi kode pada tiap jawaban responden. Pemberian kode dimaksudkan untuk memudahkan dalam memasukkan data. 52 Variabel Keluhan Gangguan Kulit 1 Mengalami Keluhan Gangguan Kulit 0 Tidak mengalami keluhan gangguan kulit Variabel Kebersihan Kulit 1 Baik 25 poin 0 Tidak Baik 24 poin Variabel Riwayat Alergi 1 Mempunyai Riwayat Alergi 0 Tidak mempunyai riwayat alergi Variabel Kebersihan Tangan, Kaki, dan Kuku 1 Baik 18 poin 0 Tidak Baik 17 poin 3 Memasukkan data data entry Setelah dilakukan penyuntingan data, kemudian memasukkan data dari hasil kuisioner yang sudah diberikan kode pada masing-masing variabel. Setelah itu dilakukan analisis data dengan memasukkan data-data tersebut dengan software statistik untuk dilakukan analisis univariat untuk mengetahui gambaran secara umum dan analisis bivariat untuk mengetahui variabel yang berhubungan 4 Membersihkan data data cleaning Tahap terakhir yaitu pengecekan kembali data yang telah dimasukkan untuk memastikan data tersebut tidak ada yang salah, sehingga dengan demikian data tersebut telah siap untuk dianalisis. 53

d. Analisa Data

1 Analisis Univariat Analisis yang dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi dan persentase dari setiap variabel dependen dan independen. Variabel tersebut adalah keluhan gangguan kulit, personal higiene kebersihan kulit, kebersihan kuku, kaki, dan tangan, karakteristik individu umur, jam kerja, masa kerja, dan riwayat alergi. 2 Analisis Bivariat Analisa yang digunakan untuk mencari hubungan variabel bebas independen dan variabel terikat dependen dengan uji statistik yang sesuai dengan skala data yang ada. Uji statistik yang digunakan adalah Chi square untuk menghubungkan variabel katagorik dengan katagorik dan uji T-Independent untuk menghubungkan variabel numerik dengan katagorik apabila variabel numerik berdistribusi normal. Jika P value 0,05 maka perhitungan secara statistik menunjukkan bahwaadanya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. 54

BAB V HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian

1. Gambaran Umum Kelurahan Sumur Batu

a. Data Geografis

Kelurahan Sumur Batu merupakan salah satu dari delapan. kelurahan yang ada di Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat. Kelurahan ini terdiri dari 7 Rukun Warga dan 41 Rukun Tetangga dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:  Sebelah Utara : Kelurahan Padurenan Kecamatan Mustikajaya  Sebelah Timur : Desa Burangkeng Kabupaten Bekasi  Sebelah Selatan : Desa Taman Rahayu Kabupaten Bekasi  Sebelah Barat : Kelurahan Cikiwul Kecamatan Bantar Gebang Letak kota pemerintahan Kelurahan Sumur Batu berada di sebelah tenggara dari kota pemerintahan Kecamatan Bantargebang, dengan luas ± 568,995 ha. Dari luas ± 56.955 ha areal yang ada, sekitar 318 ha dipergunakan untuk pemukiman penduduk dan pertanian, sedangkan sisanya dipergunakan untuk sarana gedung perkantoran dan prasarana 55 pendidikan serta tempat penampungan akhir TPA pemerintah DKI Jakarta ± 20 ha dan pemerintah kota Bekasi ± 22,5 ha.

b. Data Demografi

Kelurahan Sumur Batu terdiri dari 3.966 kepala keluarga dengan jumlah penduduk sebanyak 13.721 jiwa. Jumlah penduduk dengan kelamin jenis laki-laki sebanyak 6.993 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 6.728 jiwa. Data mengenai penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dan jenis mata pencaharian dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5.1 Distribusi Tingkat Pendidikan Penduduk di Kelurahan Sumur Batu Tahun 2013 No. Tingkat Pendidikan Jumlah orang 1. Tidak tamat SD 686 16,68 2. Sedang sekolah di SD 1.023 24,8 3. Tamat SDsederajat 987 24 4. Tamat SLTPsederajat 726 17,6 5. Tamat SMAsederajat 598 14,5 6. Akademi D1-D2 45 1,09 7. Universitas 47 1,14 Sumber: Data Demografi Kelurahan Sumur Batu Adapun data mengenai mata pencaharian penduduk di Kelurahan Sumur Batu dapat dilihat pada tabel berikut ini. 56 Tabel 5.2 Distribusi Jenis Mata Pencaharian Penduduk di Kelurahan Sumur Batu Tahun 2013 No. Jenis Mata Pencaharian Jumlah Orang 1. Pegawai Negeri Sipil 387 6,74 2. Pegawai swasta karyawan 674 15,83 3. Petani 1.156 27,1 4. Pertukangan 218 5,12 5. Pemulung 419 9,84 6. Buruh tidak tetap 597 10,4 7. TNI POLR 29 0,68 8. Pensiunan ABRI Sipil 71 1,66 9. Pedagang 418 9,82 10. Jasa angkutan 287 6,74 Sumber: Data Demografi Kelurahan Sumurbatu

2. Gambaran Umum Puskesmas Bantargebang I

Dokumen yang terkait

Hubungan Perilaku Pengguna Air Sumur dengan Keluhan Kesehatan dan Pemeriksaan Kualitas Air Sumur Pada Pondok Pesantren di Kota Dumai Tahun 2011

23 85 126

Studi Tentang Kepedulian Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi

8 61 115

Analisis Kualitas Air Tanah Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang, Bekasi 2013

2 18 91

Pemenuhan Hak Anak Pemulung Melalui Program Pendidikan Dan Kesehatan Di Yayasan Tunas Mulia Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang Bekasi

4 47 114

Pola asuh makan, Perkembangan Bahasa dan Kognitif pada Anak Balita Stunted dan Normal di Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang Bekasi

1 8 150

Hubungan antara Karakteristik Keluarga dengan Umur Penyapihan Praktek Pemberian Makanan Pendamping ASI dan Status Gizi Balita di Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang Bekasi

0 4 150

Kebiasaan Makan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, dan Status Anemia pada Remaja Putri Keluarga Pemulung di Kelurahan Sumur Batu Bantar Gebang Bekasi

0 2 87

Pengembangan Masyarakat di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah (Kasus Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi)

0 4 125

POLA ASUH MAKAN, PERKEMBANGAN BAHASA, DAN KOGNITIF ANAK BALITA STUNTED DAN NORMAL DI KELURAHAN SUMUR BATU, BANTAR GEBANG BEKASI

0 0 8

REHABILITASI TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH DENGAN SISTEM CONTROLLED LANDFILL DI TPA SUMUR BATU, KELURAHAN SUMUR BATU, KECAMATAN BANTAR GEBANG, KOTA BEKASI, JAWA BARAT - Eprints UPN "Veteran" Yogyakarta

1 1 8