11
memerlukan penggelapan ruangan. e
Dapat menyajikan pesan yang banyak dalam waktu yang singkat.
f Dapat digunakan berulang-ulang.
Kelemahan OHTOHP a
Memerlukan perencanaan yang matang. b
Urutan OHT mudah kacau karena merupakan urutan yang lepas
b. Berdasarkan daya atau kemampuan liputannya, jenis media
pembelajaran terdiri dari: 1
Daya atau kemampuan liputan yang luas, yaitu dapat menjangkau tempat yang luas dengan jumlah orang atau siswa
yang banyak, contoh: televisi, radio, 2
Daya kemampuan yang terbatas, contoh: OHP, slide c.
Berdasarkan pengguna atau pemakain yang dimanfaatkan media pembelajaran terdiri atas:
1 Media pembelajaran secara massal atau banyak orang, contoh:
TV, radio. 2
Media pembelajaran secara individual atau perorangan, contoh: buku atau modul.
d. Berdasarkan kerumitan kekomplekan dan biayanya, jenis media
pembelajaran terdiri atas: 1
Big media, media yang rumit dan mahal serta penggunaannya susah, contoh: film, video, komputer.
2 Little media, yaitu media pembelajaran sederhana, tidak mahal
dan murah serta mudah. Contoh: papan tulis, gambar. e.
Berdasarkan pembuatan dan pemanfaatannya, jenis media pembelajaran terdiri atas:
1 media by design
2 media by utilization
12
f. Berdasarkan dimensinya, media pembelajaran terdiri atas:
1 Media 2 dimensi, yaitu media yang mempunyai ukuran panjang
dan lebar. Contoh: poster, bagan, gambar. 2
Media tiga dimensi, yaitu media yang mempunyai minimal panjang, lebar dan isi. Contoh: model, realia.
g. Berdasarkan proyeksinya, media pembelajaran terdiri atas:
1 Media proyeksi, jenis media pembelajaran yang diproyeksikan
dipancarkan menggunakan alat proyektor. Contoh: film, slide, OHP, in focus.
2 Media tidak diproyeksikan, media yang tidak bisa
diproyeksikan atau dipancarkan. Contoh: buku pembelajaran, papan planel
11
h. Klasifikasi jenis media menurut Rudi Brets.
Klasifikasi media pembelajaran menurut Rudi Brets yang dikutip oleh Sumiati Asra adalah:
1 Media pembelajaran audi-motion-visual, yaitu media yang
mempunyai suara, ada gerakan an dapat dilihat. Contoh: televisi, video tape, film bergerak.
2 Media audio-still-visual, yaitu media yang mempunyai suara,
dapat dilihat namun tidak ada gerakan, contoh: film strip suara. 3
Media audio-semi motion, mempunyai suara dan gerakan, namun tidak dapat menampilkan suatu gerakan secara utuh,
seperti: telewriting, teleboard. 4
Media motion-visual, yaitu media yang mempunyai gambar obyek bergerak seperti film bisu.
5 Media pembelajaran still-visual, yaitu obyek namun tidak ada
gerakan seperti: film strip, gambar, microform, halaman cetak. 6
Media pembelajaran semi-motion semi gerak, yaitu menggunakan garis dan tulisan, seperti teleautograf.
7 Media pembelajaran audio, hanya menggunakan suara, seperti
11
Rusiyana, loc.it. 17
13
radio, telepon, audio tape. 8
Media pembelajaran cetakan, hanya menimbulkan simbol- simbol tertentu yaitu huruf simbol bunyi.
12
4. Memilih Media Pembelajaran
Langkah-langkah dalam memilih media menurut Gagne dan Briggs 1979:175, adapun dikutip oleh Sumiati Asra adalah:
a. Merumuskan tujuan pembelajaran.
b. Mengklasifikasikan tujuan berdasarkan domain atau tipe belajar.
c. Memilih peristiwa-peristiwa yang akan berlangsung.
d. Menentukan tipe perangsang untuk tiap peristiwa.
e. Mendaftar media pembelajaran yang dapat digunakan disetiap
peristiwa dalam pembelajaran. f.
Mempertimbangkan berdasarkan nilai kegunaan media pembelajaran yang dipakai.
g. Menentukan media pembelajaran yang terpilih akan digunakan.
h. Menulis rasional penalaran memilih media pembelajaran
tersebut. i.
Menuliskan tata cara pemakaiannya pada setiap event peristiwa.
j. Menuliskan skrip naskah pembicaraan dalam penggunaan
media pembelajaran.
13
Faktor yang harus diperhatikan dalam memilih media pembelajaran adalah:
a. Jenis kemampuan yang akan dicapai sesuai dengan tujuan.
b. Kegunaan dari berbagai jenis media itu sendiri.
c. Kemampuan guru dalam menggunakan suatu jenis media.
d. Fleksibilitas lentur, tahan lama dan kenyamanan media
pembelajaran.
