Karakter Morfologi Isolat Kapang
43
pada tampak depan berwarna hijau lumut agak gelap dan tampak belakang sama seperti S13E yaitu berwarna kuning muda.
Keterangan : a.
Kepala konidia; b. Konidiofor; c. Vesikel; d. Hifa; e. Konidia; f. Sekat; g. Tampak depan; h. Tampak belakang.
a b
c
d e
f
Gambar 9. Hasil pengamatan karakter morfologi secara mikroskopik dari Aspergillus sp. S13E umur 7 hari pada medium PDA
di suhu ruang. g
h
44
Keterangan: a.
Kepala konidia; b. Konidiofor; c. Vesikel; d. Hifa; e. Konidia; f. Sekat; g. Tampak depan; h. Tampak belakang.
Gambar 10. Hasil pengamatan karakter morfologi secara mikroskopik dari Aspergillus sp. S13F umur 7 hari pada medium PDA di suhu
ruang.
Hasil pengamatan karakter morfologi pada isolat S13E dan S13F secara mikroskopis dengan pembesaran 40X dan makroskopis diduga termasuk ke dalam
genus Aspergillus sp. sesuai dengan deskripsi kapang Aspergillus sp. Barnett and Barry, 1972. Hal ini disebabkan karena adanya bentuk struktur kepala konidia
semibulat dan konidia yang berbentuk bulat. Selain itu, terbentuk adanya hifa berseptat dan konidiofor tidak berseptat. Berdasarkan gambar diatas, terlihat
bahwa warna koloni S13E pada tampak depan berwarna hijau lumut dan tampak belakang berwarna kuning muda. Begitu juga pada warna koloni S13F terlihat
pada tampak depan berwarna hijau lumut agak gelap dan tampak belakang sama seperti S13E yaitu berwarna kuning muda.
a b
c d
e
f g
h
45
Keterangan: a.
Kepala konidia; b. Konidiofor; c. Vesikel; d. Hifa; e. Konidia; f. Sekat; g. Tampak depan; h. Tampak belakang.
Gambar 11. Hasil pengamatan karakter morfologi secara mikroskopik dari Aspergillus sp. S13G umur 7 hari pada medium PDA di suhu ruang.
Hasil pengamatan karakter morfologi pada isolat S13G secara mikroskopis dan makroskopis diduga juga termasuk ke dalam genus Aspergillus sp. sesuai
dengan deskripsi kapang Aspergillus sp. Barnet and Barry, 1972. Hal ini disebabkan karena adanya bentuk struktur kepala konidia semibulat dan konidia
yang berbentuk bulat. Selain itu, terbentuk adanya hifa berseptat dan konidiofor tidak berseptat. Berdasarkan gambar diatas, terlihat bahwa warna koloni S13G
a b
c
d e
f g
h
46
pada tampak depan berwarna putih agak kekuningan dan tampak belakang berwarna coklat muda.
Hasil pengamatan karakter morfologi pada isolat S11D secara mikroskopis dan makroskopis diduga juga termasuk ke dalam genus Aspergillus sp. sesuai
dengan deskripsi kapang Aspergillus sp. Barnet and Barry, 1972. Hal ini disebabkan karena adanya bentuk struktur kepala konidia semibulat dan konidia
yang berbentuk bulat. Selain itu, terbentuk adanya hifa berseptat dan konidiofor tidak berseptat. Berdasarkan gambar diatas, terlihat bahwa warna koloni S11D
pada tampak depan berbentuk bintik-bintik dengan warna hitam dan tampak belakang berwarna putih transparan.
Keterangan: a.
Kepala konidia; b. Konidiofor; c. Vesikel; d. Hifa; e. Konidia; f. Sekat; g. Tampak depan; h. Tampak belakang.
Gambar 12. Hasil pengamatan karakter morfologi secara mikroskopik dari Aspergillus sp. S11D umur 7 hari pada medium PDA di suhu ruang.
a b
c d
e f
g h
47
4.2.2. Isolat S8A1.
Berdasarkan hasil isolasi kulit buah salak, diperoleh satu jenis kapang yang berbeda dari isolat-isolat lainnya. Salah satu jenis cendawan ini diduga
termasuk ke dalam genus Thielaviopsis sp. sesuai dengan deskripsi kapang Thielaviopsis oleh Barnet dan Barry 1972. Pengamatan karakter morfologi
dilakukan pada isolat kapang S8A1 berumur 7 hari, pada medium PDA yang ditaruh di suhu ruang. Berdasarkan hasil pengamatan karakter morfologi secara
mikroskopik dengan pembesaran 40X isolat kapang S8A1 ditemukan struktur fialid, fialospora, konidiofor, dan hifa. Sedangkan hasil pengamatan karakter
morfologi secara makroskopik, koloni kapang S8A1 berwarna hitam berserabut. Kapang ini diidentifikasi berdasarkan morfologi spora, yaitu memiliki ciri-ciri
letak konidiofor pada miselium cabang lateral yang pendek, spora berwarna subhialin gelap, spora berbentuk agak oval melonjong, tersusun dalam bentuk
massa kumpulan rantai yang panjang, dan memiliki klamidospora yang berdinding tebal. Simajuntak, et al. 2008. Selain itu, terbentuk adanya hifa
berseptat dan konidiofor tidak berseptat. Berdasarkan gambar dibawah, terlihat bahwa warna koloni S8A1 pada tampak depan berbentuk serabut dengan warna
hitam dan tampak belakang berwarna putih transparan. Hal ini terlihat pada gambar dibawah ini.
