Karakteristik Lengkuas Lengkuas Alpinia galanga

7 Komponen flavonol yang banyak tersebar pada tanaman misalnya yang terdapat pada lengkuas adalah galangin, kaemferol, kuersetin, dan mirisetin. Salah satu golongan flavonoid adalah kalkon. Kalkon adalah komponen yang berwarna kuning terang. Komponen lainnya yang ditemukan pada Alpinia adalah flavonon. Komponen flavonon dan dihidroflavonol dikenal sebagai senyawa yang bersifat fungistatik dan fungisida dan yang terdapat pada tumbuhan Alpinia dan Kaempferia dari golongan Zingiberaceae adalah alpinetin Hemzela, 2006. Pada minyak atsiri lengkuas, seperti telah diteliti oleh Scheffer et al. 1981 dan De Pooter et al. 1985 terdapat senyawa 1,8-sineol, a-pinen, limonen, terpineol, tujon, mirsen. Masing-masing komponen tersebut mempunyai aktivitas bioaktif seperti terlihat pada Tabel 1. Tabel 1. Aktivitas beberapa komponen bioaktif pada rempah-rempah Duke, 1994. Jenis Komponen Beberapa aktivitas bioaktif 1,8-sineol Antiseptik, bakterisida, herbisida, insektifuga a-pinen Pencegah kanker. Insektifuga Limonen Antikanker, herbisida, insektisida Terpineol Antialergik, antiseptik, bakterisida, insektifuga Tujon Herbisida Kaemferol Antifertilitas, antioksidan, pencegah kanker, mutagenik Kuersetin Antioksidan, bakterisida, mutagenik, antifeedant Mirisetin Antifeedant, pencegah kanker Mirsen Bakterisida, insektifuga Senyawa antijamur dari lengkuas yang sangat efektif untuk menghambat pertumbuhan jamur Trichophyton mentagrophytes dan Candida albicans adalah 8 E- 8β, 17 epoksilabd-12-en-15, 16-dial, E-8-17-12-labadiene-15, 16-dial, dan galanolakton. Senyawa-senyawa tersebut termasuk dalam golongan diterpen Parwata, 2008.

2.1.2.2. 1’-Asetosikhavikol Asetat ACA.

Lengkuas merah merupakan tanaman obat yang telah dibuktikan berbagai penelitian memiliki daya antijamur dibandingkan jenis lengkuas putih. Kandungan minyak atsiri dan komponen antijamur pada lengkuas merah, memiliki konsentrasi yang lebih tinggi dibandingkan pada lengkuas putih Budiarti, 2007. Komponen kimia utama yang memberikan aroma pada lengkuas adalah senyawa asetoksihavikol asetat ACA galangal asetat yang bersifat sebagai anti alergi, antioksidan, dan antijamur Hernani, 2010. De Pooter et al. 1985 menyatakan bahwa rimpang lengkuas mengandung senyawa 1’-asetosikhavikol asetat sekitar 0,5-1 dari minyak atsiri rimpang lengkuas segar dengan metode destilasi uap, sedangkan Kondo et al. 1993 menemukan senyawa ACA sebesar lebih kurang 0,11 per 100 gram bahan lengkuas segar yang diperoleh dengan metode kromatografi kinerja tinggi HPLC preparatif. ACA termasuk kelompok monoterpen, tergolong ke dalam fenil propanoid yang diduga berasal dari jalur sikhimat. ACA larut dalam pelarut yang semipolar seperti etil asetat, diklorometana atau kloroform. ACA memiliki nama lain yaitu Benzenemethanol, 4-acetyloxy-alpha-ethenyl-acetate, S-Acetoxychavicol acetate CAS. Berat molekul ACA C 13 H 15 O 4 adalah 234 Rusmarilin, 2003.