12
Sumiati, Asra. Metode Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima, 2008. h. 166
13
Ibid h. 166
14
e. Keefektifan suatu media pembelajaran dibanding dengan media lain
untuk digunakan dalam pembelajaran suatu materi pembelajaran tertentu.
14
Langkah-langkah perancangan media pembelajaran sebagai berikut: a.
Identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa. b.
Perumusan tujuan. c.
Perumusan materi pelajaran. d.
Perumusan alat pengukur keberhasilan penggunaan media pembelajaran.
15
Sebelum menggunakan
media pembelajaran
dalam proses
pembelajaran, guru sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut ini: 1
Guru mencoba media pembelajaran, sehingga diketahui apakah masih berfungsi atau tidak.
2 Memperhatikan silabus dan RPP.
3 Menyiapkan dan menentukan media pembelajaran yang akan dipakai
sesuai dengan kebutuhan. 4
Memberikan bimbingan dan pengawasan selama penggunaan media pembelajaran oleh siswa agar berfungsi sesuai tujuan yang diharapkan.
5 Setelah pembelajaran berakhir, siswa dilatih untuk bertanggung jawab
dengan memeriksa kelengkapan media pembelajaran tersebut agar seperti sediakala dan menyimpannya ditempat yang telah ditentukan.
16
Prinsip-prinsip pembuatan media pembelajaran. Dalam membuat media pembelajaran harus memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
1 Mudah mendapatkan bahan bakunya.
2 Murah bahan bakunya.
3 Multiguna atau banyak manfaatnya.
4 Menimbulkan kreatifitas siswa.
5 Menarik perhatian siswa.
6 Menggunakan bahan yang tidak membahayakan.
14
Ibid h. 167
15
Ibid h. 168
16
Ibid h. 169
15
7 Menggunakan media pembelajaran tersebut bisa secara individual,
kelompok atau klasikal. 8
Menyesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, baik fisik, mental atau pikirannya.
17
Syarat-syarat pembuatan media pembelajaran.Media pembelajaran dibuat harus memenuhi beberapa syarat yaitu:
1 Faktor edukatif
2 Faktor teknik pembuatan
3 Faktor keindahan estetika
18
5. Pengertian Fungsi dan Jenis Media Puzzle
Kata puzzle berasal dari bahasa Inggris, teka-teki atau bongkar pasang, puzzle adalah media yang dimainkan dengan cara bongkar
pasang.
19
Fungsi puzzle Puzzle berfungsi untuk:
a. Melatih konsentrasi, ketelitian dan kesabaran
b. Melatih koordinasi mata dan tangan
c. Melatih logika
d. Memperkuat daya ingat
e. Mengenalkan anak pada konsep hubungan
f. Dengan memilih gambarbentuk, dapat melatih berfikir matematis
menggunakan otak kiri Macam-macam puzzle
Macam-macam puzzle yaitu: a.
Puzzle konstruksi b.
Puzzle batang stick c.
Puzzle lantai d.
Puzzle angka
17
Ibid h. 168
18
Sumiati, loc.cit.
19
Sumiyati, Asra. 2008. Metode Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima
16
e. Puzzle transportasi
f. Puzzle logika
g. Puzzle geometri
h. Puzzle penjumlahan dan pengurangan
20
Menurut Patmonodewa Misbach, Muzamil, 2010 kata puzzle berasal dari bahasa Inggris yang berarti teka-teki atau bongkar pasang,
media puzzle merupakan media sederhana yang dimainkan secara bongkar pasang.
21
Berdasarkan pengertian di atas tentang puzzle, dapat disimpulkan bahwa media puzzle merupakan alat permainan edukatif yang merangsang
kemampuan matematika anak, yang dimainkan cara membongkar pasang kepingan puzzle berdasarkan pasangannya.
Cara membuat puzzle Cara membuat puzzle yaitu:
a. Membuat polamenggambar pola
b. Menggunting pola
c. Membuat alas puzzle
d. Masukan dalam amplop
6. Pengertian Pemahaman
Pemahaman berasal dari kata faham. Menurut kamus lengkap Bahasa Indonesia masa kini, faham ada
lah “mengerti, tahumengetahui”.
22
Pada hakikatnya pemahaman merupakan salah satu bentuk hasil belajar. Pemahaman terbentuk dari adanya proses belajar. Menurut Fajri
dan Senja 2008 “Pemahaman berarti proses pembuatan cara memahami.”
23
Sedangkan Depdikbud 1994 menjelaskan bahwa kata paham dapat berarti: 1 pengertian: pengetahuan yang banyak, 2
pendapat, pikiran, 3 aliran; pandangan, 4 mengertian benar akan; tahu benar akan; 5 pandai dan mengerti benar.”
24
20
Ibid h. 169
21
Susi Lana Rudi, Cepi Riana 2008. Media Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima.
22
Djaka P. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Masa Kini. Surakarta: Pustaka Mandiri h. 88
23
http:ian43.wordpres.com20101217.pengertian pemahaman
24
Usman, Moh. Uzen. Menjadi Guru Profesional Bandung: PT. Remaja Rosdakarya h. 16