48
Keterangan: a. Konidiofor; b. Fialid; c. Fialospora; d. Klamidospora;
e. Hifa; f. Sekat; g. Tampak depan; h. Tampak belakang Gambar 13. Hasil pengamatan karakter morfologi secara mikroskopik dan
makroskopik dari Thielaviopsis sp. S8A1 umur 7 hari pada medium PDA di suhu ruang.
4.2.3. Isolat S11B.
Berdasarkan hasil isolasi kulit buah salak, diperoleh satu jenis kapang yang berbeda dari isolat-isolat lainnya. Salah satu jenis cendawan ini diduga
termasuk ke dalam genus Penicillium sp. sesuai dengan deskripsi kapang Penicillium oleh Barnet dan Barry 1972. Pengamatan karakter morfologi
dilakukan pada isolat kapang S11B berumur 7 hari, pada medium PDA yang ditaruh di suhu ruang. Berdasarkan hasil pengamatan karakter morfologi secara
a b
c d
e g
h
f
49
mikroskopik dengan pembesaran 40X, isolat kapang S11B ditemukan struktur konidia, fialid, konidiofor, dan hifa. Selain itu tidak ditemukannya bentuk seksual
sehingga dapat disimpulkan bahwa kapang tersebut dalam fase anamorf. Sedangkan hasil pengamatan karakter morfologi secara makroskopik, koloni
kapang S11B berwarna putih berserabut. Kapang ini diidentifikasi berdasarkan morfologi spora, yaitu memiliki ciri-ciri yaitu: 1 Hifa septat, miselium
bercabang, biasanya berwarna, 2 Konidiofora septat dan muncul diatas permukaan, berasal dari hifa dibawah permukaan, bercabang atau tidak
bercabang, 3 Kepala yang membawa spora berbentuk seperti sapu, dengan sterigmata atau fialida muncul dalam kelompok, 4 Konidia membentuk rantai
karena muncul satu per satu dari sterigmata, 5 Konidia waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjasi kebiruan atau kecoklatan. Waluyo,
2007. Menurut Samson, et al. 2004, karakter morfologi Penicillium yaitu memiliki konidia tersusun seperti rantai yang dihasilkan oleh conidiogenous cell
yang disebut fialid. Fialid dihasilkan oleh struktur yang disebut metula. Metula pada Penicillium dapat bercabang atau tidak bercabang. Struktur antara metula
dengan konidiofor disebut branch. Tipe- tipe percabangan atau branch pada Penicilliumterdiri dari: simple branchnon-branched or monoverticillate, one-
stage branched biverticillate-symmetrical, two-stage branched biverticillate- asymmetrical atau three to more staged branched. Fialid umumnya berbentuk
seperti botol dengan ujungnya agak menyempit. Konidia tersusun seperti rantai yang memanjang, berbentuk bulat atau agak lonjong Ellis, et al. 2007.
50
Berdasarkan gambar dibawah, terlihat bahwa warna koloni S11B pada tampak depan berbentuk serabut dengan warna putih dan tampak belakang
berwarna coklat muda. Selain itu, tipe percabangan dari Penicillium sp. S11B adalah two-stage branched, memiiki hifa dan konidiofor berseptat. Hal ini terlihat
pada gambar dibawah ini.
Keterangan: a.
Konidia; b. Metula; c. Fialid; d. Konidiofor septat; e. Hifa septat; f. Tampak depan; g. Tampak belakang.
Gambar 14. Hasil pengamatan karakter morfologi secara mikroskopik dan makroskopik dari Penicillium sp. S11B umur 7 hari pada medium
PDA di suhu ruang. a
b
c d
e f
g
51
4.2.4. Isolat S10B
Berdasarkan hasil isolasi kulit buah salak, bukan hanya kapang saja yang ditemukan tetapi juga diperoleh khamir. Salah satu jenis cendawan ini diduga
termasuk ke dalam genus Saccharomyces sp. sesuai dengan deskripsi kapang Saccharomyces oleh Sanger 2004.
Pengamatan karakter morfologi dilakukan pada isolat khamir S10B berumur 7 hari, pada medium PDA yang ditaruh di suhu ruang. Menurut Alwi
2009 genus Saccharomyces memiliki reproduksi aseksual dengan pembelahan fission. Berdasarkan hasil pengamatan karakter morfologi secara mikroskopik
dengan pembesaran 40X, isolat kapang S10B ditemukan bentuk blastospora berbentuk bulat lonjong, silindris, oval atau bulat telur yang dipengaruhi oleh
strainnya. Sedangkan hasil pengamatan karakter morfologi secara makroskopik, koloni khamir S10B dilihat dari tampak depan terlihat berwarna putih mengkilat,
sedangkan pada tampak belakang berwarna putih transparan. Dapat berkembang biak dengan membelah diri melalui “budding cell”. Reproduksinya dapat
dipengaruhi oleh keadaan lingkungan serta jumlah nutrisi yang tersedia bagi pertumbuhan sel. Hal ini terlihat pada gambar dibawah ini.
