Hubungan Ruang Tata Ruang Kawasaan Desa Wisata

meliputi: pintu masuk, pencapaian, pendekatan, konfigurasi jalur, hubungan jalur, dan ruangan, serta bentuk ruang sirkulasi. Sedangkan menurut Martinus 2001: 37, ruang sirkulasi mempunyai kriteria sebagai berikut: 1 Batas-batas yang ditetapkan 2 Bentuknya yang berkaitan dengan bentuk ruang-ruang yang dihubungkan 3 Kualitas skala, proporsi, cahaya, dan pemandangan yang dipertegas. 4 Terbuka jalan masuk kedalam nya 5 Peranya terhadap perubahan-perubahan ketangga lantai dengan tangga dan landaian.

c. Zoning

Menurut Martinus 2001: 57 berpendapat bahwa zoning berasal dari kata zone yang berarti daerah, jadi zoning adalah pendaerahan. Kemampuan membaca hubungan yang ada antara suatu benda dengan dasar tempat benda tersebut berdiri antara bentuk ruang dan unsur-unsur pembentuknya, sangatlah bermanfaat karena disanalah ruang dibentuk. Salah satu faktor, apakah itu faktor struktur atau faktor ruang akan mendominasi hubungan tersebut. Faktor apapun yang tampak mendominasi harus bisa kita rasakan tanpa harus mengabaikan faktor yang lain. Satu-satuan tugas pekerjaannya memegang khusus menangani publik hendaknya ditempatkan ditempat yang mudah ditangani orang tanpa menganggu satu-satuan lain nya Gie, 1982 : 165. Pembagian zona menurut sifatnya sebagai berikut: 1 Zona semi publik berupa zona khusus untuk beraktivitas pengelola melayani tamu dan pengelola lain nya yang memerlukannya. 2 Zona publik yaitu area bebas yang diakses dari hubungan langsung terutama oleh tamu pengelola ruangan itu bisa juga melibatkan diri aktivitas nya sesuai dengan jenis pekerjaan dan kepentingan nya .

d. Tata letak

Berdasarkan analisis tata ruang sebelumnya, seseorang dapat mempertemukan kebutuhan ruang untuk masing-masing aktivitas dengan karakteristik beberapa ruangan yang ada. Tugas desain akibatnya bergeser ke pemilihan dan penyusunan perabot, cara penyelesaian akhir dan penerapan kedalam pola-pola tiga dimensi dalam batas ruang yang ada. Penyusunan ruang rupa dan bentuk dalam ruang tersebut harus memenuhi kriteria - kriteria fungsi dan estetikanya. 1 Pengelompokan perabot sesuai dengan fungsinya. 2 Dimensi dan jarak harus sesuai. 3 Batasan privasi visual dan akustik yang sesuai. 4 Jarak sosial yang memadai. 5 Fleksibilitas dan adaptabilitas yang memadai. 6 Sarana Pencahayaan baik alami ataupun buatan yang sesuai. 7 Pengelompokan visual dan kesatuan dengan variasi. 8 Skala ruang dan fungsi yang sesuai. 9 Interprestasi benda dasarnya. 10 Komposisi tiga dimensi : ritme, harmoni, dan keseimbangan. 11 Orientasi yang tepat terhadap cahaya, pandangan atau fokus internal, rupa, warna, pola dan tekstur. Tata letak denah secara umum dapat dikelompokan menjadi katagori besar, sesuai dengan cara bagaimana masing-masing katagori mengunakan ruang. Katagori pertama menunjukan pemampatan antara sifat aktifitas dan tataletak