Bagian-bagian yang telah ditentukan dalam al-Qur’an hanya ada enam, yakni 12, 14, 18, 13, 23 dan 16.
32
Para ulama, dalam mengkaji pembahasan tentang bagian-bagian yang telah ditentukan al-Qur’an fardh dan ash-habul furudnya menggunakan dua metode.
Pertama, membahas setiap fardh secara terperinci, misalnya menyebutkan bagian
separuh 12, kemudian menyebutkan ahli waris yang mendapatkan bagian separuh, menyebutkan bagian seperempat 14 dengan menyertakan ahli waris yang
mendapatkan bagian itu, dan seterusnya. Kedua, menyebutkan ashabul furudh beserta uraian seputar kondisi mereka satu persatu. Misalnya, menyebutkan suami
adakalanya mewarisi setengah 12 harta peninggalan dan adakalanya mewarisi seperempat 14 bagian, atau menyebutkan ibu pada satu kondisi dia mewarisi 13,
adakalanya dia mewarisi bagian 16, dan adakalanya pada kondisi yang lain, si ibu dapat mewarisi satu pertiga 13 dari sisa harta waris.
33
Dalam mengurutkan Bagian ahli waris ini, akan dipakai pada metode yang kedua, sekaligus klasifikasi fardh dan ashabah.
a. Ahli waris dzawil furudh
Ahli waris dzawil furudh adalah para ahli waris yang mempunyai bagian tertentu yang telah ditetapkan oleh syara’ dalam al-Qur’an yang bagiannya itu tidak
32
Usman Suparman dan Yusuf Somawinata, hal. 66.
33
Komite Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Al-Azhar, Ahkam Al-Mawaris Fil-Fiqh Al-Islami,
hal. 106.
akan bertambah atau berkurang kecuali dalam masalah–masalah yang terjadi radd atau aul.
Ahli Waris tetap menjadi dzawil furudh dan tidak bisa menjadi ashabah, Berjumlah 7 orang yaitu:
1 Ibu: seperenam 16 bila bersama keturunan si mayyit, juga ketika ada
dua orang saudara atau lebih, atau sepertiga 13 utuh ketika tidak ada keturunan simayyit dan tidak ada saudara, atau sepertiga 13 sisa jika
orang yang ada bersama ibu dan bapak adalah suami atau istri, dan hanya pada dua kelompok ahli waris yang ditinggalkan, yang dikenal dengan
umariyyatain atau al-Gharrowain.
2 Nenek dari jalur ayah: seperenam 16, baik sendiri maupun bersama-
sama dengan ahli waris yang lainnya. Dengan syarat tidak ada ayah. 3
Nenek dari jalur ibu: seperenam 16, baik sendiri maupun bersama-sama dengan ahli waris yang lainnya. Dengan syarat tidak ada ibu.
4 Saudara laki-laki seibu: seperenam 16, bila hanya seorang diri, dan
sepertiga 13, bila bersama –sama dengan ahli waris lainnya. 5
Saudara perempuan seibu: seperenam 16, bila hanya seorang diri, dan sepertiga 13, bila bersama-sama dengan yang lain.
6 Suami: setengah 12 bila tidak bersama dengan keturunan si mayyit dan
seperempat 14 bila bersama dengan keturunan simayyit.
7 Istri: seperempat 14 bila tidak bersama keturunan simayyit dan
seperdelapan 18 bila bersama keturunan si mayyit.
34
Ahli Waris sewaktu-waktu bisa fardh dan ashobah yaitu: 8
Ayah 9
Kakek Keduanya dapat mewarisi jalan fardh 16 ketika tidak ada keturunan si
mayyit. Namun, keduanya juga dapat mewarisi dengan cara ashabah, yakni ketika mereka tidak bersama-sama keturunan simayyit secara mutlak.
Keduanya juga dapat mewarisi secara fardh dan tashib, secara bersama-sama dengan keturunan si mayyit. Dengan syarat sisa harta waris yang telah dibagikan
kepada ashabul furudh lebih dari seperenam 16 bagian. Namun, jika sisa harta waris hanya seperenam 16 bagian itu. Demikian pula, jika sisa harta waris tidak
mencapai seperenam 16 bagian. Jika kondinya demikian, asal masalahnya dinaikkan untuk menyempurnakan bagian seperenam 16. Tidak menutup
kemungkinan, dalam satu kasus, harta waris telah habis di bagikan atau tidak tersisa sama sekali. Dalam kondisi ini, asal masalahnya di aulkan menjadi seperenam.
35
Contoh: Mewarisi hanya jalan fardh
Ayah 16
34
Komite Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Al-Azhar, Ahkam Al-Mawaris Fil-Fiqh Al-Islami,
hal. 106.
35
Ibid, hal.99
Anak laki-laki sisa
Mewarisi jalan Ashobah Istri
14 Ayah
Sisa Mewarisi dengan jalan fardh dan tashib secara bersamaan
Anak perempuan 12
3 Ibu
16 1
Ayah 16 + sisa
1 secara fardh + 1 secara tashib = 2 Ahli waris yang mewarisi jalan fardh pada suatu ketika dan disaat lain mewarisi
dengan jalan ashobah. Ahli waris semacam ini ada 4 orang yaitu: 10
Seorang anak perempuan atau lebih 11
Seorang cucu perempuan dari seorang keturunan laki- laki atau lebih 12
Seorang saudara perempuan sekandung atau lebih 13
Dan seorang saudara perempuan seayah atau lebih Jika tidak, empat orang tadi disebut sebagai kelompok ahli waris yang
mendapatkan bagian separuh 12 dan dua pertiga 23. Mereka dapat mewarisi harta peninggalan dengan jalan fardh, jika mereka tidak bersama ahli waris yang
mengashobahkan mereka. Sedangkan bagian tetap mereka adalah adalah separoh 12 jika sendiri dan dua pertiga 23 jika bersama-sama. Mereka juga mendapatkan
bagian hak waris secara lunak, jika terdapat ahli waris yang menyisakan untuk
mereka. Akan tetapi, mereka tidak menyatu dalam waris mewarisi secara fardh dan waris mewarisi secara tashib.
36
Contoh waris mewarisi secara fardh 1 anak perempuan
12 Paman kandung
sisa Contoh waris mewarisi secara tashib
Istri 18
1 anak perempuan sisa
1 orang anak laki-laki sisa
b. Ahli Waris Ashabah