Keluhan yang dialami Masalah yang sebenarnya Pendekatan yang digunakan

28 . Ko Yaudah kalo memang gak ada yang ingin kamu ceritakan lagi sekarang boleh kembali kekelas. Kalau misalnya ada yang ingin diceritakan kamu bisa langsung keruang BK ya,,  Ki Iya mbak..terimakasih.. 29 . Ko Sama-sama...  berjabat tangan Bantul, 13 Agustus 2014 Mengetahui, Guru Pembimbing Praktikan Dra. Sri Lestari Budi Rahayu Nimas Gandadari NIP 19590709 198503 2003 NIM. 11104244060 LAPORAN PELAKSANAAN KONSELING KELOMPOK SMK N 3KASIHAN BANTUL SMSR YOGYAKARTA Guru Pembimbing: Dra. Sri Lestari Budi Rahayu DisusunOleh: Nimas Gandadari 11104244060 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 LAPORAN PELAKSANAANKONSELING KELOMPOK Tanggal : Rabu, 20Agustus 2014 Minggu ke-XI Tempat :Ruang BK A. Identitas Konseli a.i.1. Konseli1 Nama :Sennif Cesario Jenis Kelamin :Laki-laki KelasSemester :X Patung Agama : Islam a.i.2. Konseli2 Nama :Oktavian Eko. S Jenis Kelamin :Laki-laki KelasSemester :X Keramik Agama : Islam a.i.3. Konseli3 Nama :Yonathan Gilang Jenis Kelamin :Laki-laki Siswa Kelas :X Keramik Agama :Protestan a.i.4. Konseli4 Nama :Fahmi Haryanto Jenis Kelamin :Laki-laki Siswa Kelas :XI Lukis 2 Agama : Islam a.i.5. Konseli5 Nama :Wahyudio Bimantara Jenis Kelamin :Laki-laki Siswa Kelas :XI Lukis 2 Agama :Khatolik 6. Konseli 6 Nama :Rahmat Kamil Jenis Kelamin :Laki-laki Siswa Kelas :X Kriya Kayu Agama :Islam 7. Konseli 7 Nama :Himawan Khairi Jenis Kelamin :Laki-laki Siswa Kelas :XI Lukis 2 Agama :Islam 8. Konseli 8 Nama :Brahmana Kandha Jenis Kelamin :Laki-laki Siswa Kelas :XI Lukis 2 Agama :Islam 9. Konseli 9 Nama :Indro Laksono Jenis Kelamin :Laki-laki Siswa Kelas :XI Lukis 2 Agama :Islam 10. Konseli 10 Nama :Tambora Jenis Kelamin :Laki-laki Siswa Kelas :XI Lukis 2 Agama :Islam B. Deskripsi Kasus Konseli yang berjumlah10 sepuluh orang merupakan pesertan didik yang terjaring dalam razia Bhabinkamtibmas karena kasus mabuk masal diselasar SMM atau di pendopo SMK I sesudah pulang sekolah pada hari Jumat, 15 Agustus 2014 pukul 14.00. Konseli yang dipanggil tersebut memang sering kumpul di selasar SMM atau di Pendopo SMK I sepulang sekolah. Selain itu, dilihat dari hasil presensi belajarnya ternyata beberapa konseli yang kelas XI sering juga tidak mengikuti KBM tanpa keterangan dan terkenal sering membuat ulah disekolah. Pada waktu kejadian ditemukan 4 botol miras yang telah diminum habis 3 botol dan yang masih utuh 1 botol. Disinyalir tidak hanya 10 konseli yang berada di lokasi kejadian, ada siswa eks alumni SMSR yang memulai untuk mabuk masal. Diduga 10 konseli tersebut kurang efikasi diri sehingga mudah mengikuti permintaan atau lingkungan disekitarnya. Hal ini sangat mengkhawatirkan beberapa pihak sekolah karena kesepuluh konseli tersebut selain telah melanggar peraturan sekolah, juga telah memberikan dampak negatif bagi diri sendiri maupun bagi sekolah, lingkungan sekolah. C. Pendekatan Analisis Transaksional Analisis Transaksional AT adalah salah satu pendekatan Psychotherapy yang menekankan pada hubungan interaksional. Transaksional maksudnya ialah hubungan komunikasi antara seseorang dengan orang lain. Dalam konseling ini menggunakan pendekatan Analisis Transaksional, karena pendekatan ini menekankan pada aspek perjanjian dan keputusan, selain itu cocok digunakan dalam konseling kelompok. Melalui perjanjian ini tujuan dan arah proses terapi dikembangkan sendiri oleh konseli, juga dalam proses terapi ini menekankan pentingnya keputusan-keputusan yang diambil oleh konseli. Maka proses terapi mengutamakan kemampuan konseli untuk membuat keputusan sendiri, dan keputusan baru, guna kemajuan hidupnya sendiri. Pandanganan alisis transaksional tentang hakekat manusia adalah manusia mampu memahami keputusan-keputusannya pada masa lalu kemudian dapat memilih untuk memutuskan kembali atau menyesuaikan kembali keputusan yang pernah diambil. Manusia mempunyai kebebasan untuk memilih dalam tingkat kesadaran tertentu indivu dapat menjadi mandiri dalam menghadapi persoalan hidupnya.

