Radd tidak boleh diberikan kepada enam ashabul furudh yaitu suami, istri, nenek, cucu perempuan dari anak laki-laki, saudara perempuan sebapak, dan
saudara-saudara seibu. Dalil yang dikemukakan adalah mewarisi sisa setelah ash- habul furudh
, dengan jalan pengembalian, sama hukumnya dengan jalan ashabah. Oleh karena itu dahulukanlah yang lebih dekat kemudian yang agak dekat. Tidak
tetap radd itu bagi suami adan istri karena salah satu keduanya tidak ada sipat qorabat. Dan tidak tetap mendapatkan radd cucu perempuan dari anak laki-laki
bersama anak perempuan sulbi, saudara perempuan sebapak bersama saudara perempuan sekandung, serta saudara seibu bersama ibu dan nenek, karena salah satu
dari yang tiga ini ada orang yang lebih dekat dengan si mayyit daripada mereka.
19
d. Pendapat Zaid bin Tsabit, Urwah ibnu Zubeir dan Sulaiman ibnu
Yasar.
Tidak ada radd dalam waris mewarisi dan harta yang tersisa setelah bagian ash-habul furud dibagikan, tidak bisa dikembalikan kepada mereka, tetapi harus
diserahkan ke baitul mal. Dalil yang dikemukakan adalah bahwa ALLAH SWT telah menjelaskan bagian ash-habul furudh dalam masalah warisan. Oleh karena itu, tidak
boleh ditambahkan dengan sisa harta, karena perbuatan itu melampaui batas yang ditentukan ALLAh SWT.
20
Sebagaimana di dalam al-Qur’an Surah an-Nisa’ ayat 13-14
19
Ibid, hal.173.
20
Komite Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Al-Azhar, Ahkam Al-Mawaris Fil-Fiqh Al-Islami,
hal. 322.
⌧
⌧ .............
Artinya
: “
Hukum-hukum tersebut itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya
kedalam syurga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan Itulah kemenangan yang besar. Dan barangsiapa yang
mendurhakai Allah dan rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di
dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan.” Q.S. An-Nisa’ 4:13-14
Ayat ini turun sesudah menerangkan bagian ashabul-furudh, artinya membatasi bagian yang telah ditentukan oleh ALLAH SWT. Maka seluruh sisa harta
itu diserahkan kepada baitul mal.
21
e. Abdullah ibnu Abbas
Sisa harta diberikan kepada ash-habul furudh selain suami, istri dan juga selain nenek, jika ia bersama ashabul furudh yang memiliki hubungan kekerabatan
karena nasab. Jika tidak ada, ia boleh medapatkan pengembalian. Dalil yang dikemukakan adalah Warisan nenek merupakan makanan untuknya. Oleh karena itu
21
Ibid, hal. 323