41
3. Perencanaan Individu
Bantuan kepada peserta didik agar mampu membuat dan melaksanakan perencanaan masa depannya, berdasarkan pemahaman akan kekuatan dan
kelemahannya.
Tujuan layanan ini adalah agar peserta didik dapat memiliki kemampuan untuk merumuskan tujuan, merencanakan, atau mengelola
pengembangan dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar,
maupun karier.
Mahasiswa praktikan melaksanakan layanan perencanaan individu dengan memberikan angket sosiometri dan membuat sosiogram hasil dari
sosiometri dengan tujuan agar mengetahui peserta didik yang terisolir dan untuk mendapatkan tindak lanjut yang sesuai dengan peserta didik.
4. Dukungan Sistem
Kegiatan-kegiatan manajemen
yang bertujuan
memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program Bimbingan dan Konseling di
sekolah secara menyeluruh melalui pengembangan profesi, manajemen program serta riset, dan pengembangan.
Mahasiswa praktikan melaksanakan kolaborasi dengan wali kelas, orang tua peserta didik, kesiswaan, dan pihak lain Rifka Annisa Women
Crisis Center dari bekerjasama tersebut dapat dijadikan data bagi peserta didik yang memerlukan bimbingan maupun konseling. Kolaborasi dengan
orang tua dalam menanggapi permasalahan yang dialami oleh peserta didik yang dilakukan melalui kunjungan rumah.
D. ANALISIS HASIL PELAKSANAAN DAN REFLEKSI
Rencana program dan pelaksanaan PPL dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar serta waktu pelaksanaan sesuai dengan rencana. Namun, ada beberapa rancangan
program ppl yang kurang berjalan dengan maksimal. Misalnya program bimbingan klasikal kelas kekurangan waktu yang berada dijadwal hari Jumat, karena alokasi waktu
hanya 1 X 35 menit, sedangkan ketika pemberian materi karir dibutuhkan persiapan yang
42
cukup lama untuk mengatur LCD. Sehingga kela X Lukis 1 akhirnya tidak menggunakan LCD.
1. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi
Dalam praktek mengajar di kelas praktikan dituntut untuk menjadi seorang guru pembimbing yang baik sehingga peserta didik mampu memperhatikan materi
yang disampaikan mahasiswa praktikan, mengerti, memahami, dan mengembangkan materi yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dosen pembimbing
lapangan dan guru pembimbing lapangan juga memberikan masukan dan dukungan kepada mahasiswa praktikan. Guru pembimbing juga memberikan kesempatan
kepada mahasiswa praktikan untuk melaksanakan program PPL yang telah direncanakan dan memberi kebebasan dalam menggunakan metode mengajar, namun
sebelum melaksanakan praktek mengajar mahasiswa praktikan harus berkonsultasi dulu dengan guru pembimbingan mengenai satlan atau media yang digunakan dalam
mengajar. Berdasarkan kesempatan tatap muka yang diberikan kepada mahasiswa yang
berjumlah 11 X masuk kelas, 1 X kelas besar RAWCC, 5 X mendampingi guru pembimbing memberikan layanan klasikal, 1 X layanan bimbingan klasikal dengan
menggunakan satlan dari guru pembimbing insidental dan 2 X layanan klasikal dengan menggunakan satlan pribadi insidental, penyusunan berusaha melaksanakan
tugas yang ada dengan sebaik-baiknya.
2. Hambatan
Dalam melaksanakan praktek bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok, mahasiswa praktikan mengalami beberapa hambatan baik yang berasal dari peserta
didik maupun dari mahasiswa praktikan itu sendiri. Adapun hambatan-hambatan
yang dialami antara lain: a.
Dari Peserta Didik
1 Ada beberapa peserta didik yang belum siap dengan materi yang akan disampaikan oleh mahasiswa praktikan, seperti masih bermain dan berbicara
dengan temannya. 2 Ada bebrapa peserta didik kurang memperhatikan materi yang disampaikan
dan mengobrol dengan temannya sehingga kelas menjadi gaduh atau ramai