D. Identifikasi Masalah

Pada proses konseling kelompok ini, kesepuluh konseli diminta untuk mengungkapkan permasalahannya masing-masing mengenai kejadian yang sebenarnya terjadi pada saat mabuk masal di selasar SMM pendopo SMK I. Berikut adalah pernyataan setiap konseli tentang kejadian pada hari jumat, 15 Agustus 2014. Konseli 1 1. Mengakui kalau ikut meminum minuman keras yang dibeli oleh alumni, karena ikut- ikutan teman yang lain dan tidak enak dengan yang lain. 2. Meminum minuman baru pertam kali dan tidak ingin lagi. Konseli 2 Tertangkap dipendopo, tetapi tidak ikut minum, hanya ikut kumpul dilokasi, karena ingin mengetahui kalau ada alumni yang dibacok oleh siswa kelas X. Konseli 3 Tertangkap dipendopo dan ikut meminum-minuman keras. Konseli 4 Sedang nongkrong di Pendopo SMK I , tetapi tidak ikut minum-minuman dan hanya duduk-duduk dipendopo. Konseli 5 Waktu pulang sekolah disuruh ikut ngumpul di Pendopo SMK I dan waktu berkumpul, teman-teman sudah pada minum. Saya ikut minum tapi bukan bukan minuman yang diminum teman-teman yang lain, tetapi beli sendiri di Indomaret jenis Bintang. Konseli 6 Waktu pulang sekolah diajak teman kependopo untuk mengetahui masalah pembacokan senior tetapi saya tidak ikut minum, waktu urusan selesai menunggu jemputan dan setelah itu Pendopo digrebek Polisi dan ikut ditangkap. Konseli 7 Waktu pulang sekolah mengantar teman pulang kerumah dilanjutkan Sholat Jumat, Jam 14.00 pamit pulang dan kembali kesekolah karena ingin tahu masalah pembacokan alumni, belum lama sampai lokasi datang Polisi. Konseli 8 Waktu pulang sekolah mampir dipendopo, hanya merokok dan nongkrong dan tiba-tiba datang polisi. Konseli 9 Waktu pulang sekolah diajak teman ke Pendopo, diajak minum dan menolak, tetapi akhirnya dipaksa minum dan minum 2 kali gelas kecil waktu mau pamitan pulang polisi datang. Konseli 10 Tidak tahu apa-apa awalnya tidak mengaku tetapi akhirnya mengaku kalau ikut minum- minuman keras karena untuk solidaritas. Setelah setiap konseli mengungkapkan kejadian yang sesungguhnya mengenai mabuk masal tersebut, konselor menetapkan masalah yang akan terlebih dahulu dibahas, yaitu kurangnya efikasi diri dan pendirian yang teguh sehingga konseli mudah terpengaruh oleh lingkungan dan tidak berani mengatakan “Tidak”.

E. Alternatif Pemecahan Masalah

Setelah menetapkan masalah, yaitu, yaitu kurangnya efikasi diri dan pendirian yang teguh sehingga konseli mudah terpengaruh oleh lingkungan, setiap konseli diminta untuk memberikan pendapat yang dapat membantu memecahkan permasalahan tersebut. Berikut adalah hasil pendapat dari konseli. Mengatasi agar tidak ikut Mabuk lagi: - Jika pulang sekolah akan langsung pulang sekolah saja. - Tidak akan mampir kependopo lagi. - Tidak ikut nongkrong dan tidak akan mengikuti kegiatan diluar kegiatan sekolah. - Keamanan di pendopo ditingkatkan. - Berjanji akan memperbaiki sikap. - Menanamkan bahwa kalau mabuk merusak tubuh, sehingga kalau mau minum- minuman keras akan berfikir dua kali. - Tidak akan ikut-ikut teman lagi. - Berani menolak ajakan teman yang buruk. Dari hasil pendapat dari konseli tersebut, dapat menjadi alternative pemecahan masalah, konseli dapat memilih alternative yang sesuai dengan keinginannya atau konseli dapat menjadikan semua alternative untuk memecahkan masalahnya.

F. Rencana Tindak Lanjut

Jika konseli belum bisa untuk mengungkapkan keinginannya dengan terbuka dan baik, maka akan diadakan konseling individual atau konseling kelompok kembali. Hal ini akan di referall kepada guru pembimbing. Bantul, 20Agustus2014 Guru Pembimbing Mahasiswa Praktikan Dra. Sri Lestari Budi Rahayu Nimas Gandadari NIP 19590709 198503 2003 NIM : 11104244060 LAPORAN PELAKSANAAN HOME VISIT SMK N 3 KASIHAN BANTUL SMSR YOGYAKARTA Guru Pembimbing: Dra. Sri Lestari Budi Rahayu Disusun Oleh: Nimas Gandadari 11104244060 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 2015