kegiatan dengan membaca buku di Perpustakaan Alam. Bangunan Perpustakaan Alam ini mengunakan arsitektur tradisional Jawa tipe
tajug
, dengan mengunakan bangunan
Tajug
tentu saja bangunan tersebut tidak sesuai dengan fungsi asli dari kegunaan bangunan tersebut, karena bangunan
tajug
berfungsi sebagai tempat ibadah.
Gambar 38: Pendaerahan di Zona Publik
Sumber: Dokumentasi Dwi.N 2014
Gambar diatas merupakan pendaerah pada zona publik yang merupakan area bebas yang dapat diakses dan berhubungan langsung antara wisatawan
dengan pengelola Desa Wisata Pendidikan Kembangarum dengan berbagai kegiatan yang ada.
b. Zona Semi Publik dan
Service Area
Zona semi publik atau zona kedua ini merupakan tempat yang dapat diakses bagi wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Pendidikan
Kembangarum. zona semi publik ini juga menjadi zona transisi bagi wisatawan sebelum memasuki zona privat. Dalam zona semi publik terdapat
service area
untuk wisatawan meliputi
Gubug Pereng
,
Angkringan,
Dewi Kembar Salon, kamar mandi, dan Mushola. Tempat tersebut berfungsi untuk memberi
pelayanan bagi wisatawan yang ingin makan, minum, MCK serta beribadah.
Gubug Pereng
merupakan bangunan dengan bentuk
kampung
, fungsi asli bangunan bentuk
kampung
bagi orang Jawa adalah sebagai rumah tinggal, sedangkan di Desa Wisata Pendidikan Kembangarum, bangunan
kampung
tersebut berfungsi sebagai cafe, sedangkan
angkringan
yang terdapat di Desa Wisata Pendidikan Kembangarum mengunakan bentuk bangunan
panggangpe
sesuai dengan fungsi bangunan
panggangpe
tersebut digunakan untuk
warung
atau tempat berjualan. Dewi Kembar Salon sebagai tempat memanjakan diri bagi wisatawan
mengunakan bentuk bangunan
kandhang
, bangunan tersebut tidak berfungsi sesuai dengan fungsi asli, karena bangunan bentuk
kandhang
bagi orang Jawa merupakan tempat memelihara hewan ternak, sedangkan di Desa Wisata
Pendidikan Kembangarum bangunan tersebut beralih fungsi menjadi bangunan Salon. Bangunan Mushola sebagai tempat ibadah bagi wisatawan dalam
kawasan Desa Wisata Pendidikan Kembangarum mengunakan bangunan tradisional Jawa dengan bentuk
tajug
, fungsi asli bangunan bentuk
tajug
bagi orang Jawa sebagai tempat ibadah jadi bangunan tersebut sudah sesuai dengan
fungsi asli dari bangunan
tajug
. Museum Dapur Tradisional sebagai tempat menyimpan berbagai peralatan memasak dengan peralatan tradisional ini