Layanan Dasar PERUMUSAN PROGRAM

18 dalam belajar. Materi kedua “Merencanakan Masa Depan” dengan tujuan agar peserta didik dapat menyadari masa depan yang seperti apa yang diinginkan, serta agar peserta didik dapat menentukan dan memiliki gambaran atau rencana masa depan yang ingin dijalankan. Materi selanjutnya, “7 Cara Menghargai Diri Sendiri ” dengan tujuan agar peserta didik dapat memahami pengertian dan pentingnya menghargai diri sendiri, serta agar peserta didik mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari cara menghargai diri sendiri. 2 Pelayanan Orientasi Layanan orientasi merupakan kegiatan yang memungkinkan peserta didik dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, terutama di lingkungan sekolah, untuk mempermudah atau memperlancar berperannya mereka di lingkungan baru tersebut. Teknik dan metode yang digunakan adalah pelayanan orientasi secara langsung maupun secara tidak langsung. Secara langsung dengan menggnakan metode klasikal dengan materi “Pengaruh Pergaulan Remaja” dengan tujuan agar peserta didik mendapat pengetahuan mengenai dunia pergaulan remaja, serta dapat memahami konsekuensi dan resiko dari sebuah pergaulan. Untuk layanan orientasi dengan teknik dan metode secara tidak langsung misalnya menggunakan leaflet. Dalam hal ini mahasiswa praktikan memberikan leaflet mengenai “Mengatasi rasa marah” dengan tujuan agar peserta didik dapat mengendalikan rasa marah, serta peserta didik dapat mengetahui cara-cara memecahkan emosi dan rasa marah dan juga “Cara Belajar dan Menghindari Kecemasaan Saat Ujian ” dengan tujuan agar peserta didik dapat terhindar dari kecemasaan saat akan ujian, serta peserta didik dapat mengetahui dan memahami cara belajar yang tepat ketika menghadapi ujian. 3 Pelayanan Informasi Pelayanan informasi merupakan suatu materi kegiatan yang berupa informasi atau keterangan yang disampaikan oleh mahasiswa praktikan kepada peserta didik. Layanan informasi bertujuan untuk membekali individu dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan, dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga, dan anggota masyarakat. 19 Teknik dan metode yang digunakan dalam pelayanan informasi adalah metode tidak langsung, misalnya menggunakan leaflet dan papan bimbingan. Dalam hal ini mahasiswa praktikan memberikan leaflet mengenai “Cara Mendapatkan Beasiswa ” dengan tujuan agar peserta didik dapat mengerti dan mengetahui langkah-langkah mendapatkan beasiswa yang ada disekolah. Selain itu materi mengenai “Mengenal Berbagai Macam Gaya belajar” dengan tujuan peserta didik dapat mengetahui macam-macam gaya belajar, serta peserta didik dapat mengenali kecenderungan gaya belajarnya. Selain itu, papan bimbingan “Manajemen Waktu” juga disiapkan dengan tujuan agar peserta didik dapat mengetahui dan memahami cara memanajemen waktu dalam kehidupan sehari-hari.Materi lainnya adalah “Pendidikan Seks” melalui lembar kerja khusus untuk peserta didik ABK dengan tujuan agar peserta didik mengetahui pengetahuan mengenai pendidikan seks. Pemberian layanan pada peserta didik ABK dilakukan oleh Ibu Sri Hartaningsih dari Sigab. Praktikan membantu dalam pemberian layanan dengan memberikan pertanyaan untuk peserta didik ABK slowlearners. 4 Bimbingan Kelompok Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk memungkinkan peserta didik secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari narasumber terutama dari praktikan yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari serta berguna untuk pertimbangan dalam mengambil keputusan. Teknik dan metode yang digunakan: a. Bimbingan kelompok menggunakan metode diskusi kelompok. Dalam hal ini praktikan memberikan materi “Mengetahui kerugian dari ketidak disiplinan ” dengan tujuan agar peserta didik Peserta didik dapat mengetahui dan menyadari akan kerugian dari ketidak disiplinan yang dilakukan “Menjaga Hubungan Baik dengan Teman ” dengan tujuan agar peserta didik dapat memahami pentingnya menjaga kesehatan sejak dini dan menjaga lingkungan sekitar. 20 5 Pelayanan Pengumpulan Data Layanan pengumpulan data dilakukan untuk memgumpulkan data-data peserta didik untuk kepentingan bimbingan dan konseling. a DCM Daftar Cek Masalah Penyebaran DCM merupakan suatu kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengungkap masalah-masalah yang dialami peserta didik. b Angket sosiometri Angket sosiometri merupakan suatu angket untuk mengetahui tingkat hubungan sosial peserta didik. c Presensi Presensi peserta didik merupakan alat untuk mengetahui tingkat kehadiran peserta didik setiap harinya.

B. Layanan Responsif

Layanan responsif merupakan pemberian bantuan bagi konseli atau peserta didik yang menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera, sebab jika tidak segera dibantu dapat menimbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembangan. 1 Konseling Individual Layanan konseling individual dilakukan dengan tatap muka antara mahasiswa praktikan dengan peserta didik dalam rangka pembahasan dan pengentasan masalah peserta didik. Tetapi tetap pemecahan masalah ada di tangan peserta didik. Tujuan layanan konseling perorangan adalah membantu peserta didik untuk mengetahui dirinya, mau menerima dirinya apa adanya, bisa mengembangkan potensi yang dimilikinya sehingga bisa mengaktualisasikan dirinya dan mampu memecahkan masalahnya. 21 2 Konseling Kelompok Layanan konseling kelompok merupakan bantuan yang memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pemecahan masalah yang dialami melalui dinamika kelompok. Layanan konseling kelompok merupakan layanan konseling yang dilakukan dalam suasana kelompok. Masalah-masalah yang dibahas merupakan masalah individu masing-masing yang saling dialami dalam kelompok. Masalah yang dialami mencakup masalah pribadi, sosial, belajar, dan karir. Oleh karena itu, setiap anggota kelompok dapat mengungkapkan masalah yang dirasakannya. Anggota kelompok saling memberi masukan dan saran. Pembahasan masalah dilakukan secara intensif oleh seluruh anggota kelompok, masalah demi masalah, sehingga semua masalah dibahas dan dipecahkan. 3 Konsultasi Konselor menerima pelayanan konsultasi bagi guru, orang tua, atau pihak pimpinan sekolah yang terkait dengan upaya membangun kesamaan persepsi dalam memberikan bimbingan kepada para peserta didik, menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi perkembangan peserta didik dan meningkatkan kualitas program bimbingan dan konseling. Pelayanan konsultasi bagi orang tua peserta didik kelas X DKV 1 yang memiliki masalah tidak berangkat sekolah karena sakit hati pada salah satu guru. 4 Kunjungan Rumah Home Visit Home visit adalah suatu cara untuk membantu dan memberi bimbingan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan belajar ataupun masalah pribadi. Salah satu layanan pendukung dari kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan guru-guru tertentu dengan mengunjungi tempat tinggal peserta didik. Home visit pernah dilakukan 2 kali pada peserta didik kelas X tektil dan X animasi. 4 Konferensi Kasus Yaitu kegiatan untuk membahas permasalahan peserta didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan