coba pada hal-hal yang baru tanpa berfikir panjang dan tanpa memikirkan konsekuensinya. Disinilah yang perlu diwaspadai oleh para remaja agar tidak menyesal di kemudian hari.
B. Pengaruh Pergaulan
Pergaulan yang positif maka akan memberikan pengaruh yang positif, begitu juga dengan pergaulan yang negatif, maka akan memberikan pengaruh yang negatif juga yang
pada akhirnya akan merugikan diri sendiri.
Pengaruh Positif dalam pergaulan yang positif:
1 Lebih mengenal nilai-nilai dan norma social yang berlaku sehingga mampu membedakan mana yang pantas dan mana yang tidak dalam melakukan sesuatu.
2 Mampu membentuk kepribadian yang baik yang bisa diterima di berbagai lapisan masyarakat sehingga bisa tumbuh dan berkembang menjadi sosok individu yang pantas
diteladani 3 Dapat menemukan arti sahabat yang sesungguhnya yang mendukung dalam kegiatan
yang baik dan bermanfaat. 4 Dapat mengembangkan potensi dan bakat yang dimiliki dengan mengikuti kegitan yang
mendukung pengembangan bakat. 5 Akan terciptanya pribadi yang memiliki jiwa sosial yang tinggi dan bertanggung jawab.
6 Mampu menyesuaikan diri dalam berinteraksi dengan banyak orang sehingga mampu meningkatka rasa percaya diri.
Pengaruh Negatif dalam pergaulan yang negatif:
1 Hilangnya semangat belajar dan cenderung malas dan menyukai hal-hal yang melanggar norma sosial.
2 Suramnya masa depan akibat terjerumus dalam dunia kelam, misalnya: kecanduan narkoba, terlibat dalam tindak criminal dan sebagainya.
3 Dijauhi masyarakat sekitar karena perilaku tidak sesuai dengan nilainorma sosial yang berlaku.
4 Tumbuh menjadi sosok individu dengan kepribadian yang menyimpang. 5 Hidup menjadi tidak tenang.
Pergaulan yang tidak tepat akan menjerumuskan seseorang dalam jurang kenistaan dan kehancuran. Memang tidaklah mudah memilih pergaulan yang tepat, sebab kadangkala
pergaulan yang negatif justru lebih menyenangkan. Pergaulan semacam ini lebih mengasyikkan dan sulit menyadari bahwa apa yang dilakukan menyimpang.
C. Salah Pergaulan
Pergaulan memang telah menjadi kebutuhan masing-masing individu untuk melakukan sosialisasi. Tak heran jika banyak orang yang rela mengorbankan banyak hal agar
bisa eksis di dunia pergaulan. Di era globalisasi ini pergaulan remaja sudah tidak ada batasnya. Pergaulan berasal dari kata gaul. Pergaulan itu sendiri maksudnya kehidupan
sehari-hari dalam persahabatan ataupun masyarakat. Namun tidak demikian dikalangan kebanyakan remaja saat ini. Gaul menurut dimensi remaja-remaja yang katanya modern itu
adalah ikut dalam trend, mode, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan keglamoran hidup. Contohnya harus masuk kedalam geng-geng, sering kumpul atau nongkrong di waktu yang
tidak tepat dan hanya menghabiskan waktu dengan sia-sia di berbagai tempat, seperti mall, tempat wisata, game center dan lain-lain, yang pada akhirnya gaul dimensi remaja akan
menimbulkan budaya konsumtif. Pergaulan remaja sekarang kebanyakan menjerumus pada pergaulan bebas, contohnya
Pacaran. Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. Dengan mengatas namakan cinta dan kesetiaan pada
pacar maka banyak siswa yang melakukan seks bebas. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil, masa depan menjadi hancur dan pada akhirnya hanya akan
ada penyesalan. Maka harus dipahami bahwa pacaran itu belum tentu akan selamanya bersama orang tersebut, oleh sebab itu kita harus menjaga apa yang belum menjadi milik
orang lain, dan harus ditanamkan bahwa orang yang benar-benar mencintai kita atau menyayangi kita justru akan menjaga kita, tidak akan tega merusak masa depan kita.
Pergaulan remaja terkadang solidaritas dan kesetiakawanan sering dijadikan landasan terjun kedunia hura-
hura. Dengan “setia kawan” itu pula kebanyakan remaja mulai merokok, minum-minuman keras maupun mengkonsumsi narkoba, kalau tidak ikut kegiatan-kegiatan
geng ataupun teman nongkrong bisa dianggap tidak “setia kawan”. Paradigma seperti itulah yang menyerangi pikiran sebagian remaja masa kini. Sebenarnya dengan tindakan itu mereka
telah merusak kemurnian makna dari solidaritas dan ketidaksetiakawanan itu sendiri. Orang yang setia kawan tidak akan menjerumuskan temannya kedalam hal-hal yang buruk, tidak
senang melihat temannya melakukan hal-hal yang buruk, akan senangtiasa membantu temannya yang sedang kesusahan atau memiliki masalah, akan melindungi temannya agar
tidak mengalami hal buruk yang pernah dialaminya. Oleh karena itu kita harus dapat membedakan pergaulan yang membawa dampak positif dengan pergaulan yang membawa
dampak negatif.
D. Cara Menghindari dari Pergaulan yang Negatif
Cara menghindari pergaulan yang negatif atau menjauh dari pergaulan yang negatif diantaranya adalah:
1. Memutuskan rantai yang menghubungkan dengan lingkungan yang menyebabkan berperilaku menyimpang.
2. Dalam bergaul, ada beberapa hal yang perlu perhatikan. Salah satunya adalah mengenai teman, kita harus bisa menyeleksi teman atau orang lain yang bisa dianggap
sebagai teman. Jika sampai salah masuk kemungkinan besar akan mendaptkan dampak yang negatif.
3. Belajarlah untuk lebi h mudah mengatakan kata “tidak” pada teman ataupun orang lain
yang mengajak kita melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat atau melanggar norma dan aturan.
4. Jangan terlalu mudah untuk mengikuti tren. Menjadi diri sendiri memang terkadang tidak mudah, apa lagi jika kita banyak dikelilingi oleh orang-orang yang senantiasa up
to date dan selalu mengikuti tren masa kini. Karenanya, kita perlu bisa mengontrol diri anda agar lebih berhati-hati dalam menjalani pergaulan.
5. Mengikuti kegiatan yang positif seperti belajar kelompok, kegiatan yang dapat menyalurkan hobby dan kegiatan sosial yang lebih bermanffat untuk mengisi waktu
luang.
REFERENSI:
http:id.shvoong.comlifestyledating2211450-pengertian-pergaulan-remaja http:pergaulanremaja-1992.blogspot.com201111blog-post.html
http:bk-usd09.blogspot.com201112dampak-negatif-dan-positif-dari.html http:www.perempuan.comreaddampak-positif-dan-negatif-dalam-pergaulan
http:hawinda.blogspot.com201205pengaruh-positif-dan-negative-dalam.html