41
ekstrak  etil  asetat  lengkuas  adalah  227  ±  1.03  ppm  GAE  dan  ekstrak  air  dingin lengkuas  220  ±  0.87  ppm  GAE.  Hal  ini  membuktikan  bahwa  penelitian  telah
dilakukan memiliki total fenolik jauh lebih tinggi daripada dengan hasil penelitian Srividya et al., 2010.
Berdasarkan  Tabel  4  diatas  menunjukkan  bahwa  kadar  total  fenolik tertinggi  adalah  ekstrak  air  panas  lengkuas  dibandingkan  dengan  ekstrak  air
dingin lengkuas. Perbedaan pelarut ternyata menghasilkan perbedaan total fenolik dan  lama  ekstraksi  juga  mempengaruhi  ekstrak  yang  dihasilkan  Revilla  et  al.,
1998. Hal ini juga terlihat pada ekstrak etil asetat lengkuas yang memiliki kadar total fenolik lebih tinggi dibandingkan ekstrak n-heksana lengkuas.
4.2. Karakter Morfologi Isolat Kapang
Identifikasi  konvensional  kapang  dilakukan  dengan  pengamatan  karakter morfologi.  Berdasarkan  hasil  pengamatan  karakter  morfologi,  terlihat  bahwa
sembilan  isolat  tersebut  adalah  tujuh  isolat  berbentuk  kapang  dan  dua  isolat berbentuk  khamir.  Sembilan  isolat  ini  memiliki  karakteristik  yang  berbeda-beda
dan  diidentifikasi  sebagai  kapang  Aspergilus  sp.  Isolat  S13E,  S13F,  S13G  dan S11D,  Penicillium  sp.  Isolat  S11B,  Thielaviopsis  sp.  Isolat  S8A1,
Saccharomyces  sp.  Isolat  S10B,  Rhodotorula  sp.  Isolat  S11A1  dan Streptomyces  sp.  Isolat  S11A3.  Hasil  identifikasi  berdasarkan  karakter
morfologi kapangkhamir sebagai berikut.
42
4.2.1. Isolat S13E, S13F, S13G, dan S11D.
Pengamatan karakter morfologi dilakukan pada isolat kapang S13E, S13F, S13G dan S11D berumur 7 hari, pada medium PDA yang ditaruh di suhu ruang.
Berdasarkan  hasil  pengamatan  karakter  morfologi  secara  mikroskopik  dengan pembesaran 40X, isolat kapang S13E, S13F, S13G dan S11D ditemukan struktur
kepala  konidia,  konidiofor,  vesikel,  dan  hifa.  Berdasarkan  hasil  pengamatan karakter  morfologi  secara  makroskopik,  koloni  kapang  S13E  berwarna  hijau
lumut dan S13F terlihat berwarna hijau lumut agak gelap. Berbeda dengankoloni kapang  S13G  dan  S11D,  yang  mana  koloni  kapang  S13G  berwarna  putih  agak
krem,  sedangkan  koloni  kapang  S11D  berwarna  hitam.  Hasil  yang  diperoleh menunjukkan  isolat  kapang  S13E,  S13F,  S13G,  dan  S11D  diduga  termasuk  ke
dalam genus Aspergillus sesuai dengan deskripsi kapang Aspergillus oleh Barnett dan  Barrry  1972.  Menurut  Koneman  dan  Roberts  1985,  Aspergillus  sp.
memiliki variasi warna koloni dari kuning, hijau, kebiruan, putih hingga hitam. Hasil  pengamatan  karakter  morfologi  pada  isolat  S13E  dan  S13F  secara
mikroskopis dengan pembesaran 40X dan makroskopis diduga termasuk ke dalam genus Aspergillus sp. sesuai dengan deskripsi kapang Aspergillus sp. Barnett and
Barry,  1972.  Hal  ini  disebabkan  karena  adanya  bentuk  struktur  kepala  konidia semibulat  dan  konidia  yang  berbentuk  bulat.  Selain  itu,  terbentuk  adanya  hifa
berseptat  dan  konidiofor  tidak  berseptat.  Berdasarkan  gambar  diatas,  terlihat bahwa warna koloni S13E pada tampak depan berwarna hijau lumut dan tampak
belakang  berwarna  kuning  muda.  Begitu  juga  pada  warna  koloni  S13F  terlihat