Makna semacam itu tidak jauh berbeda dengan pendapat Ki Hadjar Dewantara Supriyoko, 2000:4 bahwa budi pekerti adalah merupakan perilaku
sosial seseorang yang didasarkan pada kematangan jiwanya. Kematangan jiwa akan melahirkan budi perkerti luhur. Budi pekerti luhur artinya sikap dan perilaku
seseorang yang disamping didasarkan kematangan jiwa internal juga diselaraskan dengan kaidah sosial yang berlaku di masyarakat sekitarnya
eksternal. “Pendek kata orang yang berbudi pekerti luhur dalam bertindak akan mengunakan perasaan, pemikiran, dan dasar pertimbangan yang jelas.” Ediyono,
dalam Endaswara 2006 :3.
37
BAB III CARA PENELITIAN
A. Bentuk Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan, menganalisis, mencatat dan menginterprestasi kondisi yang
terjadi atau yang ada di lokasi penelitian. Penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh informasi keadaan pada saat ini dan melihat kaitan antarhubungan
yang ada. Peneliti tidak menguji hipotesa atau tidak mengunakan hipotesa, melainkan hanya mendiskripsikan informasi apa adanya sesuai dengan objek yang
diteliti. Menurut Denzim dan Lincoln 1987 yang dikemukakan oleh Moleong 2004 : 5, penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah,
dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Dalam penelitian kualitatif ini
menggunakan metode wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan dokumen Moleong, 2004:5. Maka dalam penelitian ini dilakukan dengan cara uji empirik
yaitu secara langsung peneliti mencari data lewat observasi dan wawancara dengan melibatkan diri kepada subjek penelitian di Desa wisata pendidikan
Kembangarum Turi Sleman.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di Desa Wisata Pendidikan Kembangarum, Donokerto, Turi, Sleman.