37
PDA, Benomyl 500 ppm, tween 80 + pelarut etil asetat dan tween 80 + pelarut n- heksana.
3.4. Pengamatan Karakter Morfologi Kapang Listiandiani, 2011.
Identifikasi isolat kapang dilakukan dengan pengamatan karakter morfologi kapang. Hal-hal yang perlu diamati pada pengamatan karakter
morfologi secara mikroskopik meliputi ada atau tidak spora, dan bentuk spora seksual dan spora aseksual, jenis dan bentuk hifa kapang dan karakter lainnya.
Pengamatan kapang menggunakan mikroskop cahaya atau mikroskop trinokular, yaitu biakan yang telah 7 hari pada agar miring diambil dengan ose secara aseptis.
Lalu digoreskan ke media PDA dengan cara gores sinambung. Setelah 3-5 hari, kapang yang tumbuh di dalam media PDA tersebut diamati warna koloni dan
warna sebalik koloni. Kemudian pengamatan secara mikroskopis dilakukan dengan mengambil
sedikit biakan kapang dengan menggunakan ose, lalu ditusuk ke dalam kaca obyek cekung yang berisi media PDA, lalu ditutup dengan cover glass. Setelah itu
diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran 40X.
3.5. Hubungan Antara Jenis Ekstrak dan Daya Hambat
Pada penelitian ini, metode perhitungan jumlah daya hambat terhadap ekstrak dengan berbagai suhu, tidak ditemukan referensi yang terkait dengan
metode ini, namun dikarenakan metode ini diperlukan untuk mendukung adanya hubungan senyawa aktif lengkuas merah dengan daya hambat yang dihasilkan
dari ekstrak tersebut. Sehingga dibentuk metode pengukuran daya hambat jenis
38
ekstrak lengkuas pada masing-masing isolat pada berbagai suhu dengan kisaran keefektifan yaitu ekstrak sangat efektif menghambat pertumbuhan kapang khamir
+, ekstrak efektif menghambat pertumbuhan kapang khamir ++ sampai ekstrak cukup efektif menghambat pertumbuhan kapang khamir +++. Kisaran
data ini diperoleh berdasarkan hasil pertumbuhan kapang khamir yang dipengaruhi oleh berbagai ekstrak lengkuas dan benomyl 500 ppm. Kemudian
dihitung total keseluruhan hasil jumlah daya hambat dari masing-masing isolat.
39
3.6. Skema Penelitian
Skema penelitian dibuat agar memudahkan dalam melihat dan mengetahui proses penelitian. Dimana skema penelitian tersebut akan diawali dengan
pembuatan ekstrak lengkuas yang dilakukan dengan proses maserasi sampai didapatkan ekstrak kental, hingga berbagai macam pengujian.
Gambar 8. Diagram alir penelitian Ekstrak Lengkuas
Air Dingin Air Panas
n-Heksana Etil Asetat
Rimpang Lengkuas
Dicuci, Diparut
di sentrifuge dan di
evaporasi
Uji Aktivitas Antimikroba Penyiapan
Isolasi Kapang Khamir dari
buah salak busuk Uji
Pembentukan Zona Hambat
Pengamatan Karakter Morfologi Kapang
Analisis Total Fenolik
Persiapan Larutan Standar
Asam Galat Penetapan Fenol