Klorofil HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 6. Kadar Klorofil Selama Penelitian
Rata-rata kadar klorofil pada setiap perlakuan menunjukkan grafik yang berdinamika, cenderung meningkat pada tiga minggu penelitian dan mengalami
penurunan pada akhir penelitian Gambar 6. Kadar klorofil yang meningkat disebabkan melimpahnya zat organik yang menjadi sumber nutrien penting bagi
perkembangan dan pertumbuhan fitoplankton. Kadar klorofil pada perlakuan B cenderung lebih rendah dibandingkan perlakuan A pada setiap minggunya.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan B kadar klorofil menurun. Hal tersebut dikarenakan pada kolam perlakuan B yang terdapat
ikan nila sebagai pemakan fitoplankton. Hal ini sesuai dengan pendapat Turker et al. 2003 bahwa ikan nila merupakan spesies akuakultur dengan trofik level
feeding-nya rendah sehingga dapat digunakan sebagai filter feeder yang mampu menstabilkan kelimpahan fitoplankton dengan memakan fitoplankton yang
berdiameter 5 µm.
0,080 7,163
3,991 7,279
8,108
4,802 4,544
0,125 4,125
5,684 8,232
4,294 3,920
3,600 0,000
1,000 2,000
3,000 4,000
5,000 6,000
7,000 8,000
9,000
1 2
3 4
5 6
m g
m 3
Minggu ke-
perlakuan A perlakuan B
Fitoplankton adalah organisme akuatik yang merupakan pakan alami bagi organisme yang memiliki trophic level yang lebih tinggi. Selama penelitian kadar
klorofil pada perlakuan A dan perlakuan B diamati karena di dalam kolam terjadi proses fotoautotrofik alami yang akan membentuk padatan tersuspensi. Hal
tersebut sesuai dengan pendapat Schwartz dan Boyd 1994 yang menyatakan bahwa padatan tersuspensi di kolam berasosiasi dengan biomassa plankton dan
detritus turunan plankton yang dimaksudkan untuk membuktikan adanya pemangsaan fitoplankton oleh ikan nila yang selama penelitian ikan nila dibiarkan
tumbuh tanpa pemberian pakan. Tabel 3. Hasil Analisis Korelasi antara Fosfat dan Klorofi pada Perlakuan A dan
B menggunakan SPSS versi 16
Perlakuan A Fosfat
Klorofil
Fosfat Pearson
Correlation Sig. 2-tailed
N 1
7 0.743
0.046 7
Klorofil Pearson
Correlation Sig. 2-tailed
N 0.743
0.046 7
1 7
Perlakuan B Fosfat
Klorofil
Fosfat Pearson
Correlation Sig. 2-tailed
N 1
7 0.858
0.014 7
Klorofil Pearson
Correlation Sig. 2-tailed
N 0.858
0.014 7
1 7
: Signifikan Hasil analisis korelasi antara kadar fosfat dengan kadar klorofil pada setiap
perlakuan menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara kadar fosfat dengan kadar klorofil pada perlakuan A, yang dapat dilihat dari nilai korelasi r
sebesar 0,743 dan signifikan secara statistik P 0,05. Hubungan antara kadar fosfat dengan kadar klorofil pada perlakuan B terdapat hubungan yang erat
dengan nilai r sebesar 0,858 dan signifikan secara statistik P 0,05 Tabel 3. Hal ini sesuai dengan pendapat Davis dan Cornwell 1991 mengemukakan bahwa
adanya korelasi positif antara kadar fosfat dengan kadar klorofil.