Susunan Ruang Rumah Joglo
dan pembangkit. Budi adalah ide-ide. Pekerti akar kata
Kr
yang berarti bekerja, berkarya, berlaku, bertindak keragaan.
Pekerti
adalah pekerjaan, karya, laku.
Pekerti
adalah tindakan-tindakan. Meskipun
budi
dan
pekerti
dapat dibedakan, namun tiduk mungkin dipisahkan. Wajah kita adalah gambaran hati kita, itulah
makna ungkapan “
jer lair iku utusaning batin
” Yatmana, 2000:8-9. Maksudnya, setiap yang tampak pada lahiriah sebenarnya merupakan gambaran batin.
Sedangkan menurut, Padmopuspito 1996:1 juga merunut asal kata budi pekerti, yakni budi dari bahasa Sanskerta dari akar kata
budh
artinya sadar. Budi berarti kesadaran. Kata pekerti dari kata dasar kerti berarti perbuatan. Kata dasar
ini berasal dari akar kata
kr
berarti membuat. Jadi, budi pekerti berarti kesadaran perbuatan atau tingkah laku seseorang. Kedua unsur ini mempunyai pertalian erat.
Maksudnya, budi terdapat dalam batin manusia, sifatnya tan kasatmata, tidak kelihatan. Budi seseorang baru tampak apabila seseorang sudah melakukan
sesuatu dalam bentuk pekerti. Dari makna tersebut, dapat dikemukakan bahwa budi pekerti itu watak
atau perbuatan seseorang sebagai perwujudan hasil pemikiran. Budi adalah alat batin yang merupakan perpaduan akal, keinginan, dan perasaan untuk menimbang
hal yang baik dan buruk. Pekerti merupakan pencerminan batin. Dengan demikian, dapat dinyatakan, budi pekerti itu merupakan sikap dan perilaku
tingkah laku
, solah bawa, muna-muni
yang di landasi oleh kegiatan berfikir atau olah batin. Tentu saja yang dimaksud adalah proses berfikir yang sehat sehingga
menghasilkan budi pekerti yang baik. Endraswara 2006 :2.
Makna semacam itu tidak jauh berbeda dengan pendapat Ki Hadjar Dewantara Supriyoko, 2000:4 bahwa budi pekerti adalah merupakan perilaku
sosial seseorang yang didasarkan pada kematangan jiwanya. Kematangan jiwa akan melahirkan budi perkerti luhur. Budi pekerti luhur artinya sikap dan perilaku
seseorang yang disamping didasarkan kematangan jiwa internal juga diselaraskan dengan kaidah sosial yang berlaku di masyarakat sekitarnya
eksternal. “Pendek kata orang yang berbudi pekerti luhur dalam bertindak akan mengunakan perasaan, pemikiran, dan dasar pertimbangan yang jelas.” Ediyono,
dalam Endaswara 2006 :3.