Kandungan Senyawa Fenolik TINJAUAN PUSTAKA
17
Spektrofotometer digunakan untuk mengukur besarnya energi yang diabsorbsi atau diteruskan. Jika radiasi monokromatik melewati larutan
mengandung zat yang dapat menyerap, maka radiasi ini akan dipantulkan, diabsorbsi oleh zat tersebut dan sisanya akan ditransmisikan.
Lambert dan Beer telah menurunkan secara empiris hubungan antara intensitas cahaya yang ditransmisikan dengan tebalnya larutan dan hubungan
antara intensitas tersebut dengan konsentrasi zat. Hukum Lambert-Beer: dimana: Po = Intensitas cahaya masuk
P = Intensitas cahaya keluar c = Konsentrasi zat yang menyerap sinar
k = Tetapan Hukum Lambert menyatakan bahwa bila suatu cahaya monokromatik
dialirkan pada suatu media yang transparan, maka bertambah turunnya cahaya berbanding lurus dengan panjang media penyerapan cahaya. Hal itu juga dapat
ditulis dengan persamaan berikut: dimana: Po = Intensitas cahaya masuk
P = Intensitas cahaya keluar b = Konsentrasi zat yang menyerap sinar
k = Tetapan Jadi, apabila hukum Beer-Lambert digabung dapat dinyatakan bahwa bila
suatu media penyerap yang transparan, maka bertambah turunnya cahaya
18
berbanding lurus dengan media penyerap dan konsentrasi media penyerap. Hal ini dapat dinyatakan dengan persamaan:
dimana: Po = Intensitas cahaya masuk P = Intensitas cahaya keluar
c = Konsentrasi zat yang menyerap sinar A = Absorbansi Sinar yang diserap
a = Absortivitas spesifik jika c dalam grL b = Ketebalan media yang dilalui sinar
E = Extingsi Absortivitas molar jika c dalam molL. Ada empat bagian penting dalam spektofotometer UV-Vis yaitu:
1. Lampu
Berkas cahaya putih yang keluar dari lampu ini adalah kombinasi dari semua panjang gelombang spektrum tampak visible.
2. Monokromator Bagian yang mengisolasi suatu pita dengan panjang gelombang yang sempit dari
dalam semua energi cahaya yang memasukinya. 3. Phototube
Tempat ditaruhnya sampel yang akan diradiasi. 4. Detektor
Suatu piranti yang mengubah energi radiasi menjadi energi listrik yang berhubungan dengan daya radiasi yang di adsorpsi oleh permukaan yang peka.
19
5. Sistem Komputer Suatu program untuk menerjemahkan sistem dari penurunan intensitas cahaya
akibat absopsi oleh sampel berbanding dengan konsentrasinya serta menyimpan data kurva kalibrasi atau hasil uji sebelumnya Munifah, 2005.
Gambar 5. Sistem Komponen Spektrometer UV-Vis Munifah, 2005
Spektrometer UV-Vis memiliki kemampuan untuk mengukur konsentrasi suatu sampel baik yang tidak berwarna maupun yang berwarna. Larutan tanpa
warna akan diabsorpsi pada panjang gelombang lebih rendah dari 400 nm oleh sinar UV, sedangkan larutan yang berwarna akan diabsorpsi pada kisaran panjang
gelombang antara 400 nm hingga 780 nm. Panjang gelombang absorpsi biasanya dilaporkan sebagai max, yaitu panjang gelombang pada titik tertinggi kurva.
2.4. Salak Pondoh 2.4.1. Karakteristik
Salak Salacca edulis merupakan tanaman buah yang disukai dan mempunyai prospek yang baik untuk diusahakan. Tanaman salak termasuk famili
Palmae yang tumbuh berumpun dengan tinggi 4,5-7 meter Kusumo, et al, 1999.
20
Salak merupakan salah satu buah tropis yang banyak diminati oleh orang. Buah
salak memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi Tim Karya Mandiri, 2010.
Buah salak terdiri atas kulit buah, daging buah dan biji. Sisik kulit buah menjadi satu dengan kulit buahnya. Kulit buah sangat tipis, tebalnya sekitar 0,3
mm. Sedangkan kulit luar buah salak berfungsi sebagai pelindung alami terhadap daging buah yang dibungkusya terhadap pengaruh keadaan lingkungan. Daging
buah tidak berserat berwarna putih kekuningan, kuning kecoklatan, atau merah tergantung varietasnya. Rasa buah manis, manis agak asam, manis agak sepet atau
manis bercampur asam dan sepet. Dalam 1 buah salak mengandung 1-3 biji. Bijinya berwarna coklat berbentuk persegi dan berkeping satu Nazarudin dan
Kristiawati, 1992. Umur buah salak yang baik untuk dipasarkan adalah antara 6-7 bulan sejak
keluarnya bunga, tetapi jika musim hujan tiba pada saat buah salak sudah membesar 4-5 bulan, maka petani memanen buahnya lebih awal dari biasanya.
Hal ini disebabkan karena buah salak tersebut cepat membesar sehingga terjadi ketidak seimbangan dalam membesarkan kulit dan isi mengakibatkan kulit buah
pecah sebelum mencapai umur 6-7 bulan Sumarto, 1976. Menurut Nazaruddin dan Kristiawati, 1992 buah salak yang sudah masak
umumnya mempunyai ciri-ciri seperti di bawah ini : a. Kulit buah bersih mengkilap dan susunan sisiknya tampak lebih renggang.
b. Bila buah dipetik, mudah sekali terlepas dari tandan buah. c. Biji salak berwarna coklat gelap kehitaman.
d. Bila dipijit dibagian ujungnya, telah terasa lembut dan empuk.
21
e. Bila dicium menyebar aroma salak dan bila dimasukan kedalam air akan terapung.
Diantara bermacam-macam salak yang ada, salak pondoh merupakan salak yang paling disukai oleh konsumen. Salak pondoh merupakan salah satu varietas
salak yang banyak dibudidayakan di daerah Sleman, Yogyakarta. Tanaman salak pondoh mempunyai batang pendek, berumah dua, berduri banyak, tumbuh tegak
dengan ketinggian 3-7 meter dari atas permukaan tanah, batang beruas banyak, perakaran dangkal dan kuat, daun majemuk menyirip dengan ujung anak daun
lebih lebar Santosa, 1990. Buah salak pondoh pada umumnya lebih kecil daripada buah salak jenis lain. Namun dewasa ini dikenal jenis salak pondoh
ekspor yang ukurannya normal seperti buah salak biasa. Warna kulit salak pondoh bervariasi mulai dari coklat kehitaman, coklat kemerahan, kuning kemerahan,
coklat kekuningan dan merah gelap kehitaman dengan rasa buahnya yang manis Santoso, 1990.
Salak pondoh memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh salak varietas lain yaitu telah manis ketika buah masih muda. Namun kelemahan dari
buah ini adalah umur simpannya setelah panen sangat singkat. Menurut Tranggono 1992, buah salak pondoh yang telah dipetik dan disimpan pada suhu
kamar, pada hari ke 10 sudah menunjukkan tanda-tanda kebusukan dan tidak layak dikonsumsi.
Adapun komposisi kimia dari daging buah salak pondoh dalam setiap 100 g dapat dilihat pada Tabel 3.