52
Keterangan: a.
Blastospora; b. Tampak depan; c. Tampak belakang. Gambar 15. Hasil pengamatan karakter morfologi secara mikroskopik
dan makroskopik dari Saccharomyces sp. S10B umur 7 hari pada medium PDA di suhu ruang.
4.2.5. Isolat S11A1.
Spesies-spesies khamir selain genus Saccharomyces, ditemukan juga spesies khamir lain yang diduga termasuk dalam Filum Basidiomycota yaitu
genus Rhodotorula. Menurut Alwi 2009, genus Rhodotorula memiliki warna koloni orange, merah atau kuning. Bentuk sel bulat, semi bulat atau elips, dan
memiliki reproduksi aseksual. Berdasarkan hasil pengamatan karakter morfologi secara mikroskopik dengan pembesaran 40X, isolat kapang S11A1 ditemukan
bentuk bulat dengan titik berwarna orange didalamnya. Sedangkan jika dari hasil a
b c
53
makroskopik, terlihat pada tampak depan bahwa koloni berwarna orange mengkilat dan dilihat dari tambak belakang berwarna kuning transparan. Hal ini
dapat terlihat dari gambar dibawah ini.
Keterangan: a.
Tampak depan; b. Tampak belakang Gambar 16. Hasil pengamatan karakter morfologi secara mikroskopik dan
makroskopik dari Rhodotorula sp. S11A1 umur 7 hari pada medium PDA di suhu ruang.
4.2.6. Isolat S11A3.
Streptomyces merupakan bakteri yang berbentuk batang bercabang dan termasuk Gram positif Madigan et al., 2003. Secara mikroskopik dengan
pembesaran 40X, isolat S11A3 menurut Madigan et al. 2006 diduga termasuk kedalam bakteri Streptomyces sp. Hal ini terlihat seperti jamur karena memiliki
hifa dan konidia, ukuran hifa yang kecil, sebagian besar hifa bercabang,
a b
54
menghasilkan konidia yang berbentuk rantai. Menurut Rao 2001, pada medium agar, koloni Actinomycetes menunjukkan konsistensi berbubuk dan melekat kuat
pada medium serta tumbuh secara lambat. Bila satu koloni Actinomycetes diamati dibawah mikroskop akan terlihat miselium ramping bersel satu yang bercabang
dan membentuk spora aseksual. Hal ini dapat terlihat pada gambar dibawah ini.
Keterangan: a.
Hifa; b. Konidia; c. Tampak depan; d. Tampak belakang. Gambar 17. Hasil pengamatan karakter morfologi secara mikroskopik dan
makroskopik dari Streptomyces sp. S11A3 umur 7 hari pada medium PDA di suhu ruang
Hal ini dilihat berdasarkan hasil pengamatan secara makroskopis yang menunjukkan bahwa isolat S11A3 dari tampak depan berbentuk bubuk hijau tua
yang melekat pada media PDA, sedangkan pada tampak belakang terlihat transparan.
b a
d c
55
Berdasarkan hasil pengamatan karakter morfologi dari berbagai isolat dapat disimpulkan pada Tabel 5 dibawah ini.
Tabel 5. Hasil pengamatan karakter morfologi dari isolat buah salak busuk. Isolat
Hasil Identifikasi Ciri Khas
S13E Aspergillus sp.
Kepala konidia semibulat, konidia bulat. Warna hijau lumut depan dan kuning muda belakang.
S13F Aspergillus sp.
Kepala konidia semibulat, konidia bulat. Warna hijau lumut agak gelap depan dan kuning muda
belakang.
S13G Aspergillus sp.
Kepala konidia semibulat, konidia bulat. Warna putih agak kekuningan depan dan coklat muda
belakang.
S11D Aspergillus sp.
Kepala konidia semibulat, konidia bulat. Warna putih agak kekuningan depan dan coklat muda
belakang.
S8A1 Thielaviopsis sp.
Klamidospora berdinding tebal, spora berbentuk agak oval melonjong, dan memiliki fialospora.
Warna hitam serabut depan dan putih transparan belakang.
S11B Penicillium sp.
Konidiofor septat, two-stage branched, dan kepala konidia berbentuk sapu. Warna putih
berserabut depan dan coklat muda belakang.
S10B Saccharomyces sp. Spora aseksual dan blastospora oval atau lonjong.
Warna putih mengkilat depan dan putih transparan belakang.
S11A1 Rhodotorula sp.
Bentuk sel bulat dan memiliki titik berwarna orange di dalamnya. Warna orange mengkilat
depan dan kuning transparan belakang.
S11A3 Streptomyces sp.
Ukuran hifa yang kecil, hifa bercabang, dan spora aseksual. Warna hijau tua berbentuk bubuk
depan dan putih tansparan belakang.
56